Haloooo
Apa kabar kalian semua?
Jangan lupa komen dan vote ya sayang-sayangnya echan.
HAPPY READING ALL
---
"Pagi semua, seperti yang sudah kalian ketahui. Kelas ini kedatangan seorang murid baru. Ya untuk Jung Jeno silahkan masuk."
Jeno yang tadi menunggu di luar kelas segera masuk saat mendengar namanya di panggil. Banyak pasang mata yang menatap ke arahnya namun tidak berisik karena sebelumnya Haechan sudah memberi peringatan agar nanti saat Jeno masuk tidak ada yang berteriak.
"Silahkan perkenalan Jeno." Suruh Rose.
"Nama saya Jung Jeno." Ucap Jeno yang sorot matanya menatap seseorang yang tengah menundukkan kepalanya dari ia masuk tadi. Haechan yang melihat itu hanya bisa menahan tawanya.
"Kamu keberatan tidak jika diberi pertanyaan?" Tanya Rose.
"Tidak bu, silahkan." Jawab Jeno.
"Baik jika ada yang ingin bertanya, silahkan asal pertanyaannya tidak yang aneh-aneh." Ucap Rose yang seketika membuat kelas yang awalnya hening menjadi sangat ramai sebelum Haechan berpura-pura batuk.
"Yang bener. Gantian jangan berebutan dan jangan berisik. Batas yang nanya 3 orang. Perwakilan tiap barisan hanya 1 orang." Ucap Haechan dengan tegas.
"Terimakasih Haechan." Ucap Rose.
"Terimakasih kembali bu." Balas Haechan.
"Baik, untuk barisan pertama siapa perwakilannya?" Tanya Rose.
Murid perempuan mengangkat tangannya ketika tidak ada yang berniat bertanya mengingat barisan pertama itu rata-rata laki-laki semua.
"Iya apa pertanyaannya?"
"Siapa nama mantan gebetan?"
"Di bilang jangan yang aneh-aneh malah kasih yang aneh." Gumam Rose yang udah lelah.
"Ga punya, karena dia masih jadi gebetan bukan mantan." Jawab Jeno.
"Enak ga enaknya jadi anggota keluarga Jung?"
"Enaknya banyak kalo ga enaknya capek sih." Jawab Jeno dengan mata yang melihat ke satu sisi saja.
"Setelah sma mau masuk jurusan apa?"
"Di wajibkan untuk memilih jurusan bisnis dari dulu." Jawab Jeno.
"Baik, Jeno tempat duduk kamu di sebelah Jaemin."
Pemilik nama itu seketika menegakkan tubuhnya dengan mata yang terbuka lebar dan saat itu juga matanya menatap sosok di depan yang tengah tersenyum miring lalu mulai berjalan ke arahnya padahal sang guru saja belum memberitahu yang mana Jaemin.
"Jangan terlalu ketara Jung Jeno." Ucap Haechan pelan saat Jeno melewatinya untuk ke bangku Jaemin.
"Baik terimakasih kalau begitu, untuk Haechan silahkan menjelaskan. Ibu undur diri permisi."
Setelah Rose keluar kelas langsung berisik bukan main. Tentu saja berisik karena kehadiran Jung Jeno.
---
"Baik, hari ini kelas kita kedatangan murid baru ya anak-anak, kalian pasti sudah tau bukan siapa murid baru itu." Ucap Taeyeon yang baru masuk ke kelas.
"Untuk Jung Sungchan tolong segera masuk." Lanjut Taeyeon sebelum kelas semakin berisik.
Pemilik nama yang disebut segera masuk dan berdiri di depan kelas karena ia belum di suruh duduk.
"Mohon untuk memperkenalkan diri secara singkat." Suruh Taeyeon.
"Jung Sungchan." Ucap Sungchan.
Benar bukan? Secara singkat.
"Kamu keberatan tidak jika teman sekelasmu bertanya?"
"Tidak."
"Yang ingin bertanya silahkan tetapi cukup 3 pertanyaan dan perwakilan tiap barisan satu pertanyaan." Jelas Taeyeon.
"Enak ga jadi bagian dari keluarga Jung?"
"Ofc yes." Jawab Sungchan.
"Punya berapa mantan?"
Sebelum menjawab Sungchan menatap satu orang yang tengah menatapnya juga lalu mengangguk kecil.
"Only one." Jawab Sungchan masih menatap sosok itu yang setelah mendengar jawaban Sungchan segera kembali menulis di bukunya.
"Jung sebenernya ada berapa saudara?"
'Mampus gua, salah jawab bisa mati ini mah.' Batin Sungchan sebelum dirinya berpura-pura batuk untuk menarik atensi seseorang.
Sosok itu hanya terkekeh pelan lalu memberi kode untuk Sungchan agar menjawab 3 bersaudara lalu kembali melanjutkan aktivitasnya.
"3 bersaudara." Jawab Sungchan setelah menangkap kode tersebut.
"Waktu itu ada rumor kalau Jung ada 4 bersaudaraa, berarti itu palsu?"
"Kalian hanya termakan rumor. Jangan percaya jika bukan Jung Jaehyun sendiri yang memberitahu sebenarnya." Jelas Sungchan.
"Baik baik, terimakasih. Sungchan kamu bisa duduk di sebelah Chenle." Ujar Taeyeon yang langsung dituruti oeh Sungchan.
"Terimakasih." Ucap Sungchan setelah mendaratkan bokongnya entah pada siapa.
"Baik ibu izin undur diri. Jeongin silahkan."
---
Hah akhirnya aku ngelarin part ini. Draft terakhir dan satu-satunya ini wkwkwk.
Ntah kenapa ya, feel aku buat cerita ini bener-bener ilang gitu? Mungkin efek dari kelamaan hiatus ya waktu itu. Maaf ya kalau kedepannya semakin lama untuk update tapi aku sedang berusaha mengumpulkan niat dan mood agar cerita ini segera selesai. (Padahal konflik aja belum muncul... Hehehe bentar lagi setelah kedatangan ekhem itu berarti sudah memasuki konflik kok)
Kalau ada yang mau nanya-nanya boleh kok. Seputar apa aja okay.
Tau ga sih? Masa aku pengen bikin cerita yang ekhem gitu lah....😬 paham lah ya😌 Ga tau tentang apa cuma pengen aja gitu wkwkwk ini ga akan tercapai sih cuma keinginan sesaat doang ges.
Udah udah
Love u guys💖
See you next chapter💝💝
Sorry karena part ini sedikit and sorry again apabila ada typo yaa!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Man {Markhyuck}
FanfictionSudah ku bilang bukan? Jangan mengusik keluarga ku jika tidak ingin terjadi apa-apa pada dirimu sendiri atau orang terdekatmu. ~ Fullsun yang kalian ketahui itu hanya lapisan luar. Kalian semua tidak ada yang mengetahui lapisan dalam diriku. |On Go...