31. KANTIN DAN PACAR

389 45 16
                                    

KOMENTAR TEMBUS 100 PER-BAB, SILAKAN TUANGKAN SOBAT(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KOMENTAR TEMBUS 100 PER-BAB, SILAKAN TUANGKAN SOBAT(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

Mohon koreksinya, maaf bila ada typo :)
Jangan lupa untuk menekan ⭐ dan komentar sebagai bentuk apresiasi kalian ya, suwun sobat Sastrawan!

Selamat Membaca 💜

Seorang guru berkacamata berjalan keluar dari kelas 11 Mipa 2 yang langsung disambut helaan napas lega oleh pada penghuni kelas.

"Huaaaa otak gue," ratap Galang sambil memegang kepalanya dengan raut wajah yang dibuat sesedih mungkin.

Ya, seperti yang diketahui bahwa mereka semua telah melakukan ulangan harian matematika minat materi polinomial pada jam ke-3 dan ke-4. Sebelumnya mereka juga telah melakukan ulangan harian kimia materi hidrolisis pada jam ke-1 dan ke-2.

Sungguh sangat menyenangkan, bukan?

"Kepala gue nyut-nyutan! Minta di kasih es jas jus ini mah!" seru Leon dengan memukul mejanya sendiri sebagai pelampiasan.

"No, lo ngga mumet apa?" tanya Haidar kepada teman sebangkunya itu yang terlihat biasa-biasa saja raut wajahnya.

Sebelum Avellino menjawab pertanyaan dari Haidar, Galang lebih dulu menyela.

Galang menggelengkan kepalanya "Kalau lo tanya mumet apa ngga nya seorang Avellino maka gue dengan tegas menjawab, ngga!" tungkas nya.

"Ini anak otaknya encer kayak sungai ngapain mumet." celetuk Leon menimpali.

Galang dan Leon itu teman sebangkunya dan tempat duduk mereka berdua berada di belakang tempat duduk Avellino dan Haidar.

Avellino hanya tersenyum sebagai respon.

"Ini, Lino kasih coklat sama kalian biar ngga panas." ucap Lino seraya memberikan beberapa coklat yang ia ambil dari dalam tasnya kepada teman-temannya.

Selain membawa susu pisang, remaja itupun juga membawa beberapa coklat. Andai saja es krim tidak mencair, mungkin remaja itu juga akan membawanya.

"Ututututu makasih ya, Lino!" ucap Leon dengan senyum manisnya. Pemuda itu juga salah satu penggemar coklat.

"Sama-sama."

"WOYYY SEMUANYA AYOK KE KANTIN!!!" teriak Laras dari pintu masuk kelas kepada semua teman-teman sekelasnya.

"GASSS!!!"

"Ayo No, ke kantin!" ajak Haidar kepada Avellino yang diangguki oleh sang empu.

***

"Lino! Lino!" panggil seseorang dari belakang. Serempak semua murid kelas 11 Mipa 2 menghentikan langkah mereka dan membalikkan badan masing-masing.

Avellino yang namanya dipanggil lantas segera menjawab.

"Iya ada apa?" tanyanya.

Seseorang yang memanggil Avellino adalah seorang gadis dengan rambut hitam yang tergerai dengan indah, di bagian pelipisnya terdapat pita berwarna biru.

"Ini susu pisang sama coklat buat Lo, diterima ya." ucapnya sambil menyodorkan sebuah susu pisang dan sekotak coklat kepada Avellino dengan sangat cepat.

"Eh, makasih ya." jawab Lino menerima hadiah pemberian dari gadis tersebut secara tiba-tiba.

"Sama-sama. Gue pergi dulu bye bye." ucapnya kemudian pamit pergi dari sana.

Gadis itu berlari kecil, menjauh dengan pipi yang memerah tanpa melihat kebelakang lagi. Ia terlihat malu, karena semua siswa-siswi 11 Mipa 2 memperhatikannya.

"Bye bye."

Setelah gadis itu menghilang dari pandangan semua orang, siswa-siswi 11 Mipa 2 menoleh kearah Avellino dan memandangi Avellino dengan tatapan jahil nan iseng mereka.

"Cieee... cieee... Lino." ucap mereka semua menyoraki Avellino.

"Aduh... duh... bocil gue dah besar cuy!" sorak Leon sambil mengguncang kedua bahu milik Galang.

Avellino memandang teman-temannya dengan raut bingung "Hah? Kenapa ya?" tanyanya.

"Aduh, si bayi jangan pacaran dulu ya, kamu masih kecil." ucap Laras sambil menepuk bahu Avellino dua kali.

Avellino memiringkan kepalanya tak paham "Hah? Siapa yang pacaran?" tanyanya sekali lagi dengan bingung.

Pada ngga jelas emang! Avellino kan bingung!

"Iya lo lah, Lino" jawab Zayan.

Avellino mendengus dengan tatapan kesal "Lino ngga pacaran tuh," balasnya dengan ketus "Emangnya pacaran bisa dapat atau seenak susu pisang, coklat, dan es krim?" lanjutnya bertanya dengan heran, yang dimana langsung mendapatkan respon dari teman-teman kelasnya berupa tepukan di kening mereka masing-masing.

Duh! Ngomong sama bayi ya gini.

Bersambung....

Follow Instagram @sheisnonasastra & @sastrawan_wattpad, makasih ya💜

[05] REALLY FAMILY? [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang