Buat yang udah vote dan COMENT
MAKASIH YA...
JANGAN LUPA FOLLOW JUGA🤗...Cerita ini murni pemikiran sendiri, kalau ada yang kurang nyambung harap dimaklumi karena saya bukan penulis, hanya menyalurkan kehaluan.
Typo bertebaran!!
***
Akhirnya Jeno sampai di rumah sakit.
"Mana Nana?" Tanya Jeno."Di kamar rawat" ucap Lucas yang masih sibuk memeriksa pasiennya.
"Kok Lo gak jagain?" Ketusnya.
"Nana udah baikan bos, gue banyak kerjaan ni. Lo liat aja sendiri" jawab Lucas.
"Dih, sok sibuk Lo" kemudian menoyor kepala Lucas.
"Dasar anj.." perkataannya terhenti "ehh, maaf buk" ucap Lucas yang baru sadar dia lagi menangani pasien.
***
"Na" Jeno masuk keruangan Nana."Kak jeno" dengan suara lemas.
"Lo gak dengerin apa kata gue tadi pagi?"
Nana tidak menjawab, Nana malah menutup mukanya dengan selimut.
"Heee" kemudian Jeno menarik selimutnya. "Lo denger gak?" Bentak Jeno.
"Kak jeno kok marahin Nana" dengan nada gemetar dan air mata berlinang Nana menatap Jeno.
"Malah nangis" ucap Jeno. Tangis Nana pun pecah, Nana membalik tubuhnya membelakangi jeno.
"Kalau Lo nangis gue bilangin Daddy ni, biar Lo dimarahin" ancam Jeno.
"Kak hikkss,, Jeno jahat" ucap Nana sesegukan.
"Makanya diam" kemudian Jeno Duduk di atas kasur Nana. Jeno membantu Nana mendudukan dirinya, kemudian dengan tiba-tiba Jeno mendekap Nana kedalam pelukannya.
"Lain kali Lo denger gue bilang apa ya na" ucap Jeno sambil mengusap punggung Nana.
"Ii,,iyaa" ucapnya terbata.
"Yaudah, mau makan apa sekarang?" Tanya Jeno.
"Es krim"
"Gak es krim juga dong na"
"Kalau gak boleh ngapain nanya" kemudian Nana membenamkan wajahnya ke dada jeno.
"Kan masih sakit na"
"Yaudah, gak usah, Nana mau pulang aja. Bosan disini" pintanya.
"Ntar gue tanya lucas, tapi Lo istirahat aja dulu sekarang" jelas Jeno.
***
Lucas masuk kedalam ruangan Nana."Gini banget nasib gue. Liat orang bermesraan" gerutunya. Pasalnya saat ini Lucas melihat jeno dan Nana sedang tertidur dengan posisi saling berpelukan.
"Ntar aja deh, ntar gue dibilang ganggu lagi" ucap Lucas kemudian hendak keluar ruangan.
"Kak Lucas" panggil Nana yang terbangun karena bunyi pintu.
Lucas berbalik badan "eeh, na, sorry ganggu"
"Gak kok, kenapa kak?" Tanya Nana. Membuat Jeno ikut terbangun.
"Mau bilang, kata dokter kalo Nana udah baikan sudah dibolehin pulang" jelas Lucas.
"Udah baikan kok" jawab Nana kemudian mendudukan diri dibantu Jeno.
"Lo jangan bohong ya" ucap Jeno serak.
"Gak bohong" jawab Nana cepat.
"Yaudah, kalau gitu gue mau bilang keperawatan dulu buat lepas infus Lo na. Lo boleh bayar tagihannya Jen" jelas Lucas lagi.
Jeno dan Lucas keluar dari ruangan.
"Disini aja Lo bisa mesra-mesraan kayak gitu, gimana dirumah" goda Lucas."Bacot lu"
"Dih, Lo udah bobol Nana?"
"Lu bisa diam gak, ntar pala Lo yang gue bobol" ketus jeno.
"Emang gak ada Baek nya Lo sama gue" ucap Lucas.
Setelah Jeno membayar administrasi Nana. Mereka kemudian menuju mobil untuk pulang.
"Thanks ya bro, semoga Lo jadi dokter yang bener, gak abal-abal" ucap Jeno."Aah, gue tonjok juga tu mulut kotor Lo" geram Lucas.
Kemudian Jeno dan Nana pulang, sedangkan lucas melanjutkan pekerjaannya.
🌺🌺🌺
"Nana belum turun mbak?" Tanya Jeno yang tak melihat Nana di meja makan. Padahal sudah waktunya makan malam.
"Belum ada tuan"
"Tolong panggilkan mbak" perintah Jeno.
"Baik tuan" mbak nur pun segera menghampiri Nana kekamarnya.
Nana berjalan perlahan dari kamarnya menghampiri Jeno.
"Lo kok belum makan si na, mau Lo sakit lagi?" Ucap Jeno.
"Gak selera" jawab Nana lalu mendudukkan dirinya.
"Yaudah, mau makan apa?"
"Gak ada"
"Lo gak mau denger..." Perkataan jeno buru-buru dipotong Nana.
"Iyaa, yang ada aja kak. Gak usah marah" Nana takut Jeno membentaknya lagi.
"Lo sih yang mancing emosi gue"
"Iyaa, maaf kak" ucap Nana sambil menyuap makanannya.
Selesai makan Nana berbaring di sofa untuk menonton tv. Sedangkan jeno kembali ke kamar, karena masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan.
Hari sudah sangat larut malam, Jeno turun kebawah hendak mengambil minum. Tak sengaja Jeno melihat Nana yang sudah tertidur di sofa dengan tv yang masih menyala.
"Aiiss, ni anak. Kok malah tidur disini?" Gerutu jeno.
"Naaa, bangunn. Tidur di kamar sana" Jeno berusaha membangunkan Nana.
Perlahan Nana bangun dari tidurnya, saat Nana hendak berjalan, tubuhnya tiba-tiba seperti hendak jatuh. Jeno dengan sigap membantu Nana. "Yaudah, gue gendong aja" kesal Jeno. Kemudian Jeno menggendong Nana ke kamarnya.
"Makasih kak, maaf udah ngerepotin" ucap Nana serak.
"Hmm" ucap Jeno kemudian membantu Nana menyelimuti tubuhnya. "Gue keluar dulu, selamat malam"
Jeno hendak beranjak dari kasur Nana, dengan cepat Nana memeluk tubuh kekar Jeno.
"Kenapa?" Tanya Jeno.
"Mmmuuacchh" bukannya menjawab Nana malah mengecup bibir Jeno sekilas. Jeno yang terkejut hanya bisa terdiam lalu mengerutkan keningnya.
"Selamat tidur kak jeno" ucap Nana lalu melepas pelukannya dan membaringkan tubuhnya ke kasur.
Dengan santai Jeno mendekatkan wajahnya ke wajah Nana, memegang tengkuk Nana. Kemudian mereka berciuman bahkan saling lumat dalam beberapa menit, sebelum akhirnya Jeno kembali ke kamarnya untuk tidur.
SEGINI DULU YA...
SEMOGA SUKA🤗....~Na.jaela💚
KAMU SEDANG MEMBACA
LIKE A BITCH | NOMIN gs
Teen Fictionmasih NOMIN gs 🔞 Semoga suka😍 Jangan lupa vote dan follow 🌼 Ceritanya Jangan terlalu dianggap serius😏 Lokal in korea #16/03/2023