Warning 18+⚠️⚠️
Freen Pov
Sudah beberapa hari ini aku terus memikirkan ucapan Nop. Aku jadi lebih pendiam dan sampai kehilangan selera makan. Entahlah, kepercayaan diriku seketika menghilang, aku mulai tidak yakin Becky bisa mencintaiku.
Hari ke 104
Pagi itu aku terbangun dari tidurku, entah kenapa kepalaku terasa sangat berat. Apa aku terlalu stress sampai begini?
Aku memaksakan diri bangun dari tidur lalu berjalan ke kamar mandi. Namun aku tidak kuat menahan tubuhku sendiri sehingga aku luruh ke lantai
tes
tes
Aku merasakan darah segar mengalir dari hidungku "oh Tuhan tidak lagi"Dengan sisa tenaga yang ada aku meraih ponselku diatas nakas untuk menelpon Orn
"tolong aku Orn" rintihku
"apa yang terjadi denganmu Freen?" jawab Orn dengan nada panik
"kepalaku sangat sakit"
"yasudah kau berbaring saja. Aku akan segera kesana"
"baiklah"
Setelah panggilan telepon kami terputus, aku merangkak ke tempat tidurku
"Aargghhh.. sial sakit sekali" erangku sambil memegangi kepalaku
bruuukk
Semuanya menjadi gelap, aku tidak sadarkan diri***
Becky PovBeberapa hari belakangan ini, aku merasa ada yang berubah dari Freen. Dia lebih banyak melamun dan cenderung diam. Apa yang sebenarnya dia pikirkan sampai membuatnya seperti itu? untuk pertama kalinya aku mengakui, kalo aku mengkhawatirkannya. Aku merindukan Freen yang dulu.
Aku turun dari kamar setelah selesai bersiap ke kampus. Sampai di lantai bawah suasana terlihat sepi tidak seperti biasanya. Jika biasanya Freen sudah bangun duluan untuk menyiapkan sarapan tapi kali ini dia tidak ada.
"apa dia pergi?" gumamku sambil melihat sekitar
"tapi mobilnya masih ada"
"atau jangan-jangan dia telat bangun lagi"
tok
tok
tok
Aku mengetuk pintu kamar Freen."Freen" beberapa kali aku memanggilnya tapi tidak ada jawaban. Perasaanku jadi gelisah
"Freen, boleh aku masuk?"
Ceklek
aku membuka pintu kamarnya yang tidak terkunci. Maaf aku lancang Freen, tapi hati ini yang menarikku untuk melakukannyaAku menjulurkan kepalaku melihat keadaan kamar yang remang itu "Freen" panggilku pelan, kali aja dia masih tidur
Aku membelalakan mataku saat aku melihat Freen terbaring di lantai "FREEN!!"
aku menyalakan lampu kamar lalu bergegas menghampiri Freen "Freen.. bangunlah.. apa yang terjadi" Freen tidak memberikan respon apapun
Aku semakin panik saat melihat ada bercak darah di lantai dan juga darah dihidungnya "astaga Freen, apa yang sebenarnya terjadi"
Dengan sekuat tenaga aku membopong Freen ke tempat tidur. Aku mengecek suhu tubuhnya sangat tinggi. Aku sangat panik "apa yang harus kulakukan?" ucapku
ting
tongAku mendengar suara bell "itu pasti bibi Mhee" aku segera keluar untuk membukakan pintu
ceklek
ternyata yang datang bukan bibi Mhee tapi Orn
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Days
Fanfiction"beri aku waktu 365 hari, setelah itu kau boleh meninggalkanku"