16. markas diserang [01]

311 19 0
                                    

_________________________

Berani mengusik kami sama dengan
berani mencari mati ~Black Wolf
_____________________________

Happy reading 🙌🏻

*
*
*

16. Markas diserang [01]

"gimana keadaan Lo Clara?" Tanya Damar menatap Clara.

Clara tersenyum. "Alhamdulillah udah mendingan kok, Clara gapapa. Cuman luka dikit"

"Clara juga mau berterimakasih sama kak Damar karena udah minjemin mobilnya buat nganter Clara ke rumah sakit" lanjutnya.

"Sama-sama, asal Lo selamat" ucap Damar.

"Gw bawa buah-buahan, jangan lupa dimakan ya. Supaya Lo cepet sembuh" ucap Damar dengan menunjuk buah-buahan yang sudah ia letakkan di meja dekat ranjang.

"Makasih, jadi ngerepotin"

Damar menggelengkan kepalanya. "Nggak sama sekali"

Calvin yang ada di situ memutar bola matanya melihat dua orang tersebut. Ia merasa sangat amat cemburu melihat Clara dekat dengan Damar.

Damar menatap Clara lekat, sedangkan Clara yang di tatap seperti itu merasa risih dan tidak berani menatap balik Damar.

Calvin yang melihat Damar menatap Clara lekat, berdehem untuk mengehentikan tatapan Damar.

Ekhem

Damar pun tersadar dan berhenti menatap Clara.

"Sekali lagi Lo natap Clara kayak gitu, gw pastiin Lo pulang nggak punya mata" ucap Calvin tegas.

Damar hanya memutar bola matanya.

Sekarang Lo boleh sombong, tapi liat nanti saat markas Lo hancur, batin Damar.

Clara yang mendengar suara hati Damar pun sedikit bingung. Ia mencoba mencerna kata-kata Damar.

Jangan jangan kak Damar mau ngehancurin markas Black Wolf, batin Clara.

Tapi kenapa dan apa alasannya. Clara harus kasih tau kak Calvin, batin Clara lagi.

"Mending Lo pulang" ucap Calvin kepada Damar.

"Gw masih mau disini jagain Clara" ucap Damar.

"Itu kewajiban gw sebagai pacarnya Clara bukan lo. Lo ketua OSIS pasti tugas Lo masih banyak yang belum selesai, jadi mending Lo pulang sekarang" ucap Calvin tegas.

"Iya kak, pasti tugas kak Damar banyak. Nanti di marahin pak Reno kalau tugas kakak belum selesai" ucap Clara menatap Damar.

Damar menghela nafasnya. Ia tidak bisa menolak jika Clara yang meminta.

"Ya udah kalo gitu gw pulang dulu" ucap Damar lalu berdiri dari duduknya.

"Semoga cepet sembuh ya Clara"

Clara tersenyum manis. "Iya, makasih ya kak. Hati-hati di jalan"

Damar mengangguk lalu pergi meninggalkan ruang inap Clara.

Calvin menatap Damar yang sudah menghilang di balik pintu. Ia merasa lega akhirnya manusia pengganggu itu sudah pergi.

"Gitu kek dari tadi" monolog Calvin. Lalu ia kembali duduk di sebelah Clara.

Clara yang sudah melihat Damar pergi pun langsung mengatakan sesuatu kepada Calvin.

"Kak Calvin, markas kakak dalam bahaya" ucap Clara dengan menggoyangkan lengan Calvin.

Clara untuk Calvin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang