🌚Gio POV 🌝
"Mending lo tembak aja deh Gi . Daripada entar keduluan pak Ravi"
"Emang lo yakin pak Ravi suka sama Owen ?"
"Insting gw ga pernah meleset"
Gw hanya diam dan melanjutkan makannya . Sebenarnya gw udah dari lama pengen nyatain perasaan gw ke Owen tapi gw takut kalo gw nyatain perasaan gw ke Owen nanti pertemanan gw sama Owen malah hancur . Dan gw ga mau itu terjadi .
Gw terus berpikir sambil memakan bakso yang dibeliin sama Wilona .
Setelah gw selesai makan Wilona tiba tiba aja menelpon seseorang.
Ga ada 15 detik telpon itu diangkat .
"Wen ! Lo bisa kesini dulu ga ? Gw di kantin" Ternyata Wilona menelpon Owen
"For what ? Kalo ga terlalu penting gw ga bisa "
"Ini penting "
"Oke gw kesitu "
Dan setelah itu Wilona langsung mematikan telpon tanpa pamit ke Owen .
Ga ada 2 menit Owen dateng . Dia dateng bersama pak Ravi di belakang nya .
Hati gw rasanya sakit banget liat orang yang gw suka jalan bareng sama saingan gw .
"Kenapa wil ?"
"Pak Ravi bisa pergi dulu ga ? "
"Oke " Pak Ravi meninggalkan kami berempat di bangku pojok kantin .
Owen nampak heran karena gw dan Wilona ga ngomong apapun .
Gw dan Wilona saling menatap satu sama lain menyisakan Owen yang masih keheranan.
"Jadi mau ngomong apa ?"
"Lo ada rasa ga sama Gio?" Tanya Wilona sambil menatap mata Owen dengan sangat tajam
"Ada . Rasa sabagai teman " Ucapnya sambil menampilkan senyum yang penuh (senyum lebar )
Wilona terus menatap mata mata Owen dengan sangat tajam hingga membuat Owen ketakutan.
"Eee Lo kenapa Wil "
"Gi mending lo sendiri deh yang ngomong!"
"Wen "
"Why"
"Lo mau ga jadi pacar gw "
"Sorry Gi "
"Lo nolak ?" Tanya Wilona sambil melirik ke Owen
"Iya , gw ga mau pertemanan kita hancur saat hubungan kita selesai atau putus "
"Tapi lo suka gw kan ?"
"Engga, Gw udah suka sama seseorang!"
"Pak Ravi? " Tanya gw dan Wilona secara berbarengan .
Owen nampak menunduk dan ia ga ngomong apa apa selama hampir 1 menit .
"Kenapa nama dia yang kalian sebut ?"
"Lo jawab pertanyaan dari kita dulu ! Dia atau bukan ?"
"Lo berdua tau kan kalo gw benci dia ?"
"Iya kita tau . Tapi lo udah mulai merubah sikap Lo kedia kan ? Berarti Lo suka dia"
"Engga ! Gw ga suka dia ! Sumpah ini obrolan yang paling gw benci seumur hidup gw "
"Sorry " Setelah itu gw menarik tangan Wilona pergi dari sana dan meninggalkan Owen seorang diri .
🌚Gio POV end 🌝
Gw sedih banget karena kedua temen gw pergi meninggalkan gw seorang diri.
Saat itu perasaan gw campur aduk . Sedih , kesal , dan ketakutan menyertai diri gw .
Apakah karena ini gw harus kehilangan temen temen gw ? .
Gw tanpa sadar memukul meja kantin hingga menarik perhatian beberapa murid di sana .
Saat gw sadar gw langsung pergi dari kantin dan menuju kekelas gw .
Namun saat sedang berjalan menuju kelas tiba tiba tangan gw ditarik oleh seseorang.
Yap benar , itu adalah pak Ravi. Ternyata dia masih menunggu gw dan sempat menguping pembicaraan gw sama kedua temen gw .
"Dek ! Kamu jujur sama aa . Adek suka sama aa ?"
"Enggak a ! "
"Berati kamu benci aa ?"
"Engga juga . Udah a aku mau kekelas dulu sebentar lagi bel masuk soalnya."
"Yaudah sana "
Gw pun meninggalkan pak Ravi seorang diri. Dia melambaikan tangannya kearah gw dan gw cuma membalasnya dengan senyum .
Gw pun kembali berjalan menuju kelas sambil menampilkan ekspresi sedih .
Sesampainya gw di kelas gw melihat ketiga temen gw menatap gw dengan mata yang kurang mengenakkan. Setelah itu mereka memutar bola mata mereka .
Gw ga memperdulikan mereka dan tetap berjalan menuju ke bangku gw .
TO BE CONTINUED
HY GUYS KETEMU LAGI KITA HEHEHE BTW CERITANYA SEGINI DULU YA .
JANGAN LUPA KASIH VOTE NYA YA ZEYENG 💙
SEE YOU GUYS 💙
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU GURU MTK (BxB END )
Teen FictionGw dan pak Ravi kaget setelah mendengar ayah gw ngucapkan hal itu , kami hanya saling bertatapan satu sama lain dengan wajah bingung. "Yang bener aja yah ! Dia guru aku " "Ya gapapa , kalian juga saling suka kan ?" "Iya sih tapi..." "Engga ada tapi...