18

6.1K 324 26
                                    

🔞

(DILARANG PLAGIAT!!!!)


























Cerita ini murni pemikiran sendiri, kalau ada yang kurang nyambung harap dimaklumi karena saya bukan penulis, hanya menyalurkan kehaluan.

Typo bertebaran!!

🌺🌺🌺

"kak jeno berat ihhh.." teriak Nana.

Jeno dengan santainya membuka pakaian Nana tanpa menyisakan satu helai benangpun. Bukannya Nana tidak ingin Melawan, namun Jeno lebih kuat darinya.

"K,,kak, Nana malu" ucap Nana berusaha menutupi tubuhnya.

"Ngapain harus malu?, Gue udah liat semuanya"

Jeno menjamah setiap inci tubuh Nana. Mulai dari mereka berciuman. Jeno memberikan sentuhan pada buah dada Nana. Dan tak hanya itu, bahkan Jeno tak lupa menjilat dan menghisap puting Nana, bak bayi yang kehausan.

"Ahhh, ugghhh" Nana hanya bisa melenguh nikmat atas perlakuan Jeno pada tubuhnya.

Ntah sejak kapan Jeno membuka pakaiannya. Mereka sekarang sudah sama-sama tak mengenakan apapun.

Jeno mengarahkan tangannya membelai milik Nana yang dari tadi sudah basah karena rangsangan nya.

Nana mencapai klimaksnya saat Jeno mengobrak -abrik milik Nana dengan tangannya.

"Gue gak tahan" ucap Jeno kemudian mengarahkan miliknya ke lubang Nana.

"Ahhh, jangan kak" ucap Nana sedikit takut.

"Tanggung na" Jeno memaksa miliknya masuk.

"Ahhh" milik Jeno masuk sempurna kedalam vagina Nana. Jeno tak perduli saat ini Nana meneteskan airmata karena  kesakitan. Mungkin karena Jeno juga masih dalam pengaruh alkohol. Jeno tak lagi bisa berpikir jernih. Jeno telah merenggut keperawanan Nana.

Tak menunggu lama. Jeno menggerakkan miliknya maju mundur. Nana yang awalnya merasakan sakit. Namun, setelahnya hanya desahan nikmat yang keluar dari mulutnya. Bahkan desahan mereka bergema memenuhi kamar Jeno.




🍀🍀🍀

Pagi harinya. Nana terbangun lebih dulu. Betapa syok dirinya melihat situasi saat ini. Nana menangis mengingat kejadian tadi malam.

Nana hendak beranjak dari sana. Namun, miliknya terasa ngilu.

"Ahh, hiikkss" Nana terisak membuat Jeno terbangun dari tidurnya.

Kepala Jeno sangat berat untuk mencerna apa yang dirinya lihat. Jeno membuka matanya melihat sekitar. Jeno melihat nana yang sesegukan dengan selimut yang membalut tubuhnya.

Dengan susah payah Jeno mendudukan dirinya. Saat Jeno hendak bertanya pada Nana. Jeno sangat kaget mendapati dirinya kini tak memakai sehelai benangpun.

"Aaiishhh" teriak Jeno kemudian menutupi miliknya dengan bantal.

"Na,,, jangan bilang" ucap Jeno terhenti saat Nana melihat kearahnya.

Nana hanya mampu menangis membuat Jeno semakin panik.

"Sorry na, gue udah sejauh itu ya?" Tanya Jeno. Namun Nana tetap tak menjawab.

Jeno melihat lagi sekitar kamarnya yang sudah acak-acakan. Pastinya mereka telah melakukan hal itu.

"Yaudah, kalau gitu gue mandi di kamar tamu aja. Lo bersih-bersih di sini" pikir Jeno tak ingin sekarang mengganggu Nana.

LIKE A BITCH | NOMIN gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang