24. NIEL BERBOHONG

420 55 9
                                    

KOMENTAR TEMBUS 600 PER-BAB, SILAKAN TUANGKAN SOBAT(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KOMENTAR TEMBUS 600 PER-BAB, SILAKAN TUANGKAN SOBAT(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

Mohon koreksinya, maaf bila ada typo :)
Jangan lupa untuk menekan ⭐ dan komentar sebagai bentuk apresiasi kalian ya, suwun sobat Sastrawan!

Selamat Membaca 💜

Dou demo ii you na yoru dakedo
Toyomeki kirameki to kimi mo "odorou"
Dou demo ii you na yoru da kedo
Aishite
Dou demo ii kara boku dake wo
Furatsuki yoromeki nagara mo "odorou"
Dou demo ii you na yoru dakedo
Futari kizamou

Lagu berjudul 'Night Dancer' terdengar mengalun di ruangan bernuansa baby blue tersebut.

"Susu pisang Lino habis." monolog nya sambil memperhatikan stok tempat dimana ia selalu menaruh susu pisang nya berada.

Avellino pun menutup lemari penyimpanan susu pisang nya dan berjalan keluar dari kamarnya.

"Lho... kok rame?" gumamnya dengan kening berkerut. Kemudian ia pun dengan sedikit tergesa-gesa menuruni anak tangga.

"KING?!" seru Lino dengan heran saat ia melihat para sahabat sedang berada di mansion.

"Eh, hai Cil." sapa Sultan kepada Avellino.

"Sini sini." panggil Habil menimpali.

Avellino pun bergegas menuju ruang tengah, dimana King Of Circle's beserta Zhaniel berada.

"Udah bangun?" tanya King yang membuat kening Avellino mengkerut.

"Hah? Bangun? Bangun apa?" tanya Lino penuh kebingungan.

"Bangun tidur lah, Cil." jawab Sulthan.

Tidur? Dari tadi kan Lino asyik nonton mukbang batin Lino penuh kebingungan.

Avellino berkedip dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal "Oalah iya, hehehe...." jawabnya disertai tawa canggung.

"Lupa hm?" ucap King yang dibalas senyum manis oleh Avellino.

"Kalian kapan datangnya?" tanya Lino kepada King Of Circle's.

"Udah dari setengah jam yang lalu." jawab Sulthan.

"Kenapa ngga panggil, Lino?" tanya Lino.

"Kata Niel, lo lagi tidur." jawab Habil tanpa mengalihkan perhatiannya kepada permainan balok didepannya.

Niel bohong batin Lino seraya menatap Zhaniel yang sedang asyik makan biskuit.

Avellino memandang satu persatu teman-teman yang asyik bermain dengan Zhaniel. Sedangkan King sibuk bermain dengan ponselnya. Avellino menunduk dan memilin ujung sweater yang ia kenakan.

Kenapa... rasanya sepi, ya? batin Lino tersesat.

"Lino...." panggil seseorang yang berdiri di depan Avellino.

Avellino mengerjapkan matanya dan mendongak "Eh, iya Gema?" tanyanya kepada remaja yang tak lain adalah Gema.

"Melamun?" tanya Gema.

"N-nggak kok, Lino ngga ngelamun." jawab Lino menggelengkan kepalanya sedikit canggung.

Bohong sekali batin Gema sambil menyipitkan matanya.

"Eh, King mana?" tanya Lino mengalihkan pandangannya. Remaja itu gugup dipandang intens oleh Gema.

"Kamar mandi." jawab Gema dengan singkat.

"Gema... nggak main lagi sama Niel?" tanya Lino memandang wajah datar milik Gema.

"Bosen."

Avellino menggaruk pipi chubby nya "O-oke. Mau main sama Lino?" tawarnya kepada Gema.

"Boleh."

"Hah?" Avellino memiringkan kepalanya bingung.

"Ayo, mau main apa?" tanya Gema. Remaja itu duduk disamping Avellino.

Avellino bertepuk tangan "Mau main mobile legend!" serunya dengan bahagia, namun tak selang berapa detik raut wajahnya berubah murung "Tapi... Lino ngga jago mainnya...." ucapnya dengan cemberut.

"Gapapa, tak ajarin." balas Gema sambil menepuk rambut Avellino, menghibur remaja itu agar tidak terlalu kuyu.

Avellino seketika menegakkan punggungnya "Serius? Gema mau ajarin Lino main mobile legend?" tanyanya penuh excited.

"Iya."

"ASYIKK!!!" sorak Lino sambil meloncat-loncat kegirangan. Sorakan Avellino membuat atensi Sulthan, Habil, dan Zhaniel teralihkan sebentar, lalu kembali aktifitas mereka masing-masing.

Gema menggelengkan kepalanya "Dasar bayi." celetuknya.

Avellino yang mendengar celetukan dari Gema spontan langsung melemparkan sebuah bantal sofa kepada remaja itu, namun dengan sigap bantal sofa tersebut ditangkap yang membuat Avellino cemberut.

Hap

"Gema! Lino itu bukan bayi tau!" seru Lino sambil berkacak pinggang serta raut wajah yang memandang Gema dengan kesal.

"Bayi gemes." ucap Gema sekali lagi yang langsung mendapat tatapan bombastic side eye dari Avellino.

"Bukan bayi, Gema!" bantah Lino dengan perasaan dongkol.

"Bayi! Bayi! Bayi!"

"GEMAAAA!!!!"

Bersambung....

Follow Instagram @sheisnonasastra & @sastrawan_wattpad, makasih ya💜

[05] REALLY FAMILY? [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang