~Six~

484 55 4
                                    

Hiii

Apa kabar kalian semua?

Tolong komen dan votenya ya biar aku semangat ngelanjutinnya.

HAPPY READING ALL

---

Hari ini Mark sedang berada di sekolah Neo. Di tengah kesibukannya, dengan banyaknya kertas-kertas di ruang kerjanya, ia tetap menyempatkan diri untuk datang ke sekolah baru kedua adiknya.

Ia hanya ingin bertemu sebentar dengan kepala sekolah dan salah satu kepercayaan kepala sekolah serta pemilik sekolah. Ya kalian sudah tau pasti siapa orang itu.

TOK TOK TOK

"Masuk."

Orang di dalam sana berteriak tanda mengizinkan sosok yang mengetuk pintunya untuk segera masuk.

"Selamat pagi om." Sapa Mark.

"Pagi juga Mark. Duduk dulu aja sambil nunggu sebentar." Ucap Mingyu.

Di tengah perbincangan, sosok yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Dengan mata yang bengkak dan mulut yang menggerutu sebal.

"Apa sih om? Ganggu aja. Aku ngantuk baru juga tidur tiba-tiba nama aku di panggil pake microfon sekolah." Gerutu orang itu.

'Always cute. Ga pernah engga.' Batin entah siapa.

"Udah duduk dulu Haechan. Om mau ngenalin seseorang." Ucap Mingyu.

Haechan baru sadar kalau ada orang selain sang paman. Ia melirik sofa di sebelah pamannya itu. Matanya terbelalak dan mulutnya sedikit terbuka melihat siapa yang duduk disana.

'Sial sial. Mati ajalah gua.'

"Namanya Mark. Mark ini pewaris utama keluarga Jung sekaligus kakak dari Jeno dan Sungchan murid baru tadi. Kamu seharusnya udah tau ini sih mengingat betapa dekatnya keluarga Seo dan Jung sendiri. Dan Mark, kenalin ini Haechan. Kepercayaan saya selaku kepala sekolah dan pemilik sekolah karena Haechan ini adalah anak dari pemilik sekolah ini sendiri." Jelas Mingyu.

Mark dengan keinginannya sendiri segera bangkit dan mengulurkan tangannya berniat mengajak Haechan untuk sekedar berjabat tangan.

"Mark Jung. Senang bertemu denganmu Haechan." Ujar Mark diakhiri dengan seutas senyuman kecil.

Haechan tetap diam dan tidak membalas jabatan itu sampai suara deheman dari sosok lain membuat dirinya tersadar. Tangannya dengan ragu menjabat tangan yang ada di depannya.

"Seo Haechan." Ucapnya dengan suara kecil.

Mark yang mendengar itu tersenyum dengan mata yang masih terfokus menatap sosok didepannya ini.

Sebelum tautan keduanya terlepas, ibu jari Mark sempat memberikan sedikit usapan pada punggung tangan Haechan yang membuat Haechan membolakan matanya lagi dan menatap Mark dengan tatapan penuh tanya.

Setelah usapan itu Mark melepaskan tautan mereka dan duduk kembali diikuti suara Mingyu yang menginstruksi agar Haechan segera duduk.

Haechan dan Mark duduk saling berhadapan dengan Mingyu yang berada di tengah-tengah antara keduanya.

Haechan menyadari bahwa dari awal pembicaraan mereka dimulai, Mark memperhatikannya. Bahkan Mark lebih sering melihatnya dibandingkan melihat Mingyu yang sedang mengajaknya berbincang.

Haechan menajamkan telinganya ketika mendengar bel berbunyi tanda saat ini sudah waktunya jam istirahat. Dengan cepat ia berdiri dan berucap,

"Maaf sebelumnya saya izin undur diri ya dikarenakan perut saya yang sudah berisik minta diisi. Maaf sekali lagi. Terimakasih. Saya pamit. Ah Senang bertemu dengan anda Mark Jung."

Diakhiri dengan membungkukkan badannya sebanyak 90 derajat dan tanpa menunggu balasan dari kedua orang yang ada di sana, Haechan segera keluar kemudian berlari dengan kecepatan tinggi menuju kantin untuk bertemu teman-temannya yang sudah menunggunya. (Lebih tepatnya untuk bertemu makanan:D)

"Ah tolong maafkan kelakuannya ya Mark." Ucap Mingyu yang dibalas dengan anggukan serta senyuman.

---

"Eh Chan nih pesenan lu."

Haechan yang baru sampai di kantin langsung tersenyum lebar ketika pesenannya tadi sudah ada di depannya. Sepiring nasi goreng spesial. Tanpa menunggu lama ia segera makan dengan perlahan. Walaupun lapar, ia masih harus menjalankan tata krama ketika sedang makan.

"Di panggil kenapa sama pak Mingyu?" Tanya Renjun.

"Perkenalan doang sama kakaknya murid baru." Jawab Haechan.

"Bang Mark? Hahahaha clbk ga nih." Sahut Yangyang diikuti tawa mengejek ke Haechan.

"Alah tai lu semua. Na udah ketemu belom sama dia?" Ucapan Haechan itu membuat teman-temannya menatap Jaemin penuh tanya.

"Apa liat-liat? Gua aja ga paham maksud Haechan apa." Jawab Jaemin sambil mengalihkan tatapannya ke bagian lain asalkan tidak bertatapan dengan teman-temannya yang saat ini tengah ingin tahu sesuatu.

"Bohong itu ges." Ejek Haechan.

"Diem Seo Haechan bangsat."

Pemilik nama yang disebut hanya tertawa puas melihat wajah Jaemin yang sudah memerah. Sedangkan Renjun, Yangyang, Shotaro terdiam karena mereka tidak paham percakapan kedua manusia bergolongan darah AB itu. 

"Murid barunya belom masuk kelas ya?" Tanya Shotaro.

"Belom, dia ada di ruang guru abis istirahat nanti masuk." Jawab Haechan setelah itu meminum es coklatnya.

"Kira-kira ke kelas mana dia masuk?" Sahut Yangyang.

"Kelas kita."

"Beneran Jeno ga sih?" Tanya Renjun berniat memastikan namun tidak memperhatikan ekspresi orang yang berada di dekatnya.

"Iya beneran Jeno." Jawab Haechan diakhiri dengan salah satu sudut bibirnya yang terangkat.

Tak lama bel masuk bunyi membuat mereka semua segera masuk ke kelas dengan berisik kecuali satu orang yang hanya diam dan tersenyum ketika ditanya kenapa.

---

Maaf ya aku baru bisa update. Ini juga baru selesai ngetik langsung up.

Ada yang mau nyumbang pertanyaan ga buat Jeno sama Sungchan di kelas nanti? Seputar apa aja tapi jangan yang aneh-aneh ya. 

Okay, sampai jumpa next chapter.

love u guys💗💗

btw aku berniat buat cerita tentang kerajaan gitu. Baru niat ya efek abis baca cerita tentang kerajaan. Okay see youuu

Dangerous Man {Markhyuck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang