Freen Pov
aku pelan-pelan membuka mataku, mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya.
"Freen"
Aku menatap orang yang memanggilku, dia adalah Orn sepupu Becky, sekaligus dokter pribadiku. Aku sekarang sedang berbaring di sofa dan kepalaku berada di pangkuannya"Orn, apa yang terjadi?" tanyaku dengan lemas
"kau pingsan, kau juga mimisan" jawabnya sambil membelai kepalaku
"apa yang terjadi denganmu? bukankah aku sudah melarangmu supaya tidak terlalu lelah bekerja?" tuturnya
Aku memejamkan mataku karena kepalaku terasa pusing saat melihat cahaya "maafkan aku, karena aku bekerja terlalu keras. Kantorku sedang mengalami masalah"
"sigh.. kau tidak perlu minta maaf padaku Freen. Kau harus lebih care dengan kesehatanmu sendiri" ujar Orn. Aku mengangguk "kha"
"apa masih terasa pusing?" tanya Orn sambil memijat kepalaku
Aku mengangguk "sedikit"
"kalo udah mendingan, aku antar kau pulang supaya kau bisa istirahat"
"baiklah, terima kasih Orn"
***
Becky Pov
Kelas telah selesai, Nop masuk ke kelas menghampiri bangkuku. Irin yang melihat kedatangan Nop langsung pergi dengan ekspresi tidak suka
"apa kau mau ikut denganku sayang?" tanya Nop
"mau kemana?"
"aku akan balapan hari ini. Aku mau kau melihatnya supaya aku lebih semangat"
Aku mengangguk semangat "kha, aku mau"
Nop mengajakku ke arena balapan liar. Disana sudah ramai orang berkumpul untuk menyaksikan para pengendara motor beradu kecepatan
Nop disambut baik oleh teman-temannya, lalu seorang menawarinya untuk balapan
"Nop, kau mau join balapan?" tanyanya
"tentu saja aku ikut" jawab Nop lalu mengeluarkan sejumlah uang lalu memberikannya pada orang itu
"oke, semoga kau menang"
"aku pasti akan memenangkan semua uang itu"
Aku berdiri dibarisan penonton, tepat disebelah motor Nop
"doakan aku sayang" kata Nop
Aku mengangguk "good luck" jawabku
Nop tersenyum lalu menutup kaca helmnya.
Wasit memberi aba-aba kepada para pembalap. Saat sinyal mulai diberikan, mereka menancap gas motornya dengan kecepatan tinggi
Aku sempat khawatir diawal-awal pertandingan Nop sedikit ketinggalan. Walaupun jarak dengan lawannya sangat tipis, pada akhirnya dia bisa memenangkan pertandingan itu
Dia sangat hebat. Aku sangat senang karena dia berhasil memenangkan balapan ini
Namun, ada yang membuatku tidak suka karena banyak wanita yang tiba-tiba mengerubunginya. Nop pun juga tidak menolak saat wanita-wanita itu menyentuhnya. Ia hanya memberikan senyum pada wanita-wanita gatal itu
Dengan geram aku menghampiri mereka. Aku langsung melepas tangan wanita itu dari pundak kekasihku "lepas! jangan menyentuhnya!" tukasku
Wanita-wanita itu menatapku dengan sinis "siapa sih?"
"aku kekasih Nop! jadi, kalian semua jangan berani mendekati kekasihku!!"
"cih! bocah ingusan"
"apa kau bilang?!!"