~Twenty Six~

229 30 16
                                    

helo

jangan lupa komen dan vote

Happy Reading All

---

Jadi Haechan tau?

Tentu saja. Yang tau dan bisa mengakses bom rahasia itu hanya ia dan Jeno. Dan dari tadi Haechan tidak menyalakan bomnya, otomatis Jenolah yang melakukannya.

"Wait satu lagi terakhir."

Tidak terdengar suara ledakan, namun masih merasakan sedikit getaran. Kalau bom pertama dan kedua berasal dari mobil si pengkhianat, maka bom ketiga berasal dari rumah yang awal.

Ketika melihat jalan besar di depan sana, semuanya otomatis menghela napas lega. Haechan lebih dulu memberitahu kepada yang lain untuk mengubah perjalanan mereka menjadi ke markas ketiga.

"Kenapa?" Tanya Jeno.

"Ada sesuatu yang lagi nunggu kita di markas kedua. Han berhentiin mobilnya disini dan kalian lanjut ke markas utama." Titah Haechan yang di balas anggukan oleh Han.

"Lu mau ngadepin semuanya sendiri?" Tanya Jeno.

"Emang harus sendiri Jeno. Udah ya stop." Jawab Haechan yang langsung keluar dari mobil lalu mengotak-atik ponselnya.

"Lu tau kenapa?" Tanya Bomin entah kepada siapa.

"Bomin, kita semua itu tau semuanya, cuma satu yang ga kita tau. Yaitu siapa aja anggota awal atau inti Haechan." Jawab Han di depan yang sudah seperti seorang supir karena dua lainnya sama-sama duduk di belakang.

"Iya kah? Emang sengaja?" Tanya Bomin lagi.

"Iya, sengaja. Soalnya mayoritas satu keluarga besar anggota kita." Jawab Han.

"Woah. Gila gila keren." Ucap Bomin sambil bertepuk tangan heboh yang malah mendapatkan reaksi keheranan dari dua orang lainnya.

"Dasar gila." Gumam Jeno sambil menatap Bomin dengan gaya bombastic side eye.

"Lu pengen gabung ya? Bilang sama Haechan kalo berani." Sahut Han yang langsung membuat Bomin terdiam dari kesenengannya tadi.

"Ah ga berani gua." Ujarnya lesu.

"Oh kalo begini sih ga bakal di terima sama Haechan. Belom apa-apa aja udah nyerah duluan." Sahut Jeno yang langsung di tatap tajam oleh Han dari kaca tengah.

---

Haechan berdiam diri di tepi jalan menunggu seseorang yang sedari tadi ia hindari. Karena sosok inilah yang memberitahu bahwa ia akan datang ke tempat tadi, makanya Haechan keburu panik.

Tapi ternyata semua itu sia-sia dan malah bukan dari sosok itulah yang datang, melainkan dari Yuna dan Minju si pelaku pembullyan Beomgyu yang dimana merupakan kekasih dari Eric dan Hwall. Pantas saja Beomgyu di bully bukan kalau begini?

Tak lama, sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat di depannya. Tanpa menunggu lama dan karena sudah mengetahui siapa yang mempunyai mobil itu, Haechan segera masuk dan di dalam ia hanya diam tidak memiliki niat untuk memulai percakapan lebih dulu.

"Gimana tadi, lancar?" Tanya sosok yang tengah mengemudi itu karena sudah lelah dengan keheningan.

"Lancar." Jawab Haechan singkat karena ia merasa di bohongi.

"Kenapa ga bales pesan sama angkat panggilan aku?" Tanyanya lagi.

"Males, kamu ganggu aku." Jawab Haechan.

"Kamu disana juga ga ngapa-ngapain sayang. Cuma nonton kegiatan Jeno doang." Ujarnya.

Mendengar itu Haechan membuka matanya lebar lalu menoleh ke sebelahnya yang tengah menyeringai kecil merasa bangga setelah mendapatkan reaksi terkejut dari Haechan.

"Kok bisa?" Tanya Haechan setelah sadar dari terkejutnya.

"Bisa lah, apa sih yang ga aku bisa sayang." Jawabnya yang disambut decakan kesal dari Haechan.

"Bodo lah, selain Jeno siapa lagi?" Tanya Haechan.

"Aku ga tau kalo yang ini dan ini beneran sumpah. Aku cuma tau Jeno doang." Jawabnya.

"Bohong." Tuduh Haechan.

"Beneran sayang. Itu juga karena si Jeno keceplosan." Balasnya.

"Keceplosan gimana?" Tanya Haechan.

"Ya gitu, btw kamu mau aku anter kemana?" Tanya sosok itu.

"Ke markas kedua aja, aku mau ketemu seseorang." Jawab Haechan.

"Siapa?" Tanyanya.

"Ada lah, dan kamu cuma boleh anter aku doang ga boleh ikutan dan langsung pulang. Awas aja kalo ketauan kamu ngelakuin sesuatu ya kak." Ancam Haechan.

---

"Kalo butuh apa-apa langsung telfon aku oke?"

"Iya kakak sayang. Udah ya aku turun dulu." Ucap Haechan sambil membuka pintunya lalu keluar perlahan.

"Iya bye sayang."

Kini Haechan sudah berdiri di depan sebuah tempat yang akan kita sebut sebagai markas kedua.

Ia melangkahkan kakinya memasuki tempat itu. Membawa alat gerak bawah itu ke sebuah ruangan yang akan di jadikan tempat pertemuan yang sudah di tentukan tadi di chat.

Ketika sampai di depan pintu, ia mengetuk lebih dulu sebanyak tiga kali lalu masuk ke dalam ruangan itu dengan perlahan.

Seketika banyak pasang mata yang langsung menatapnya dan Haechan hanya membalas dengan anggukan.

"Apa kabar sayang?" Tanya salah satu dari mereka semua.

"Aku baik, mae apa kabar?" Tanya Haechan sambil mendudukkan dirinya di salah satu kursi kosong disana.

---

😬😬😬

no komen

di cerita ini, bakal aku bikin satu couple yang karam dan jadiannya sama orang yang tidak terduga😼 kira-kira siapa mereka😼

sampai jumpa!

see you next chapter

SORRY FOR TYPO

Dangerous Man {Markhyuck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang