Cerita ini murni pemikiran sendiri, kalau ada yang kurang nyambung harap dimaklumi karena saya bukan penulis, hanya menyalurkan kehaluan.
Typo bertebaran!!
🌸🌸🌸
Sinar matahari masuk dari celah gorden yang sedikit tersingkap, membuat jeno yang tertidur lelap jadi tersentak.
Jeno membuka matanya dan yang jeno lihat pertama adalah Nana yang terlelap di dadanya sambil memeluknya erat.
Sebenarnya badan jeno terasa sangat pegal, karena posisi tidur yang tidak nyaman. Dengan pelan jeno hendak membenarkan posisi Nana agar jeno bisa meregangkan badannya. Tapi, rupanya tetap saja membuat Nana terbangun.
"Bangun juga, bisa minggir kan?" Ketus jeno membuat Nana yang baru saja tadi malam merasa bahagia jadi sedih lagi.
"Maaf kak jeno" Nana lalu melepas pelukannya dan kembali merebahkan badannya di kasur.
"Pegel banget badan gue" ucap Jeno sambil meregangkan badannya.
"Kak jeno ada kelas pagi ya?" Tanya Nana.
"Iyaa, mau Konsul skripsi" ucapnya dingin.
"Yaudah, kak jeno mandi dan siap-siaplah. Nana mau buatin sarapan" jelasnya.
"Hmm, gak usah repot-repot. Kan ada bibi" sambil meninggalkan Nana menuju kamarnya.
Meskipun begitu Nana tetap bersemangat untuk membuatkan jeno sarapan. Nana langsung bergegas cuci muka dan ganti baju lalu turun kedapur. Disana sudah ada bibi yang hendak menyiapkan sarapan.
"Biar Nana aja yang siapin bi, bibi kerja yang lain aja" ucap Nana kemudian membuka kulkas melihat bahan masakan.
Nana sangat bahagia bisa membuatkan jeno makanan, meskipun sering tidak dilirik sama sekali sama jeno.
Dan akhirnya masakan Nana selesai
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nana duduk dimeja makan sambil menunggu jeno turun. Dan akhirnya yang di tunggu datang juga. Jeno berjalan santai menuju meja makan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
