18. INFORMASI SINGKAT

322 62 4
                                    

KOMENTAR TEMBUS 300 PER-BAB, SILAKAN TUANGKAN SOBAT(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KOMENTAR TEMBUS 300 PER-BAB, SILAKAN TUANGKAN SOBAT(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

Mohon koreksinya, maaf bila ada typo :)
Jangan lupa untuk menekan ⭐ sebagai bentuk apresiasi kalian ya, suwun.

Selamat Membaca 💜

"Gimana?" tanya Mama Okta sambil menatap kearah suaminya.

"Aku lagi minta bodyguard buat cari tahu tentang anak itu." jawab Papa Jiwan. Mama Okta mengangguk.

"Mungkin sebentar lagi sampai." imbuhnya.

Seperti yang diungkapkan oleh Papa Jiwan, tak selang beberapa lama seorang bodyguard datang membawa semua map dokumen ditangannya dan menuju ruang tengah dimana sang majikan berada.

"Permisi tuan, ini data informasi yang anda inginkan." ucapnya sambil menyerahkan dokumen tersebut yang diterima baik oleh Papa Jiwan.

"Terimakasih."

"Sama-sama tuan." jawab sang bodyguard.

Kemudian, pamit undur diri meninggalkan keluarga yang sedang mode serius itu.

"Bagaimana, pa?" tanya Adnan kepada sang papa.

"Baca sendiri." ucap Papa Jiwan sambil menyerahkan dokumen tersebut kepada putranya keduanya.

Adnazriel mengerutkan keningnya "Dari keluarga Bharata? Usianya hanya satu tahun lebih tua dari, Lino." ucapnya.

Mama Okta melebarkan matanya "Keluarga Bharata yang....?" tanyanya dengan ragu.

"Ya ma, kasusnya juga masih dugaan kalau itu pembunuhan berencana, tapi ngga ada yang tau ma siapa yang ngelakuin. Apalagi rumahnya habis terbakar dan gak ada saksi mata yang melihat kejadiannya." jawab Adnan dengan sedikit menjelaskan kondisi keluarga Bharata itu

"Bagaimana bocah itu bisa selamat?" tanya Rendra sambil menatap keluarganya.

"Entahlah. Mungkin saja ia berlari dari sana ataupun ia sedang pergi?" Adnazriel mengangkat bahunya acuh.

"Lalu, ada informasi apa lagi?" tanya Mama Okta.

"Memiliki trauma yang disebabkan oleh pamannya yang ternyata seseorang yang memiliki orientasi seksual menyimpang. Orang tuanya menjualnya ke pada pamannya anak itu." ucap Adnan membaca dokumen tersebut.

"Kasihan sekali." celetuk Mama Okta yang diangguki oleh Adnazriel.

"Emang bener sih, kasihan." timpal Adnan seraya menganggukkan kepalanya "Memiliki alergi terhadap kucing, trauma homophobia, homeschooling mulai saat usia 13 tahun, tidak memiliki teman, selalu terkurung di rumah." lanjutnya.

Mama Okta menatap suami dan kedua putranya bergantian.

"Lalu, bagaimana? Apakah kita menerimanya? Lino?"

***

"Niel, ayo masuk." ajak Lino kepada Zhaniel.

"Oke!"

Ceklek

Pintu kamar Avellino terbuka menampilkan sebuah kamar yang luas dengan cat berwarna baby blue. Disana juga terlihat banyak sekali boneka teddy, panda, singa dan kelinci. Ruangan yang rapi dan bersih, sangat nyaman! Semua sudah lengkap tersedia. Diam-diam tanpa sepengetahuan Avellino, Zhaniel menatap penuh iri dengan tangan yang mengepal.

Avellino menoleh ke arah Zhaniel membuat pemuda itu seketika mengubah raut wajahnya.

"Ini kamarmu? Bagus bangettt!" serunya penuh kekaguman yang membuat Avellino tertawa kecil.

"Hehehe makasih ya."

"Niel, kamu mau mandi dulu?" tanya Lino kepada Zhaniel.

"B-boleh kah?" tanya Niel dengan nada penuh ragu.

Avellino mengangguk "Tentu aja! Kamu pergi ke kamar mandi sana, pintunya yang warna coklat ya. Biar aku siapin baju buat kamu." jawabnya.

"Eh, makasih ya Lino! Kamu baik banget." ucap Niel dengan nada tak enaknya. Avellino menggelengkan kepalanya dan melambaikan tangannya.

"Sama-sama."

Zhaniel pun segera pergi menuju kamar mandi yang berada di kamar Avellino. Sedangkan sang pemilik kamar pergi menuju lemari pakaian untuk mengambil sepasang pakaian untuk dikenakan Zhaniel nanti.

Ceklek

"Ini pakaiannya." ucap Lino sambil menyodorkan sepasang pakaian kepada Zhaniel.

"Makasih ya Lino. Aku jadi ngerepotin kamu, maaf." ucap Niel.

"Ngga, ngga ngerepotin kok. Santai aja." jawab Lino sambil tersenyum. "Udah kamu ganti baju sana, ini udah siang. Nanti kita makan bareng." lanjutnya sambil menyuruh Zhaniel untuk bergegas berganti pakaian.

"Makasih ya."

Bersambung....

Follow Instagram @shellasekar_ & @sastrawan_wattpad, makasih ya💜

[05] REALLY FAMILY? [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang