15. malming

403 20 0
                                    

________________________________

"only you, still you
and always you my girlfriend~Calvin
                     __________________________________                  

                                                                         

Happy reading 🙌🏻

*
*
*    

15. Malming

"Ya ampun Clara, maafin gw ya. Ini semua gara-gara gw. Andai aja gw kemaren gak pergi dari kantin mungkin ini nggak akan terjadi" ucap Filla merasa bersalah.

Clara hanya tersenyum. "Gapapa kok, ini bukan salah Filla."

"Tapi tetep aja gw gak enak sama Lo." ucap Filla dengan menatap Clara sendu.

"Udah gak usah gak enak. Santai aja, Clara cuman pingsan aja kok. Gak parah" ucap Clara meyakinkan. Filla hanya mengangguk singkat.

"Oh iya Ra, tadi Lo udah gw izinin ke Bu Dewi" ucap Echa.

"Makasih Echa" ucap Clara.

"Eh kita bawa buah sama cemilan nih. Jangan lupa di makan ya biar cepet sembuh terus bisa sekolah bareng lagi" ucap Fani dengan meletakkan bingkisan di meja dekat ranjang.

"Kok repot-repot banget sih. Makasihh ya"

"Nggak repot kok, kita kan sahabat. Susah senang kita hadapi bersama" ucap Echa. Lalu mereka berempat berpelukan bersama.

Filla merasa terharu. Ia benar-benar senang karena mempunyai sahabat yang baik seperti mereka.

"ASSALAMUALAIKUM!!" Teriak Sheon yang tiba-tiba datang bersama inti Black Wolf dan juga Via.

Ketiga teman Clara menatap Via tajam. Sedangkan yang ditatap merasa takut dan bersembunyi di balik badan Raditya.

"Berisik lo Shaun the sheep" ucap Fani dengan memukul lengan Sheon.

"Nyinyinyi" Sheon mengejek Fani.

Fani menatap Sheon jijik. "Dih, muka lu jelek tau nggak"

"Semoga aja yang bilang muka gw jelek Minggu depan jadi pacar gw, aminn"

Fani langsung melotot mendengar ucapan Sheon. "Ogah banget gw jadi pacar lo"

"Diam!!" Ucap Calvin dengan menatap Sheon dan Fani tajam.

"Ini rumah sakit, nggak usah berisik" lanjutnya.

Fani langsung bersembunyi di balik badan Sheon. "Ya maap" ucap Sheon.

"Gapapa kok kak. Nggak usah di dengerin singa satu ini" ucap Clara dengan menunjuk Calvin.

"Pacar lo serem Ra" ucap Fani yang masih berada di belakang Sheon. Clara menatap tajam Calvin.

Calvin takut Clara marah lagi padanya. Ia cepat-cepat memberikan paper bag yang berisi novel, coklat dan beberapa cemilan.

Clara untuk Calvin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang