Bagian 7

5.5K 605 34
                                    

Becky Pov

Hari-hari yang kulewati sangatlah kelabu. Aku telah kehilangan kebahagaiaanku, yaitu Nop.

Setiap harinya aku lebih sering mengurung diri di kamar sambil meratapi kisah percintaanku ini.

Tapi aku bersyukur, setidaknya aku tidak sendirian. Ada Freen . Dia selalu memiliki banyak cara untuk menghiburku. Dia sudah seperti pengganti mendiang ibuku.

Hari ke-63

Aku sedang duduk di taman yang ada dihalaman belakang rumah. Niat hati ingin mencari udara segar sambil mengerjakan tugas kuliah, aku malah tidak bisa fokus karena aku merindukan Nop. Seperti ada yang kurang dalam diriku. Jika biasanya tiap weekend aku pergi berkencan dengan Nop, tapi sekarang aku sendirian disini. Oh Tuhan ini begitu menyiksaku

"Beck" Aku menoleh saat Freen memanggilku

"mau ikut denganku?" tanyanya

"kemana?" aku balik bertanya

"mencari kebahagiaan" jawabnya sambil tertawa kecil

"mencari kebahagiaan? apa maksudnya?" gumamku

"mau ikut tidak?" tanyanya lagi

Aku mengangguk "eum, baiklah. Aku akan bersiap dulu"

"oke, aku akan menunggu di mobil"

***

Freen membawaku ke suatu tempat. Entahlah dia tidak memberitauku akan kemana.

Dia menghentikan mobilnya di supermarket terlebih dulu

"ada yang harus aku beli" katanya

aku mengangguk "eum"

"kau mau tunggu disini atau mau ikut?" tanyanya

"aku akan tunggu disini saja" jawabku

"baiklah, aku tidak akan lama"

Freen turun dari mobil lalu masuk ke supermarket. Entah apa yang dia beli, tapi kenapa dia belum keluar juga?

Beberapa menit kemudian, dia muncul sambil membawa banyak belanjaan. Aku membelalakan mata terkejut karena dia membeli banyak makanan ringan.

Setelah menaruhnya belanjaannya di bagasi, dia masuk ke mobil

"untuk apa beli sebanyak itu?" tanyaku

"nanti kau akan tau" jawabnya

"oh ya, aku juga membelikanmu ini" Freen memberikan aku 1 cup milk tea dan juga snack rumput laut

Aku langsung menerimanya dengan senang hati, seperti anak kecil yang diberikan ice cream "terima kasih"

"iya sama-sama" jawabnya

"kita jalan lagi ya" katanya. Aku mengangguk saja karena aku lebih sibuk dengan milk tea dan snackku

Ia memasang seatbelt lalu menjalankan lagi mobilnya

Satu jam perjalanan, kami turun di sebuah pemukiman yang terbilang kumuh di pinggiran kota Bangkok

"kita sudah sampai. Kita akan jalan kaki dari sini" katanya

Aku turun dari mobil, lalu membantu Freen untuk membawakan barang bawaannya

"biar aku bantu Freen" kataku

"gausah, biar aku saja. Ini tidak berat kok" tolaknya. Awww.. act of servicenya. Eh.. ada apa denganmu Beck? Jangan gila!

Freen mengajakku masuk ke dalam kampung. Aku berjalan dibelakangnya, sesekali aku melihatnya bertegur sapa dengan penduduk setempat. Sepertinya dia sering kemari karena dia terlihat akrab dengan orang-orang disini

365 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang