Haii!!
Apa kabar kalian semua?
Jangan lupa buat komen dan vote nya ya sayang, komennya banyakin ges biar aku ga lupa update dan ada motivasi buat lanjut ngedraft ini cerita🥲🙏🏻
~Selamat Membaca~
Baik gedung A maupun gedung B, intinya kedua gedung ini sama-sama ramai karena anak kedatangan murid baru. Kabar mengenai murid baru yang merupakan anak dari Jung Jaehyun sudah tersebar. Itulah alasan dua gedung ini sangat ramai.
Anak Jung Jaehyun itu tidak pernah di publish atas kemauan anak-anaknya sendiri dan Hanya Mark yang benar-benar muncul. Itu juga atas kemauan Mark sendiri. Ia merasa harus menjadi pengganti sang Daddy yang kala itu terkena penyakit.
Saat ini kabar tentang keluarga Jung sangat tertutup. Informasi satu-satunya yang bisa di dapat tentang keluarga Jung hanya dari Mark. Dan Mark sendiri pun jarang muncul karena kesibukannya. Ngurus perusahaan dan kuliah. Untuk bertemu dengan sahabatnya saja perlu mengatur jadwal dari seminggu sebelumnya.
Balik lagi ke keadaan sekolah saat ini.
Di gedung A, Haechan dan teman-teman sedang menunggu di gerbang depan. Sebenernya yang di seharusnya menunggu hanya Haechan, tapi pada dasarnya teman-temannya itu kepo jadi hampir satu kelas ah satu angkatan nunggu di depan gerbang. Karena? hanya ingin memastikan rumor yang tersebar benar atau tidak.
Haechan menatap jengah teman-temannya yang tidak berhenti membicarakan soal murid baru. Jujur saja ia muak. Ingin rasanya memberikan pukulan satu-satu tepat di kepala mereka. Namun, selain Haechan yang jengah, ada satu murid yang hanya diam karena rasa gelisahnya walaupun biasanya ia paling berisik. Dan untungnya keadaan berpihak padanya, karena teman-temannya tidak ada yang memperhatikan orang itu.
Tak lama sekumpulan orang itu semakin berteriak histeris saat satu buah mobil mewah berhenti di depan mereka. Walaupun berisik dan heboh, mereka masih punya akal untuk tidak langsung menghampiri mobil dan membuat kerusuhan.
Haechan berjalan ke arah pintu kemudi, lalu mengetuk jendela tersebut. Ia ingin berbicara sebentar. Tak lama 3 orang berbadan besar keluar dari mobil. 3 orang itu segera mengusir kumpulan murid-murid yang ingin melihat murid baru itu.
Dirasa sudah sepi karena semuanya sudah mulai baris di lapangan mengingat hari ini adalah hari senin, maka sudah pasti ada pembiasaan di pagi hari tak lain dan tak bukan upacara bendera. Kegiatan yang sangat di benci murid.
Haechan mengetuk jendela pintu belakang. Sebagai kode agar penumpang di dalamnya segera keluar. Tak lama seorang pria berbadan lebih besar dibandingkan Haechan keluar dengan sebuah tas berwarna hitam yang di sampirkan pada pundaknya.
"Wets, lu kok di LA makin gede sih badannya?" Ucap Haechan sebagai sapaan terhadap orang itu.
"Gua banyak duit jadi gua makan mulu ga kayak lu."
"Bajingan Jung Tai Jeno."
Jeno, anak kedua Jung Jaehyun hanya tertawa kencang ketika ia melihat Haechan misuh misuh mengumpat untuk dirinya.
"Ayo dah gece, udah mulai upacaranya." Ajak Haechan.
"Gua ga mau upacara males. Mending lu ajak gua keliling gedung ini. Ga bakal di omelin juga kan sama guru?" Ucap Jeno.
"Di omelin lah tolol." Balas Haechan.
"Gua tau Chan siapa yang punya nih sekolah. Makanya gua minta sama abang buat pindah ke sekolah ini biar gua bisa seenaknya." Jelas Jeno diakhiri seringai kecil untuk Haechan.
"Bangsat lu. Dah ayo keliling."
Haechan berjalan lebih dulu meninggalkan Jeno di belakang yang sedang mengejeknya.
"Sorry tapi lu tuh ga akan pernah menang sama gua Chan."
Mendengar itu Haechan berhenti lalu menoleh ke arah Jeno. Ia perlahan menaikkan sudut bibirnya masih dengan mata yang menatap dalam mata Jeno.
"Yakin banget? Tenang, sebentar lagi kita akan menyaksikan kekalahan seorang Jung Jeno. Dan gua akan ngetawain lu paling kenceng ya Jen."
"Kita liat nanti."
---
Gedung B.
Keadaannya tentu tak jauh beda. Bahkan di gedung B bisa di bilang lebih rusuh dibandingkan dengan gedung A. Chenle hanya bisa memejamkan matanya menahan gejolak ingin berteriak dalam-dalam.
Semalam ia sudah diberitahu oleh Haechan apa yang ia harus lakukan ketika murid barunya datang. (Kurang lebih seperti yang tadi Haechan lakukan.)
Pemuda yang berada di dalam mobil itu keluar setelah diberi kode oleh Chenle agar segera keluar.
"Hai, Seo Chenle." Sapanya.
"Ga usah sok deket. Cepet gua mau belajar." Balas Chenle lalu berjalan mendahului orang itu.
"Chenle, Chenle. Lu kok ga berubah sih? Masih si Seo Ambis Chenle."
"Cepet jalan Jung Sungchan sebelum gua panggil satpam buat geret lu ke kelas!" Teriak Chenle ketika ia sadar bahwa Sungchan tidak mengikuti dirinya.
"Iya sayang sabar." Balas Sungchan.
"Gua tonjok muka lu manggil gua kayak gitu sekali lagi." Ancam Chenle.
"Aww takut." Ejek Sungchan diakhiri tawa kencang.
Chenle yang sudah tidak bisa menahan emosi, segera berjalan menghampiri tempat Sungchan berdiri sekarang. Dan...
BUGH
"Jangan lu kira gua bisa nahan kesabaran gua. Asal kan lu tau Jung Sungchan, rasa waktu itu sampe sekarang masih ada walaupun lu cuma pura-pura doang."
Setelah itu Chenle berlalu meninggalkan Sungchan yang tengah menatapnya dengan tatapan sendu dan tangan yang berada di salah satu ujung bibirnya, menyeka darah yang mengalir akibat tonjokan Chenle. Kecil-kecil gitu tonjokan Chenle tidak ada yang bisa ngalahin.
"Sorry Le... Gua ga tau kalo efeknya bakal selama ini. Maaf." Gumam Sungchan yang setelah itu mengikuti Chenle yang sudah jauh.
---
Ada yang nunggu aku update ga nih? Ga lah ya wkwkkwk😬😬🙏🏻
Jadi, maaf banget aku baru sempet update karena.... Ga mood. Mood aku lagi berantakan banget dari terakhir update itu.
Jadi ya susah buat ngedraft hehehehe maaf yaa
Ga tau mau ngomong apa, gini aja lah ya?
Aku ga tau kapan bisa update lagi ya. Draft sih ada cuma masih butuh di revisi aja soalnya masih acak-acakan. Dan itu draft terakhir.
Mau ngelanjutin aku masih ga mood, maaf ya.
Aku masih mencoba memperbaiki mood ini ges biar cerita ini cepet selesai.
Tapi sekalinya ada mood tuh malah mood nulis cerita lain bukan cerita ini😭😭
Udah udah nanti kebanyakan isinya keluh kesah aku semua lagi wkwkwk
Babay guysss
Love u sayang💖💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Man {Markhyuck}
Fiksi PenggemarSudah ku bilang bukan? Jangan mengusik keluarga ku jika tidak ingin terjadi apa-apa pada dirimu sendiri atau orang terdekatmu. ~ Fullsun yang kalian ketahui itu hanya lapisan luar. Kalian semua tidak ada yang mengetahui lapisan dalam diriku. |On Go...