21. Berangkat bareng

457 14 5
                                    

Happy reading 🙌🏻

*
*
*

21. Berangkat bareng

"Jauhi Clara"

Calvin menggeleng. "Gw sayang sama Clara"

"Omongan lo udah nggak bisa gw percaya lagi" ucap Chiko, lalu ia membawa Clara untuk masuk ke dalam rumahnya namun tangan Clara di tahan oleh Calvin.

Calvin menatap Clara lekat lekat. "Maafin aku, maaf"

Jujur Clara tidak tega melihat keadaan Calvin kali ini. Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia kecewa dengan Calvin.

Chiko memutar bola matanya malas. "Beribu-ribu kata maaf dari Lo nggak sebanding dengan apa yang Clara rasakan!" Ucap Chiko lalu kembali membawa Clara masuk kedalam rumah dan langsung menutup pintu rumahnya.

Calvin terdiam. Apa yang di katakan Chiko memang sangat benar. Sebanyak apapun ia mengucapkan maaf tidak akan mengubah keadaan.

Calvin berjalan tertatih-tatih menuju motornya. Ia menatap kearah balkon kamar Clara. Tatapan yang begitu sulit di artikan.

Bibirnya terangkat memaksakan membentuk sebuah senyuman tipis. "Good night cantiknya Calvin"

Gw harus bisa dapet maaf dari Lo, Ra.

***

Clara memeluk bonekanya erat. Ia mencoba untuk tidak menangis lagi. Ia lelah, namun pikirannya sedari tadi tidak bisa tenang. Nama Calvin selalu muncul dalam benaknya. Clara menatap lurus ke depan. Tatapannya kosong dan hampa.

Sejujurnya Clara sedikit kasihan dengan Calvin. Calvin dekat dengan perempuan lain itu karena permintaan Papa nya, bukan kemauannya sendiri. Clara yakin Calvin tidak mungkin mau jika bukan Papa nya yang meminta.

Clara terus berfikir. Jika terus-menerus marah dengan Calvin ia sendiri yang terlalu egois. Clara bingung, jadi siapa disini yang egois? Dirinya atau Calvin.

Karena tidak mau memperpanjang masalahnya dengan Calvin, Clara memutuskan untuk memaafkan Calvin dan memberinya kesempatan. Ia tidak mau egois, ia juga harus memikirkan Calvin.

"Clara harus maafin kak Calvin. Clara nggak boleh egois!" Monolog Clara.

Tok tok tok

Suara pintu diketok membuyarkan lamunan Clara.

"Masuk" ucap Clara.

Clara berdecak sebal melihat Reyvano. Sejujurnya ia masih sangat kesal dengan kakak pertamanya itu.

Reyvano duduk di sebelah Clara, mengelus pucuk kepala Clara. "Kamu masih marah sama kakak?"

Clara tidak menjawab. Reyvano menghela nafas panjang. "Kakak ngelakuin itu demi kebaikan kamu, Ra. Kakak nggak mau liat kamu sedih, nangisin cowok brengsek kayak Calvin"

Clara menatap Reyvano lekat. "Kak Calvin ngelakuin itu karena permintaan dari Papa nya kak! Jadi itu bukan sepenuhnya kesalahan kak Calvin"

"Kak Calvin udah jelasin semuanya. Clara mau maafin kak Calvin. Lagian ini cuman masalah sepele, Clara aja yang terlalu egois mikirin perasaan Clara sendiri tanpa memikirkan perasaan kak Calvin" imbuh Clara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Clara untuk Calvin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang