6

8.7K 328 7
                                    

UPDATE LAGIIIIII.......
JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT 😘























Cerita ini murni pemikiran sendiri, kalau ada yang kurang nyambung harap dimaklumi karena saya bukan penulis, hanya menyalurkan kehaluan.

Typo bertebaran!!

🍀🍀🍀

Karena sudah capek jeno merebahkan tubuhnya ke kasur sambil meregangkan tubuhnya.

"Hhhaahh" hembusan nafas jeno kasar.

Nana yang mendengar melihat kearah jeno. "Udah selesai revisinya kak?" Tanya Nana.

"Udah" sambil memejamkan matanya.

"Mau dibuatin makan malam gak?, Kak jeno mau makan apa?" Tawar Nana.

"Gue mau pulang aja" ucapnya.

"Nana ikut" pinta Nana.

"Ngapain ikut sih na, dirumah aja"

"Kalau Kak jeno makan disini Nana gak ikut, gimana?" Tawarnya lagi.

"Lo maksa banget" kesalnya.

"Yaudah, berarti Nana ikut Kak jeno" sambil mendudukkan dirinya.

"Dih, gak mau gue" sahut jeno cepat "emang mau makan Udah Lo siapin?" Tanya jeno.

"Belum, kalau kak jeno mau makan, ya Nana siapin" jelasnya.

"Yaudah, buruan sana siapin" ketusnya.

"Siap bosss.." ucapnya semangat. Lalu turun dari kasur dan berjalan sedikit meloncat-loncat saking bahagianya.

"Gak usah loncat-loncat, nanti Lo jatuh gue yang repot" ucap Jeno.

Nana tak menghiraukan perkataan jeno. Ya karena Nana sudah terlanjur bahagia.

Nana menuruni tangga menuju dapur dengan senyum yang tak luntur. Dan jarang banget dilihat belakangan ini.

"Non Nana cantik banget lagi senyum" ucap bibi yang bekerja dirumah Nana.

"Hmm, bibi bisa aja" jawab Nana.

Nana membuka kulkasnya melihat bahan masakan yang akan dimasaknya.

"Non mau makan apa?, Biar bibi masakin" tawar bibi.

"Nana mau masak sendiri Bik, soalnya kak jeno mau makan disini" jelasnya.

"Tumben tuan jeno mau makan disini lagi" ucap bibi keceplosan. "Eeh, bibi gak bermaksud non" ucap bibi tak enak.

"Hmm, emang kenyataannya gitu bi. Karna Nana paksa aja jadinya mau" jelasnya sambil menyiapkan bahan masakan.

"Maafin bibi ya Non. Bibi bantu apa ni non?" tawar bibi.

"Gak usah bik, bibi istirahat aja. Nana bisa sendiri kok" Nana memang jago sekali masak. Jadi, gak perlu di khawatirkan lagi.

Bibi pun pergi meninggalkan Nana yang sibuk dengan masakannya. Nana masak dengan sangat bahagia. Dulu waktu maminya masih hidup. Nana yang sering bersama jeno, Nana selalu membuatkan makanan ataupun kue dibantu maminya untuk diberikan pada jeno atau keluarganya.

Nana tak mau berlarut dalam kesedihannya. Makanya menikmati setiap kesempatan yang ada. Soalnya kan jeno kadang-kadang bisa berubah dingin padanya.

Setelah beberapa saat memasak, akhirnya masakan Nana selesai juga. Nana berharap jeno suka dengan masakannya.

LIKE A BITCH | NOMIN gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang