▪︎12▪︎ The Divulgence

1.1K 152 168
                                    

Venezio berjalan menuju arah teras luar, netranya menatap berbagai jenis tumbuhan yang sedang terpapar sinar matahari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Venezio berjalan menuju arah teras luar, netranya menatap berbagai jenis tumbuhan yang sedang terpapar sinar matahari. Suara beratnya terdengar dalam ketika ia melakukan interaksi dengan seseorang di seberang telepon.

"Hello, mommy's favourite son in law." Suara wanita yang begitu lembut mirip seperti milik istrinya hinggap di indera pendengaran Venezio.

"Hi, mom." Jawab Venezio dengan nada hangat penuh kesopanan seakan memiliki tata krama yang baik. Berbeda jauh bila berhadapan dengan individu lain.

"Bagaimana kabarmu nak?" Tanya Olympia yang merupakan ibu mertua dari Venezio dan sekaligus ibu kandung dari Heaven.

"Zeo, sehat mom." Balas pria itu cepat sambil memasukkan tangan kirinya ke dalam saku celana jeans yang dikenakannya. Sementara tangan kanannya, masih sibuk memegangi benda persegi panjang didekat telinganya.

"Mommy mencoba menghubungi ponsel Eve, tapi tidak ada satu pun panggilan yang berhasil. Dimana gerangan anak manja itu sekarang??!" Keluh Olympia dengan nada menggerutu.

"Eve?" Venezio menolehkan kepalanya sebentar untuk melihat ratu hatinya yang masih bergelung nyaman di balik selimut. Sudut bibirnya terangkat ke atas sebelum menjawab, "–Masih tertidur, mom."

"Apa kalian baik-baik saja? Brant bilang kepada mommy, kalau kalian sedang ada masalah, Zee." Suara Olympia terdengar begitu khawatir.

"We're fine, mommy. There's nothing to worry about." Ucap Venezio dengan nada pasti, untuk meredakan rasa kecemasan jauh di ujung sana.

Olympia mendesah lega, "Mommy feels so relieved..." Sahut wanita berumur itu halus.

"Untuk apa Brant menghubungi mommy?" Tanya Venezio terlihat lancar dan santai, padahal di dalam hati sudah ada letupan amarah yang bangkit, ketika menyadari saingan cintanya dulu, masih aktif menjalin silaturahmi dengan ibu mertuanya. Bajingan Poulter tidak tahu malu!

"Dia menghubungi mommy untuk memberitahu tanggal pernikahannya. Mommy tidak menyangka kalau calon istrinya adalah si manis Zelie, sahabat Eve sewaktu High School. Bukankah itu suatu kebetulan yang luar biasa?" Jawab Olympia di seberang dengan antusias.

"Ya, itu hebat." Timpal Venezio seadanya. Nadanya terkesan datar, tapi tetap menyetujui ucapan Olympia. Supaya sang ibu mertua merasa senang.

Olympia terbatuk ringan, "Mommy jadi penasaran, siapa pasangan pertama yang akan memberikan cucu untuk para tetua nanti." Nada jahil itu berhasil menggoda menantu laki-lakinya.

Venezio mengembangkan senyumannya, "Tenang saja mom, keluarga Giordano dan Bintz akan selalu menjadi pemenang dalam hal apapun. Kami sedang berusaha membuat Zeo dan Eve versi mini secepatnya." Jawab Venezio lugas, nada penuh rasa kebanggaan tak bisa ia tutup-tutupi lagi, mengingat sang istri sudah memberikan lampu hijau padanya, meskipun masih ada syarat yang tertinggal.

Strict DoctorWhere stories live. Discover now