hellooo
pa kabar kaliann???
komen! vote! kalo komen ga banyak aku ga mau update oke? hehe
Happy Reading All
---
"Habis dari mana Gyu?"
Badan Beomgyu menegang seketika hanya karena pertanyaan singkat dari sang kakak. Masalahnya ini Mark bukan Jeno ataupun Sungchan. Lagipula buat apa coba Mark berkunjung? Biasanya ia juga tidak pernah peduli pada adik-adiknya.
"Abis pergi sama kak echan..." Jawab Beomgyu sedikit terbata di ucapannya yang membuat ia mengutuki dirinya sehabis itu.
"Kemana?" Tanya Mark sambil menelisik Beomgyu dari atas sampai bawah.
"Ish kak matanya biasa aja dong!" Ucap Beomgyu dengan nada merengek karena merasa kurang nyaman dengan tatapan Mark saat ini.
"Hahaha iya udah, sana ganti baju abis itu tidur. Kalo kamu pergi sama Haechan berarti aman. Tapi kalo pergi sama Jeno tandanya ga aman." Ucap Mark membuat Beomgyu menghela napas lega.
"Apaan lu kak, gua diem doang di bawa-bawa elah." Sahut Jeno yang baru memasuki kawasan ruang tamu.
"Untung gua anak baik-baik. Ga kayak Jeno." Sahut Sungchan yang ikut bergabung dengan kedua kakak dan satu adiknya.
"Gua gebuk sini lu Jung Sungchan." Ucap Jeno sambil menghampiri Sungchan dan langsung mencekiknya membuat Sungchan berteriak memintaa pertolongan kepada Mark dan Beomgyu yang hanya menyaksikan keduanya sambil tertawa.
---
"Besok?"
'Iya. Jemput bisa ga?'
"Kenapa ga minta keluargamu?"
'Ga ngabarin, niatnya mau ngasih surprise.'
"Iya nanti aku jemput"
'Jangan aku-akuan ah kak.'
"Hahaha iya, engga bakal lagi. Itu khusus buat Beomgyu."
'Iya bagus khusus Beomgyu sama dia jangan ke gua juga.'
"Iya-iya astaga."
'Nanti gua kabarin kalo udah landing.'
"Iya nanti kakak langsung berangkat."
'Gua tutup ya.'
"Iya, eh tapi sebentar."
'Kenapa?'
"Nanti ga langsung gua anter ke rumah lu ya, kita pergi ke suatu tempat dulu."
'Iya.'
"Kok ga nanya namanya apa?"
'Itu artinya gua percaya sama lu.'
"Skip ga nyambung. Gua tutup ya udah mau nyampe kelas. Pasti udah ada kakak lu."
'Iyaaa.'
---
Haechan melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kelas yang penghuninya sudah lumayan banyak. Memang dia ini lebih suka datang terlambat.
Katanya, buat apa juga dateng pagi. Gua ga mau bantuin tukang bersih-bersih buat bersihin sekolah yang gede banget ini sama buat bantuin kang satpam buka seluruh gerbang.
Bahkan yang biasanya Jeno datang terlambat, ia saat ini sudah tiba di kelas yang sedang sibuk mencoba mangajak Jaemin ngobrol padahal tetap di acuhkan dan Jaemin lebih memilih bercanda dengan Hyunjin dan Han.
"Gua liat dari dalem kelas lu kayak abis telponan? Sama siapa kok serius banget."
Mendengar itu Haechan segera menoleh ke sebelah kiri. Ada makhluk lucu yang lagi manyun ternyata. Membuat ia tertawa kecil melihat itu.
"Aduh taroo gua, iya abis telponan. Sama manusia sih." Jawab Haechan.
"Ga jelas." Ucap Shotaro setelah itu berpura-pura menyibukkan diri dengan buku.
"Kenapa sih cayang." Ucap Haechan yang berniat menggoda Shotaro.
"Geli Chan geli ish." Ucap Shotaro sambil menatap Haechan tajam yang langsung disambut tawa kencang dari sebelahnya
"Hahahaha bilang aja lu salting kan."
"Ga, gila lu ya."
"Halah muka lu ga bisa bohong."
"Tapi btw chan, gua mau ikut ya."
"Yah nanti lu tau dong."
"Bukannya udah tau?"
Mendengar jawaban Shotaro, Haechan langsung diam. Karena seharusnya tidak ada yang tahu satupun. Kecuali satu orang terdekatnya. Ia dengan perlahan menoleh ke Shotaro yang tengah melihat dirinya sambil tersenyum bangga karena berhasil membuatnya diam hanya dengan kalimat sederhana.
"Beneran tau?" Tanya Haechan untuk memastikan.
"Tau, gua bisa kali ngebedain mana yang termasuk mana yang engga chan." Ucap Shotaro.
"Sejauh ini lu tau berapa?" Tanya Haechan lagi.
"Jangan seakan-akan anggota kita sebanyak anggota Mark deh."
Jawaban Shotaro itu semakin membuat Haechan mati kutu dibuatnya. Namun, diingatkan ya, mereka berbicara serius ini dengan posisi di kelas. Jadi siapa saja bisa mendengarnya. Termasuk seseorang yang duduk di dekat mereka yang sedang terpaku karena mendengar itu.
"Taro?" Panggil Haechan dengan suara yang lebih kecil karena ia sudah mengingat dimana mereka berbicara saat ini.
"Iya?" Jawab Shotaro.
"Berapa orang?" Tanya Haechan.
"Setau yang gua tau itu cuma ada 10? Mungkin bakal nambah lagi. Tapi lu ngotak aja lah chan, masa sebagian besar dari keluarga kita?" Ucap Shotaro tepat di sebelah telinga Haechan lebih tepatnya berbisik. Karena ia tahu ada seseorang yang tengah fokus mendengarkan pembicaraan mereka.
"Kenapa ngebisikin?" Tanya Haechan dengan berbisik juga.
"Paham situasi dong. Ada yang dengerin kita sekarang ini." Ucap Shotaro.
Haechan segera melihat ke sekitar untuk memperhatikan anak kelasnya satu per satu.
"Ah tau, nanti lanjut bahas pas jemput aja gimana?" Ucap Haechan.
"Oh di bolehin ternyata?" Ucap Shotaro.
"Ya lu udah tau anjir." Kata Haechan.
"Tugas wakil masih kosong ga?" Tanya Shotaro.
"Udah ada dua orang yang bersedia." Ucap Haechan.
"Gua tau nih, ya udah ga jadi deh mau ngambil posisi wakil ga berbakat gua." Ucap Shotaro.
"Berbakat kok lu, cuma lebih berbakat dia aja sih hahaha." Ucap Haechan.
---
hehehehe
ada yang kepikiran sama Shotaro ga? kalo dia anggota Haechan dan dia juga yang tau siapa aja anggotanya?? wkwkwk
maaf ya kalo part² selanjutnya aneh karena aku ga mikir lagi langsung ketik apa yang ada di kepala aku☺️🙏🏻
aku rasa ga ada yang mau di omongin
kalo komen lebih dari 7 aku double up oke?
SORRY FOR TYPO GUYS
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Man {Markhyuck}
FanfictionSudah ku bilang bukan? Jangan mengusik keluarga ku jika tidak ingin terjadi apa-apa pada dirimu sendiri atau orang terdekatmu. ~ Fullsun yang kalian ketahui itu hanya lapisan luar. Kalian semua tidak ada yang mengetahui lapisan dalam diriku. |On Go...