12. Clara?

409 20 0
                                    

Happy reading 🙌🏻

*
*
*

12. Clara?

Kini seluruh kelas mendapatkan jam kosong karena guru-guru ada rapat dadakan. Keadaan kelas XI IPS 1 sangat gaduh, ada yang bernyanyi, bermain game, berdandan, mengobrol, dan lain-lain.

Fani dan Echa belum menyadari jika Clara belum masuk kelas dari tadi.

Tiba-tiba kelima inti Black Wolf sudah berada di depan pintu kelas XI IPS 1. Suasana kelas yang ricuh kini mendadak hening karena kedatangan kelima inti Black Wolf. Calvin menghampiri meja Echa diikuti keempat temannya.

"Clara mana?" Tanya Calvin kepada Echa yang sedang mengobrol dengan Fani.

Echa menepuk jidatnya. "Oh iya, Clara dimana ya?"

"Iya ya, gw juga gak sadar kalo dari tadi Clara nggak ada" ucap Fani.

"Bukannya tadi sama Lo berdua?" Tanya Chiko.

"Enggak, kita nggak sama Clara dari tadi. Waktu gw ngejar Filla yang di belakang gw cuman Fani, Clara nggak ada" jelas Echa.

Echa dan Fani menjadi cemas. Begitupun dengan Calvin dan Chiko.

"Lo berdua kan temennya harusnya lo awasi Clara perginya kemana! Dia masih belum tau kawasan-kawasan sekolah ini. Kalo dia nyasar gimana? Lo mau tanggung jawab!" Ucap Calvin membentak dan menatap Echa dan Fani tajam.

Sedangkan yang ditatap hanya menunduk takut. Seluruh murid yang ada dikelas itu juga merasa takut. Aura Calvin saat ini benar-benar menyeramkan bagi mereka.

"Tenangin diri Lo" ucap Leon.

"Santai dulu Vin, kita harus ngomong baik-baik sama mereka. Nggak perlu bentak-bentak kayak gitu" ucap Raditya menenangkan.

"Nggak!! Kalo Clara kenapa-kenapa gimana hah?!" Bentak Calvin.

Perasaan Calvin sudah tidak enak, dari tadi pikirannya hanya Clara, Clara dan Clara.

"Sabar Vin kasian mereka" ucap Sheon.

Chiko juga merasa sangat cemas, seharusnya ia bisa menjaga adiknya. "Udah udah, mending kita cari aja sekarang".

Tanpa basa-basi Calvin langsung keluar kelas dan berlari kecil untuk mencari Clara diikuti keempat temannya juga Fani dan Echa.

***

Via dari tadi nampak gelisah, ia takut jika Clara kenapa-kenapa. Dari tadi ia berfikir harus minta tolong kepada siapa. Jika ia minta tolong kepada Calvin pasti Calvin akan sangat marah.

Lalu terlintas satu nama di otaknya. Raditya.

ia bergegas untuk menemui Raditya, namun saat ia ingin menemui Raditya, ia sudah lebih dulu melihat Raditya. Ia memutuskan untuk minta tolong kepada Raditya.

Ia menghampiri Raditya yang terlihat berjalan terburu-buru.

"Raditya"

Merasa namanya di panggil, Raditya pun menghentikan langkah kakinya dan menoleh ke sumber suara. Ia menemukan Via yang sedang berlari kecil untuk menghampirinya.

Raditya memutar bola matanya malas."Apaan sih Mak lampir, gw lagi buru-buru nih"

"Gw mau minta tolong, please ini penting banget. Gw gak punya banyak waktu" ucap Via dan langsung menarik tangan Raditya agar ikut dengannya. Raditya hanya pasrah.

Clara untuk Calvin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang