Becky Pov
Jam 5 pagi, Aku tiba-tiba terbangun dari tidurku karena tenggorokkanku terasa kering
Walaupun aku masih mengantuk, aku terpaksa turun dari tempat tidur karena ini sangat mengangguku
Aku keluar dari kamar menuju dapur untuk mengambil minum, tapi langkahku tiba-tiba terhenti saat aku mendengar suara bising dari dapur
aku mengintip sedikit dan melihat Freen sedang sibuk memasak disana. Bukankah semalam dia baru pulang jam 1? dan dia pagi-pagi gini sudah masak?
Beberapa menit aku duduk ditangga sambil mengawasi kegiatan wanita dewasa itu. Aku heran kenapa dia terlihat begitu bahagia, terlihat dari caranya yang selalu tersenyum saat memasak
"awwww.." tiba-tiba aku mendengar erangannya. Dia memegangi telapak tangannya yang sepertinya terkena siraman air panas
"shit.. sakit sekali" dia membasuh tangannya dengan air dingin agar rasa panasnya berkurang
"shhh" dia mengibas-ngibaskan tangannya ke udara "panci sialan" umpatnya. Aku sempat terkekeh melihat dia ngomel-ngomel pada panci yang tak bersalah.
Walaupun dia kesakitan seperti itu, tidak membuatku ingin menolongnya. Bodo amat, toh Dia sudah dewasa, pasti bisa mengurus dirinya sendiri. Akupun memutuskan kembali ke kamarku
***
Pagi hari, aku telah siap menuju ke kampus.
Dengan langkah cepat aku menuruni anak tangga, karena Nop sudah menungguku di depan pintu
"Beck, apa kau tidak mau sarapan dulu?" tanya Freen "lagi pula ini masih pagi"
"gak" jawabku
"tunggu"
aku menghela nafas kesal "apa lagi?" jawabku malas
Freen memberikan sebuah paper bag berisi bekal "bawalah"
Aku terdiam sejenak, lalu melirik tangan kanannya yang memerah sepertinya melepuh "baiklah. Thanks" jawabku sambil meraih bekal pemberiannya
Ia tersenyum manis "hati-hati"
"hm" jawabku lalu melenggang pergi
Aku menerima bekal pemberiannya bukan karena aku mulai menyukainya, tapi aku masih punya rasa kasian melihatnya bersusah payah memasak ini semua
Aku menemui Nop yang sudah menungguku di depan rumah "Good morning my princess" sapanya
"good morning" jawabku. Lalu mendaratkan sebuah kecupan ke pipinya
Nop memasangkan helm padaku "aku terpaksa membeli helm, karena malas berurusan dengan istrimu yang menyebalkan itu" gerutunya. Aku terkekeh melihatnya mengomel
"sudah, yuk naik" katanya
Aku mengangguk lalu naik ke atas boncengan motor Nop, kemudian aku memeluk pinggangnya dengan erat
"sudah?"
"sudah" jawabku
Nop menutup kaca helmnya lalu melajukan motornya
***
Freen Pov
Aku memegangi dadaku yang terasa ngilu melihat Becky memeluk, pria bernama Nop
Ada rasa iri dihatiku saat pria itu bisa membuat Becky selalu tersenyum. Senyum yang tidak pernah ku lihat saat dia bersamaku
Sadarlah Freen! Bukan kau yang dicintai Becky. Bisa menikah dengannya karena ibu menerima lamaranmu saja seharusnya kau sudah bersyukur! Kalian tau, Sebenarnya pernikahan ini bukan karena pure permintaan ibu, tapi karena aku melamar Becky tanpa sepengetahuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Days
Fanfiction"beri aku waktu 365 hari, setelah itu kau boleh meninggalkanku"