Becky Pov
"Becky, apa yang kau lakukan disini?" tanya Irin panik
"aku sudah mendengar semuanya" jawabku sambil menatapnya tajam
"kau membayar Nop untuk meninggalkanku. Kenapa kau tega melakukan ini Irin?! Kenapa kau menghianatiku?!" sambungku sambil meneteskan airmata
"Beck, ku mohon tenanglah. Aku bisa menjelaskannya" rintih Irin sambil memegang tanganku
"aku tidak bermaksud menghianatimu. Aku melakukannya untuk kebaikanmu Beck" lanjutnya
Aku menghempaskan tangannya lalu memalingkan wajahku. Aku benar-benar kecewa padanya
"oke, aku mengaku. Aku memang memberikan uang supaya Nop meninggalkanmu" kata Irin
"dan asal kau tau, aku membayarnya juga karena dia yang minta" sambung Irin sambil menunjuk Nop
Nop menggeleng "tidak Beck, aku tidak mungkin melakukan itu. Kau percaya padaku kan?" sahut Nop
"sialan! kau Nop. Kenapa kau tidak mengaku saja ha?!!" tukas Irin sambil mendorong Nop hingga Nop terjatuh
"Nop" aku menghampiri Nop dan membantunya
"kenapa kau membantu pembohong sepertinya Beck?" protes Irin
Aku menatapnya tajam "ku rasa yang pembohong disini adalah kau. Buktinya kau bisa membohongiku selama ini!"
"Beck, aku tidak mungkin melakukan itu padamu. Aku tau aku salah, tapi aku melakukan karena p'Freen-" Irin menghentikan ucapannya sepertinya dia keceplosan bicara
"Freen?" sahutku
Aku mendekati Irin dengan curiga, dan Irin nampak gelisah "apa semua ini karena Freen yang menyuruhmu?" desakku
Irin menggeleng cepat "bukan, bukan seperti itu Beck. Arrgghh... aku tidak bisa mengatakannya" kini matanya mulai memerah karena menahan tangis
Aku mengangkat tanganku "cukup. Aku sudah tau sekarang"
"ayo Nop kita pergi" kataku lalu menggandeng tangan Nop pergi
"Beck!!"
"Becky!!!" Irin terus meneriakkan namaku tapi aku tidak memperdulikannya
***
Aku dan Nop duduk di bangku taman kampus. Dia menemaniku menangis. Aku menangis karena aku kecewa dengan Irin. Selama ini Aku begitu percaya padanya, tapi dia malah menghianatiku. Dan aku juga marah karena Freen ada dibalik semua ini. Padahal, aku sudah berusaha menerimanya tapi ternyata dia begitu licik. Aku merasa ditipu oleh mereka."sudah jangan menangis lagi" kata Nop sambil mengelus pundakku
Aku menangis di pundak Nop "kenapa mereka sangat jahat padaku?"
Nop menenangkanku dengan mengelus kepalaku "sudah ya, matamu sudah sembab karena terlalu lama menangis"
Beberapa menit kemudian tangisanku mulai meredah, Nop mengusap air mataku menggunakan ibu jarinya
"Maaf jika aku tidak jujur padamu, karena saat itu aku butuh uang untuk biaya pengobatan ibu" kata Nop
Aku mendelikkan mataku. Aku merasa bersalah pada Nop karena selama ini tidak mendengarkan penjelasannya terlebih dulu
"Aku mencintaimu, aku tidak mungkin menghianatimu. Semua foto-foto yang kau lihat, dan juga kejadian di bar adalah rekayasa Irin" ungkapnya
"maaf, seharusnya aku mau mendengarkanmu dulu Nop" lirihanku
"ssstt..ssttt... gapapa, sekarang semuanya sudah terungkap" Nop memegang kedua tanganku dan menatap dalam mataku "bisakah kita kembali bersama Beck?" pintanya
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Days
Fanfiction"beri aku waktu 365 hari, setelah itu kau boleh meninggalkanku"