Becky Pov
Hari ke 233
Aku bersama dengan ayah sedang dalam perjalanan ke Hua Hin. Menurut informasi yang ayah dapatkan, Freen sedang di rawat di RS yang ada disana.
Sepanjang perjalanan aku nampak gelisah, lalu ayah menggenggam tanganku "tenanglah sayang, kita pasti akan bertemu Freen" kata ayah. Aku mengangguk dengan mata berkaca-kaca.
3 Jam perjalanan akhirnya kami tiba di Hua Hin Hospital. Aku nampak gugup turun dari mobil perasaanku benar-benar campur aduk sekarang
"ayo kita masuk, kita cari Orn" kata ayah. Aku mengangguk lalu mengikuti ayahku
Setelah bertanya ke bagian resepsionis, kami diarahkan ke ruangan Orn. Belum juga sampai disana, secara tidak sengaja kami melihatnya sedang berbicara dengan salah satu perawat di lorong
"Orn" ucapku
Orn menghentikan percakapannya dengan perawat itu lalu menoleh ke arah kami. Pupil matanya membesar saat melihat kedatangan kami
"tolong pemeriksaan ini dilanjutkan sus" instruksinya pada perawat
"baik dokter" jawab perawat lalu pergi
Orn kemudian menghampiri kami "sawadeeka paman" sapanya pada ayahku
"sawadeeka Orn" jawab Ayah
"bagaimana kalian bisa disini?" tanya Orn. Dari gelagagatnya ia nampak menyembunyikan sesuatu
"paman dengar kamu praktek disini jadi-"
belum selesai ayahku berbicara, aku langsung menyahut karena aku tidak mau terlalu banyak basa basi "aku ingin bertemu Freen" sahutku
Orn menatapku tajam "untuk apa kau ingin menemuinya? apa belum cukup kau menyakitinya Beck?" sarkasnya yang membuatku tertampar
Aku berlutut didepan Orn "ku mohon, izinkan aku bertemu Freen" aku tidak biasanya merendahkan diri pada Orn, tapi kali ini aku rela memohon untuk Freen
"bangunlah Beck! malu dilihat orang" titah Orn
"tidak, sampai kau mengizinkanku bertemu dengan Freen" jawabku
Orn menghela nafas kasar sambil menggeleng "dasar keras kepala"
"aku mohon, aku ingin bertemu Freen" rintihku
"Freen tidak bisa ditemui" jawab Orn
"apa maksudnya tidak bisa ditemui nak?" tanya Ayah
"Freen berada diruangan perawatan khusus" jawab Orn
"Lebih baik kita bicara diruanganku saja paman" ujarnya
Kami kemudian berada diruangan Orn. Orn menunjukan rekam medis milik Freen padaku dan ayah
"aku rasa kalian harus tau ini" kata Orn
"kau pasti sudah tau penyakit Freen kan?" tanya Orn. Aku mengangguk
"Freen sudah lama mengidap penyakit ini. Kurang lebih 10 tahun" kata Orn
"selama 2 tahun aku menjadi dokter pribadinya, aku hanya memberinya obat. Tapi kesehatan Freen belum menunjukkan perkembangan" sambungnya
"sekarang kondisi Freen semakin memburuk. Kankernya sudah menyerang organ tubuhnya. Selama ini dia hanya bisa tertolong jika mendapatkan donor sumsum tulang belakang. Tapi sejauh ini kami masih kesulitan menemukan pendonor yang cocok" paparnya
Air mataku menetes saat membaca hasil pemeriksaan Freen. Selama ini dia berjuang sendirian menahan sakitnya.
"apa tidak ada pengobatan alternatif untuknya?" tanya Ayah