Becky Pov
Tidurku terusik oleh cahaya matahari yang masuk ke kamarku. Walau begitu, aku masih enggan membuka mata dan merengkuh tubuhku agar semakin nyaman tidurnya
Tunggu, entah kenapa aku merasakan seseorang sedang memelukku saat ini. Apa ini cuma mimpi?
Aku membuka mataku perlahan, betapa terkejutnya aku saat aku melihat wajah Freen tepat didepan wajahku
"uwaaaa"
duuug
Aku menendangnya dengan keras sehingga ia terguling dan terjatuh dari kasurku"awww... shh.." dia mengerang
Dia bangkit berdiri sambil mengelus kepala dan pinggangnya "kenapa Beck?" tanyanya dengan suara ngantuk
Aku mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya. Aku ingat saat aku pergi ke night club dan saat aku mabuk dalam dekapan Nop "oh Tuhan, bisa-bisanya aku mabuk" gumamku
Tapi kenapa bisa aku ada dikamarku?dan siapa yang mengganti bajuku semalam? Shit! apa yang sudah dia lakukan padaku? dia sudah memanfaatkan keadaanku yang mabuk dan pasti sudah macam-macam denganku
"hiks.." Aku menangis karena kebodohanku membuat keperawananku diambil olehnya
Dia berjalan mendekatiku "Beck, kenapa kau menangis?" tanyanya
"yak!!!" aku melemparkan bantal tepat di wajahnya
buggg
"kau ini kenapa?" protesnyaAku turun dari tempat tidur lalu mendorongnya "apa yang sudah kau lakukan padaku?! kau pasti sudah menikmati tubuhku kan?! Dasar kau brengsek" ucapku sambil memukulinya
"aww.. enggak.. aku tidak melakukan apapun Beck.. aww.."
Aku terus memukulinya dan terus mengucapkan sumpah serapah padanya, tidak peduli dia terus-terusan mengerang kesakitan "kau pikir aku bodoh?! kau memang brengsek Freen! bisa-bisanya kau memanfaatkan keadaanku yang sedang mabuk. Dasar menjijikan!"
ceklek
Irin tiba-tiba masuk ke kamar dan menjauhkanku dari Freen "Beck stop!! apa yang kau lakukan?""apa kau baik-baik saja phi?" tanyanya pada Freen. Freen mengangguk
"ada apa denganmu Beck?" tanya Irin. Aku memalingkan wajahku karena aku masih emosi
"p'Freen tolong pergi dulu, biar aku yang bicara dengan Becky" titah Irin. Freen mengangguk "baiklah nong" lalu keluar dari kamarku
Irin berbalik menatapku dengan tajam "apa kau gila? ada apa denganmu? Kenapa kau memukuli p'Freen? Ini udah KDRT namanya"
Aku terduduk lemas dipinggir tempat tidur lalu menangis meratapi diriku. Aku merasa kotor telah dijamah olehnya
Irin menghela nafasnya lalu duduk disebelahku "ada apa denganmu hm? kenapa jadi kau yang menangis, padahal p'Freen yang kau pukuli"
"Freen. Hikss.. dia sudah meniduriku" jawabku
"bukankah hal itu wajar? toh kalian sudah menikah"
Aku menatap tajam Irin "aku tidak sudi disentuh olehnya"
"sigh.. kau aneh" jawabnya
"lagi pula kenapa kau berpikir begitu? aku yakin p'Freen bukanlah orang yang seperti itu. Dia tidak mungkin bertindak kurang ajar padamu" sambungnya
"kau sok tau. Semua orang bisa khilaf kalo punya kesempatan" tukasku
"aku sekarang tanya padamu. Memangnya kau ingat kejadian semalam?" Aku menggeleng
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Days
Fanfiction"beri aku waktu 365 hari, setelah itu kau boleh meninggalkanku"