24

3.6K 126 22
                                    

Cerita ini murni pemikiran sendiri, kalau ada yang kurang nyambung harap dimaklumi karena saya bukan penulis, hanya menyalurkan kehaluan.

Typo bertebaran!!





🍀🍀🍀

Nana sudah sangat mahir menjalankan pekerjaannya. Meskipun Lea selalu saja mengintimidasi Nana. Namun Nana tetap bisa melewatinya.

"Lea, bentar lagi kata pak jaehyun kamu akan pindah dari perusahaan ini. Nanti silakan urus" ucap Jeno.

"Baik pak" ucap Lea sopan namun dalam hati nya mengutuk.

"Tolong panggilkan Nana kesini" ucap Jeno.

"Baik pak, saya permisi" kemudian Lea meninggalkan ruangan Jeno dengan perasaan kesal.

"Dasar sialan, habis manis sepah di buang. Enak aja dia mau nyingkirin gue dari Jeno. Liat aja ntar" gerutu Lea sambil berjalan menuju ruangannya.

"Jeno nyuruh kamu ke ruangannya" ketus Lea pada Nana.

"Oke, makasih Lea" ucap Nana sopan. Lalu Nana berjalan menuju ruangan Jeno.

"Permisi pak" sapa Nana.

"Iya, nanti temani saya makan siang sama klien" ucap Jeno.

"Baik pak, kalau gitu saya permisi" jawab Nana.

"Buatin saya minum dulu" sahut Jeno.

"Bapak mau minum apa?" Tanya Nana.

"Susu" singkatnya.

"Ha?, susu apa pak?" Nana bingung.

"Susu di kantin bawah, masa susu kamu?. Kan gak ada airnya" ujar Jeno.

"Ehh, iya pak" dengan cepat Nana keluar ruangan Jeno.
"Gak sopan banget omongan kak jeno. Emang susu Nana gak ada airnya. Tapi kan tetap aja minta. Sok-sok an" gerutu Nana.









🌻🌻🌻

Sore harinya Nana dan jeno pergi bertemu klien. Soalnya tadi siang pekerjaan Jeno masih banyak dan terpaksa menunda pertemuan mereka jadi sore hari.

"Selamat sore pak Jeno, nana" sapa Rey. Yaa,, klien Jeno itu Rey.

"Selamat siang"

Mereka duduk dan membahas pekerjaan sambil minum dan makan cemilan.

Setelah dirasa cukup dengan pembahasan kali ini. Jeno hendak pamit, karena masih banyak pekerjaan yang menanti. Sepertinya Jeno akan lembur.

"Kami permisi duluan pak" ucap Jeno.

"Silahkan"
"Oh, iya na. Kalau boleh nanya. Kamu blok nomor aku ya?" Tanya Rey membuat Nana menghentikan langkahnya.

"Gak pak" ucap Nana cepat.

"Hmm, boleh di cek lagi gak nanti?, soalnya gue chat. Ceklis aja. Gak bisa dihubungi lagi" jelas Rey.

"Oke pak, Nana permisi duluan" ucap Nana kemudian buru-buru mengejar Jeno yang sudah jauh di depannya.


***
Sampai di mobil Nana ngos-ngosan karena mengejar Jeno.

"Kakak kok laju banget jalan nya" ucap Nana menetralkan nafas nya.

"Lo aja yang lelet" dingin Jeno.

Nana hanya bisa sabar menghadapi kelakuan Jeno. Kemudian Nana membuka hp nya karena penasaran dengan yang di omongin Rey tadi.

Betapa terkejutnya nana, nomor Rey memang di blokir di hpnya. "Ha?, perasaan Nana gak pernah blokir nomor kak Rey deh" ucap Nana pelan.

Jeno yang mendengar sedikit terkejut.

LIKE A BITCH | NOMIN gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang