"Momma! Momm.." Suara teriakan melengking Itu terdengar di sepanjang koridor rumah sakit yang tampak lenggang. Kaki mungilnya berlari dengan langkah pendek namun berirama cepat, menghampiri sesosok wanita muda yang juga sedang berjalan mendekat dari arah berlawanan.
"Arden jalannya pelan-pelan..." Ucap Winola memperingati bocah cilik itu agar berhati-hati supaya tidak terjatuh, sedangkan pria berkacamata yang berjalan di sebelahnya hanya bisa mendengus sambil menenteng sebuah paper bag berwarna coklat.
Wanita muda itu lantas berjongkok, menyamaratakan pandangannya sejajar dengan bocah laki-laki yang ada di depannya. Kedua tangan terbuka lebar menyambut hangat sebuah tubuh mungil yang datang kepadanya.
"Mom.. Alden linduu..." Arden bergumam manja dalam dekapan hangat sang ibu.
"Momma juga rindu Arden... sangat rindu.." Wanita muda bersurai coklat itu melepaskan pelukannya, lalu menangkup gemas pipi bulat sang buah hati. Menciumi seluruh permukaan wajah bayi besarnya tidak sabaran.
"Akhh.. momm gelii hihihi..." Arden terkikik geli dengan kecupan-kecupan basah yang diberikan sang ibu.
Kecupan ringan itu terhenti tepat setelah– iris amber milik sang ibu menatap lekat Arden dari atas ke bawah dengan tatapan menyelidik.
"Arden pakai baju siapa? Sweater navy dan jeans yang momma pakaikan untuk Arden kemana?"
Walaupun pertanyaan yang mengalun dari sang ibu teramat halus dan lembut, namun tak mampu menutupi kegelisahan bocah cilik yang sudah gemetar ketakutan itu.
YOU ARE READING
Strict Doctor
RomanceRated: M [VRENE ZONE] Jujur saja, selama 23 tahun Heaven hidup dan bernapas, tidak pernah sekalipun ia merasa putus asa dan frustasi dalam menjalani kehidupannya. Mau seberat apapun ujian dalam meraih gelar kedokterannya, ia tidak pernah mengeluh. S...