~Fifteen~

334 40 5
                                    

Heloooo

Apa kabareuuu

Nih aku update lagi, jadi banyakin komen kalo mau double😌😌

Happy Reading All

---

Jeno dan Sungchan menjatuhkan rahangnya melihat keadaan Beomgyu sesaat anak itu membuka pintu rumah. Mata keduanya terbelalak dan segera menghampiri sang adik yang masih setia berdiri di dekat pintu.

"Ini Beomgyu kan?" Tanya Jeno dengan ragu untuk memastikan.

"HUAAAHHH GILA. NEO GILA BANGET!!"

Jeno dan Sungchan segera menenangkan Beomgyu yang kini tengah menangis.

"Lu tau kenapa dia?" Tanya Jeno tanpa suara kepada Sungchan yang di jawab gelengan kecil.

"Udah dulu nangisnya nanti pusing." Ucap Sungchan.

"GA MAU HUUAAAHH SAKITTT!!"

Kalo udah kayak gini ga ada yang bisa nenangin Beomgyu. Kecuali tiga orang penting baginya.










Taeyong, Mark, dan Haechan.

"Telpon Mark sama Haechan." Suruh Jeno yang membuat Sungchan segera pergi untuk menelpon dua orang itu.

---

"Kenapa?"

"KAK ECHAN!!"

Haechan memilih untuk memeluk Beomgyu dan menunda diri untuk bertanya.

Setelah Sungchan menelpon keduanya, Haechan lah yang lebih dulu sampai dari pada Mark. Lagipula sangat tidak mungkin Sungchan menelpon Taeyong yang berada di luar negeri.

Haechan yang sedang pergi segera putar arah setelah menerima panggilan yang mengatakan Beomgyu pulang dengan keadaan babak belur dan menangis.

Yang tadinya ia pergi untuk membeli makan untuk dirinya dan Chenle pada akhirnya tidak jadi beli. Dan akhirnya ia memesankan secara online untuk makan malam Chenle lalu menghubungi sang adik.

Di sela memeluk Beomgyu, Haechan mencoba menghubungi seseorang entah siapa.

Sungchan dan Jeno hanya diam memperhatikan keduanya. Tangisan Beomgyu mulai mereda. Dibandingkan tadi sebelum Haechan datang.

"Udah? Mau mau lanjut?" Tanya Haechan entah dengan konteks apa kepada Beomgyu.

"Apanya?"

"Pikir sendiri kalo punya otak."

"Kak echan mahh."

"Bodo. Ngeyel sih jadi anak."

"Lepas cepet, gantian tuh ama Mark gua sibuk. Kerjaan gua bukan buat lu udahan nangisnya."

"Hiks jahat kak Mark!!"

"Chan..." Ucap Jeno yang sudah pusing mendengar tangisan Beomgyu.

"Hahaha biar Mark ada kerjaan jadi ga sia-sia dia dateng." Ucap Haechan yang kini sudah di tatap tajam oleh tiga orang lainnya.

---

"Jelasin jin. Semuanya."

'Intinya di bully. Sama anak kelasnya.'

"Siapa aja?"

'.....'

"Tau tugas kamu apa?"

'Tau, aku tutup.'

---

"Nelpon siapa?" Tanya Jeno kepada Haechan.

Mungkin Haechan lupa kalau saat ini ia berada di ruang tamu. Sedangkan semuanya kini masih berada di ruang tamu. Yang sekarang sudah melihat Haechan untuk meminta penjelasan.

Dangerous Man {Markhyuck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang