21

4.6K 244 17
                                    

FOLLOW DAN VOTE DULU LAH GUYS 🤗



















Cerita ini murni pemikiran sendiri, kalau ada yang kurang nyambung harap dimaklumi karena saya bukan penulis, hanya menyalurkan kehaluan.

Typo bertebaran!!

🌺🌺🌺

Nana keluar dari lift langsung melihat Jeno dan Mark di hadapannya. Kemudian Nana bergegas untuk menghampiri mereka.

"Lama banget" ketus Jeno kemudian beranjak dari sana.

"Ya maaf pak, tadi saya masih banyak kerjaan. Kenapa gak ajak Lea aja sih. Kalau ingin cepat" ujar Nana.

Jeno tak menanggapi omongan Nana hanya fokus berjalan dan masuk ke dalam mobil.

"Gak usah di tanggepin na, PMS kali tu anak" ucap Mark.

Nana masuk kedalam mobil duduk di samping sopir sedangkan Mark bersebelahan dengan Jeno.




🌺🌺🌺

Sampainya mereka di restoran. Jeno berjalan duluan diikuti Nana dan Mark yang beriringan.

"Laper banget kayaknya, jalan nya cepet banget" ucap Mark membuat Nana tergelak.

Rupanya klien Jeno sudah sampai duluan dari mereka.

Mereka saling bersalaman dan memperkenalkan diri. Tak lupa Jeno memperkenalkan Nana sebagai sekretaris nya.

"Sepertinya sekretaris anda yang saya temui sebelumnya bukan yang ini deh, atau saya salah?" Ucap Rey yang merupakan klien Jeno dan Mark.

"Iya memang bukan dia" jawab Jeno.

"Aaa, jadi anda punya 2 sekretaris?, Maruk juga. Gimana kalau yang ini kerja dengan saya" ucap Rey.

"Sepertinya ini tidak terlalu penting untuk di bahas" ketus jeno. "Hidangkan saja makanannya, setelah itu kita bahas pekerjaan" sambung Jeno lagi.

Rey hanya tersenyum melihat reaksi Jeno dan Mark juga tersenyum lirih. Sedangkan Nana berpikir bahwa sepertinya dia familiar dengan Rey. Tapi Nana tidak bisa mengingatnya.

"Kalau saya boleh ngomong, kok saya merasa tidak asing dengan wajah kamu Nana. Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" ucap Rey membuka obrolan yang tadinya hanya ada keheningan.

Nana dibuat sedikit terkejut dengan pertanyaan Rey yang tiba-tiba padanya. "Ehh, saya gak tau pak, tapi saya merasa juga gitu" jawab Nana.

"Basi banget ngajak kenalannya" gerutu Jeno pelan namun terdengar oleh Mark.

"Kalau boleh tau kamu tinggal dimana, atau anak siapa gitu. Mana tau saya ingat" ucap Rey lagi.

"Masuk pak Eko" ucap Mark pelan saat melihat raut wajah Jeno seperti tidak suka dengan obrolan mereka.

"Ahh, saya anaknya pak yuta, apa bapak kenal?" Ucap Nana.

"Waahh, iyaa, saya baru ingat. Kita sempat ketemu di jepang. Pak yuta bilang kamu gak mau ikut dia tinggal di jepang kan?. Rupanya kita ketemu lagi" jelas Rey sambil senyum sumringah.

"Ohh, iya pak. Saya juga baru ingat" ucap Nana.

"Kalau mau ngobrol secara pribadi boleh nanti saja gak setelah kita selesai bahasa pekerjaan. Saya masih ada banyak pekerjaan soalnya" kesal Jeno yang menyudahi makannya.

Mark hanya bereaksi geleng-geleng kepala sambil tersenyum. Karena Jeno cemburu nya ketara banget. Tapi ya gitu. Gengsian.

"Ehh, sorry bro. Yaudah, kalau gitu kita mulai aja sekarang" ucap Rey tak masalah.

LIKE A BITCH | NOMIN gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang