Situasi ruangan masih hening setelah gw menanyakan hal itu kepada mas Ravi.
Gw masih menatap wajah mas Ravi dengan tatapan menanyakan sesuatu, namun mas Ravi malah membuang muka nya ke arah pintu.
Setelah lama sehing tiba tiba mas Ravi mendorong Roger agar masuk kedalam hole gw .
Namun gw dengan sigap langsung mendorong mas Ravi dengan sekuat tenaga. Walaupun akhirnya ga berhasil si .
"JANGAN SAMPE LO MASUKIN ROGER LO ! KALO LO MAU MASUKIN LO JAWAB PERTANYAAN GW YANG TADI DULU" Setelah gw mengatakan hal itu mas Ravi kembali menatap gw dengan tatapan serius .
Ia kemudian memegang kedua pipi gw dengan satu tangannya. Sedangkan satu tangannya lagi mencekik pelan leher mungil gw .
Setelah kurang lebih 45 detik . Mas Ravi melepaskan pipi gw dan langsung menampar kasar pipi gw yang mulus seperti pantat bayi ini .
"Awww ... " Lirih gw kesakitan akibat tamparan kasar mas Ravi
"PERTANYAAN BODOH ! BODOH , BODOH . MAS SIAPIN ITU KARENA MAS TAU SUATU SAAT NANTI MAS BAKAL DAPETIN KAMU . "
KRIK ... KRIK ... KRIK ...
HENING .
KAMAR JADI BERDEBU .
LABA LABA DIMANA MANA .
Setelah hampir 1 menit hening Mas Ravi menghancurkan keheningan itu dengan mendorong paksa Rogernya agar masuk ke hole gw .
Kali ini gw ga memberontak, karena gw udah tau jawabannya.
Namun...
"LO BELUM PAKE BANGSAT ! "
"Ck . Wait !"
Mas Ravi menjauhkan Rogernya dan berjalan menuju koper nya yang berasa di atas kasur untuk mengambil... You know lah.
Dan tidak sampai 2 menit mas Ravi kembali dengan membawa sesuatu di mulutnya .
Kemudian mas Ravi membuka benda itu dengan cara digigit dan langsung memasangnya ke Rogernya.
Setelah Rogernya sudah dipakaikan pengaman. Mas Ravi kembali berjongkok dan kembali mengarahkan Rogernya kearah hole gw .
Lagi dan lagi gw menyuruh mas Ravi untuk tidak memasukkan nya dulu .
"STOP ! TAR KALO DI LANTAI BADAN GW SAKIT , PINDAH KASUR AJA !"
Tanpa ba-bi-bu mas Ravi langsung menggendong gw dan membawa gw ke kasur .
Saat sudah didepan kasur mas Ravi membanting pelan tubuh gw .
Dan setelah itu mas Ravi membuka pelumas dan menuangkannya di hole gw .
Setelah menuangkannya mas Ravi memasukkan jari tengahnya kedalam hole gw .
Rasa saat mas Ravi memasukkan jari nya kedalam hole gw seperti aneh . Ada yang mengganjal di lubang hole gw .
"Aghhh... Mas ... "
"Relax sayang . sakitnya cuma sebentar ko dan abis itu kamu bakal merasakan nikmat "
Setelah hampir 1 menit mas Ravi memaju mundurkan tangan nya ia pun mengeluarkan tangannya .
Setelah itu mas Ravi mengarahkan kembali Rogernya kedalam hole gw .
Saat kepala Roger mas Ravi menyentuh bibir hole gw , itu rasanya seperti ANEH, Ada benda yang lebih besar dari sebelumnya ingin masuk kedalam hole gw .
Dan ...
Plop
Kepala Roger mas Ravi berhasil masuk dengan satu hentakannya .
"Aghhh... Keluarin mas ... Sakit... "
"Emmm . ENAK AJA , BARU JUGA MASUK ! NANTI KALO UDAH 15 RONDE BARU MAS LEPASIN . HAHAHA " Ketawa nya dengan kejam sambil memaju mundurkan pinggulnya
"Aghhh... "
Dan akhirnya semua Roger milik mas Ravi masuk semua kedalam hole gw .
Kali ini mas Ravi menggoyangkan pinggul nya dengan sangat cepat hingga membuat gw mengeluarkan air mata .
"Dek ? Kamu nangis ? "
"Nanya lagi Lo ! "
Tanpa melanjutkan pembicaraan mas Ravi melanjutkan menggoyang pinggulnya dengan sangat cepat.
"Aghhh... "
Mendengar desahan desahan yang keluar dari mulut gw membuat mas Ravi makin semangat untuk menggoyangkan pinggulnya.
Mas Ravi berhenti sejenak dan tidak sampai 15 detik ia langsung menghentakkan kembali Rogernya.
Saat hentakan itu terjadi gw merasa ANEH ada sesuatu saat mas Ravi menyentuh salah satu bagian dari hole gw .
"AGHHH... MAS KENCANGIN MAS !"
"Baik kalau itu mau kamu " Ucapnya dengan senyuman yang begitu manis
Mas Ravi masih aja menggoyangkan pinggulnya dan suatu ketika gw merasa bahwa Roger mas Ravi seperti membesar di dalam hole gw .
Rogernya berubah menjadi hangat , sehangat kopi di pagi hari eak .
Dan benar aja ternyata mas Ravi klimaks.
"DEK ! MAS KELUARIN DIDALAM YA ? "
"LO PAKE PENGAMANAN BANGSAT "
"Oh iya lupa "
Dan akhirnya mas Ravi pun mengeluarkan sperma nya di dalam hole gw , tapi dia pake pengaman.
Setelah itu mas Ravi menindihi tubuh gw dengan Rogernya yang masih bersarang di dalam hole hangat milik gw .
Kita melakukan itu hingga 15 ronde , sama seperti yang mas Ravi bilang sebelumnya.
Bahkan jam sudah menunjukkan pukul 03:45 dini hari .
Tapi mas Ravi masih ingin melakukannya , ini sudah lewat dari 15 , ini sudah ronde ke 17 .
"Mas... Udah ya capek ... "
"Mas belum "
"Aku udah mas "
"Yaudah nunggu ini keluar ya sayang ? "
"Iya "
Dan tidak lama kemudian mas Ravi kembali mengeluarkan sperma nya yang ke 17 kalinya .
Setelah itu mas Ravi pergi kekamar mandi dengan meninggalkan gw seorang diri .
Tidak lama gw tertidur pulas .
TO BE CONTINUED
HY GUYS KETEMU LAGI KITA HEHEHE 💙
KALIAN UDAH BACA KAN CERITA WIO ? BELUM ? WADUH BACA DULU GENGS , TAR KALO GA BACA GW TAMPOL . GA CANDA GENGS .
BTW MAAF KALAU ADEGANNYA GA TERLALU PANAS PANAS BANGET.
OH IYA . UNTUK VISUAL KARAKTER NYA UDAH GW GANTI YA ! KALIAN BISA LIAT DI PENGELANAN KARAKTER 💙 KENAPA GW GANTI ? YA SUKA SUKA LAH .
BTW GIMANA KARAKTER NYA ?
SEE YOU GUYS 💙👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU GURU MTK (BxB END )
Teen FictionGw dan pak Ravi kaget setelah mendengar ayah gw ngucapkan hal itu , kami hanya saling bertatapan satu sama lain dengan wajah bingung. "Yang bener aja yah ! Dia guru aku " "Ya gapapa , kalian juga saling suka kan ?" "Iya sih tapi..." "Engga ada tapi...