Bagian 17

6.1K 631 63
                                    

Becky Pov

Dengan ditemani Irin, aku pergi ke rumah Freen. Rasanya sudah lama sekali aku tidak menginjakkan kaki ke rumah ini. Rumah ini masih tetap sama seperti dulu, hanya bedanya suasana disini begitu hening.

ting
tong

Aku menekan bell dengan gelisah lalu tak lama pintu dibukakan oleh Bibi Mhee

"nona Becky"

"Bi, Freen dimana? bisa aku bertemu dengan dia?" tanyaku panik

Bibi Mhee menggeleng "nona Freen sudah satu bulan ini dirawat di RS non" jawab Bibi Mhee sedih

Aku dan Irin saling berpandangan karena terkejut

"kondisinya sangat lemah nona. Kasian sekali nona Freen hiksss.. hiksss.. tubuhnya sangat kurus dan pucat. Bibi sangat mengkhawatirkannya. Selama ini bibi sudah anggap nona Freen seperti anak bibi sendiri hikss.." Bibi Mhee sambil menangis menceritakannya. Aku pun tak kuasa menahan air mataku ketika mendengarnya

"bibi tenang ya, p'Freen pasti akan sembuh" kata Irin sambil mengelus pundak bibi Mhee. Bibi Mhee mengangguk

"apa bibi tau dimana RS tempat p'Freen dirawat?" tanya Irin

Bibi Mhee menyeka airmatanya lalu menggeleng "saya tidak tau non. Waktu itu yang membawa nona Freen ke RS adalah nona Orn, dan mereka belum kembali sampai sekarang"

"Orn?" sahutku dan bibi Mhee mengangguk

"baiklah terima kasih bibi" kata Irin. Bibi Mhee kembali mengangguk

"ayo kita ke rumah Orn" ujar Irin

***

Kamipun pergi ke rumah Orn. Sepanjang perjalanan menuju sana, aku terus menelpon Orn tapi nomornya tidak aktif.

Sampai disana kami disambut oleh paman dan bibiku

"ouh Beck, ada keperluan apa kemari?" tanya paman

"paman, apa paman tau dimana Orn?" tanyaku to the point

Paman dan Bibiku saling berpandangan sejenak sebelum mereka kembali menatap ke arah kami

"maafkan kami Beck, tapi sudah satu bulan Orn belum pulang ke rumah" jawab paman

"paman tidak sedang menutupi sesuatu kan?" desakku

"tidak Beck. Apa yang dikatakan pamanmu itu benar, Orn belum pulang dan kami juga tidak bisa menghubunginya" sahut bibi

"baiklah paman bibi, aku akan pulang. Terima kasih"

Aku dan Irin pun keluar dari rumah keluarga Orn

"Ck! bagaimana ini Irin? Orn juga tidak bisa dihubungi lagi" tanyaku gelisah

"tenanglah Beck, nanti aku juga berusaha coba cari tau melalui Noey" kata Irin

"ayo kita pulang, ini sudah malam. Besok kita pikirkan lagi" ujarnya

"bagaimana jika aku tidak bisa bertemu dengan Freen lagi hiksss..?" rintihku sambil menangis membayangkannya

"ouh Beck" Irin memelukku lagi sambil mengelus punggungku "kita pasti akan menemukan dimana p'Freen"

***

Sampai dirumah, aku disambut oleh ayahku.

"sayang apa yang terjadi denganmu?" melihat penampilanku yang kacau sudah pasti membuat ayah khawatir

"ayah" aku berlari ke dalam pelukkan ayah lalu menumpahkan tangisku padanya "hiksss... Freen.. Freen terkena kanker darah hikss.... aku ingin bertemu Freen.. aku merindukannya ayah.. hiksss"

365 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang