Becky Pov
Aku sudah terbangun dari tidur, tapi aku masih betah goleran di kasur, rasanya malas sekali meninggalkannya
Aku berdiam diri mengumpulkan niat untuk mandi. Oh ya, kalo tidak salah semalam aku ketiduran kan di mobil? Terus bagaimana bisa aku sudah di kamar? apa Freen yang menggendongku? kenapa dia gak membangunkanku?
Haa.. sudahlah. Aku turun dari tempat tidur lalu masuk kamar mandi untuk membersihkan diri
15 menit aku selesai mandi. Aku bersiap-siap pake pakaian santai, aku ingin menghabiskan hari mingguku dengan berdiam diri di kamar sambil nonton drakor.
Tapi kurang lengkap rasanya jika nonton tanpa cemilan. Jadi aku memutuskan keluar dari kamar menuju ke dapur untuk mengambil cemilan yang ada di kulkas
Saat aku sudah sampai di lantai bawah, aku melihat Freen sedang sarapan bersama Orn. Wait, kenapa pagi-pagi dia sudah disini?
"Pagi Beck, mau ikut sarapan bersama kami?" tanya Freen
"gak" jawabku lalu pergi ke dapur
Setelah mengambil beberapa cemilan, aku kembali ke kamar
"aku akan pergi bersama Orn. Apa kau mau nitip sesuatu?" tawar Freen
Aku melirik Orn sejenak. Harus banget ya pergi berdua?
"gausah, kalian pergi aja. Jangan pedulikan aku" jawabku
"baiklah, aku tidak akan lama"
"hm"
Aku pun kembali ke kamarku sambil ngedumel dalam hati. Tapi kalian jangan salah paham dulu, aku TIDAK CEMBURU.
Beberapa menit di kamar, suasana rumah menjadi hening. Sepertinya Freen dan Orn sudah pergi.
Aku kembali fokus pada tontonanku, tapi entah kenapa aku tidak tenang menonton. Aaarrrgghh.. aku benci suasana sepi ini, yang ada malah membuat moodku melow
Aku pun menelpon Irin dan memintanya untuk menemaniku disini.
Satu jam kemudian, terdengar suara ketukan pintu kamar
tok
tok
tok
Aku turun dari tempat tidur lalu membuka pintu ternyata bibi Mhee"maaf non ada teman non menunggu di bawah" kata bibi Mhee
"suruh naik aja bi" jawabku
"baik non"
Akhirnya orang yang kutunggu-tunggu sudah datang. Irin masuk ke muncul sambil cengar-cengir
"masuklah" kataku
Irin duduk disebelahku "tumben sekali kau menyuruhku kemari" sindirnya
"gapapa, temani aku disini. Aku sendirian" jawabku
"emangnya p'Freen kemana?"
"dia pergi bersama sepupuku Orn"
"Apa?? Kau membiarkan p'Freen pergi dengan sepupumu itu? berdua saja?"
Aku mengangguk tanpa dosa
"astaga istri macam apa yang membiarkan pasangannya pergi berdua dengan orang lain" gerutunya
"sudahlah, aku mengajakmu kesini untuk menemaniku bukan menceramahiku" protesku
"mari kita menonton" ujarku. Irin hanya geleng-geleng kepala
***
Sepanjang nonton aku merasa gelisah. Series pilihan Irin yang kami tonton berjudul the world of the married, tentang perselingkuhan sungguh mengganggu pikiranku. Perselingkuhan bisa saja terjadi jika ada kesempatan. Apalagi keduanya saling membuka peluang.
Entah kenapa aku jadi kepikiran Freen dan Orn. Apa mereka ada kemungkinan berselingkuh? kalo Orn sudah jelas-jelas menyukai Freen. Tapi bagaimana dengan Freen? Aku terus bergelut dengan pikiranku sendiri
"kau kenapa sih? dari tadi tidak bisa tenang" protes Irin. Dia sepertinya terganggu denganku yang sedari tadi membuat pergerakan yang menganggunya
"aku gapapa" jawabku
"bisakah kita menonton yang lain?" pintaku
"nanggung, ini lagi seru-serunya Beck"
Aku turun dari tempat tidurku menuju ke lemari pakaian "kau mau kemana?" tanya Irin
"ayo kita pergi saja, aku bosan" jawabku sambil memilih pakaian
"yaelah, tadi katanya mau nonton sekarang mau pergi" keluh Irin
"sudahlah, kau mau ikut atau tidak?"
"cai..cai"
Aku dan Irin akhirnya pergi ke salah satu mall untuk refreshing. Sebenarnya aku melakukan ini untuk mengalihkan pikiranku dari Freen dan Orn.
Aku meminta Irin menungguku untuk mengantre membeli Milk Tea "aku mau beli milk tea dulu, kau mau juga?" tanyaku
Irin mengangguk "boleh"
"baiklah, tunggu disini"
"oke"
Aku pun berbaris mengikuti antrean, untung saja antreannya tidak begitu panjang.
Beberapa menit mengantre, kini giliranku untuk memesan "saya pesan Milk Tea yang ukuran Large, gulanya-" seseorang tiba-tiba menyela ucapanku
"100%"
Aku menoleh pada orang itu "Freen" ucapku terkejut. Freen tersenyum ke arahku
"apa yang kau lakukan disini?" tanyaku
"rencananya aku akan membelikanmu milk tea saat pulang, tapi kamu sudah membelinya sendiri" jawabnya
Aku mengedarkan pandanganku "dimana Orn?" tanyaku. Tak lama seorang yang ku tanyakan muncul
"ouh Beck, kebetulan ya ketemu disini" kata Orn
"Dengan siapa kau kemari? Apa dengan kekasihmu itu? ehmm.. siapa namanya? kalo tidak salah, namanya Nop kan?" sambung Orn sambil tersenyum menyebalkan
Aku memutar bola mataku "kau jangan seenaknya menuduhku. Aku bersama Irin" jawabku
Irin menghampiri kami "sawadeeka" sapanya
"ini kak pesanannya" kata pegawai seraya menyerahkan dua gelas milk tea padaku
"terima kasih" jawabku
"apa kalian sudah makan? Jika belum, apa kalian mau makan siang bersama?" tawar Freen
"Freen tapi kan masih ada yang harus kita lakukan setelah ini" protes Orn
"gapapa, hanya menunda satu jam untuk makan siang" jawab Freen. Apa-apaan sih Orn? kenapa jadi dia yang ngatur
"aku tidak-" belum tuntas aku menjawab, Irin sudah membekap mulutku "kha, kami mau phi" jawab Irin. Aku meliriknya tajam menunjukkan keprotesanku tapi Irin tidak memperdulikannya
Dan disinilah kami berempat. Kami berada disalah satu restouran sushi untuk makan siang.
Aku duduk disebelah Irin berhadapan dengan tempat Freen dan Orn duduk
Freen memberikan buku menunya padaku. Dia benar-benar memprioritaskan aku terlebih dulu "pilihlah apa yang ingin kau pesan Beck" katanya
"hmm" jawabku
Melihat itu, Orn memutar bola matanya malas. Aku tersenyum sinis. Kenapa? iri ya?
Setelah memesan, kami menunggu pesanan kami siap. Irin lebih banyak berbincang bersama Freen dan Orn, sedangkan aku lebih memilih memainkan ponselku karena aku tidak tertarik dengan pembicaraan mereka
15 menit kemudian makanan pesanan kami dihidangkan. Syukurlah aku ingin cepat makan dan segera pergi dari sini.