▪︎14▪︎ The Indignant

851 141 175
                                    

Regent's University London, London, Britania Raya.

Hembusan napas kasar beserta suara alat tulis yang diletakkan secara kencang ke atas meja, terbukti dapat menarik atensi keempat pria yang sedang melakukan pesta minum-minum di pertengahan hari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hembusan napas kasar beserta suara alat tulis yang diletakkan secara kencang ke atas meja, terbukti dapat menarik atensi keempat pria yang sedang melakukan pesta minum-minum di pertengahan hari. Pria tampan minim ekspresi tersebut melepas kacamata bacanya dan mendelik tajam ke arah sahabat-sahabatnya. Bising dan memuakkan. Itulah yang dirasakan oleh Venezio William Giordano saat ini.

"Kalian pikir ruang kerjaku klub malam?" Dengus Venezio kesal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kalian pikir ruang kerjaku klub malam?" Dengus Venezio kesal.

"Berbaik hatilah, Zee. Hanya di ruangan luar biasa milikmu, kami bisa mendapatkan anggur yang langka ini." Sahut Brandon cepat seraya mencium puncak botol wine bertuliskan Cabernet Sauvignon –yang dimenangkan oleh Venezio dalam lelang anggur berkualitas dua tahun lalu di New Orleans, Louisiana AS.

Ketiga sisanya yang tak lain adalah Jaxon, Greyson, dan Nelson hanya mengangguk-angguk menyetujui ucapan dari anak sulung keluarga Poulter itu.

Venezio berdecak malas, "Ck. Bawa pergi saja," Ucapnya sambil menunjuk ke arah kumpulan botol-botol wine yang terletak di atas meja. "Beserta diri kalian sekalian." Arah jari Venezio berakhir pada pintu keluar –bawalah dan segera pergi dari sini. Begitulah kira-kira maksud dari Venezio.

"Kau mengusir kami!?" Tukas Greyson tak percaya.

"Apa perlu kuperjelas?" Balas Venezio datar, ia kembali memfokuskan pandangannya pada berkas dokumen yang ada di tangannya. Ia cukup sibuk hari ini, karena harus menyelesaikan tugasnya yang sempat terbengkalai beberapa hari lalu.

Keempatnya mendengus bersamaan. Sama-sama memikirkan cara agar mereka tidak beranjak dari ruangan nyaman milik sahabatnya bekerja.

"Oke, oke. Kami akan berusaha mengecilkan volume suara dan juga mencoba menjaga sikap kami, Mr. Giordano." Ucap Nelson mencoba untuk memberi jalan tengah.

Venezio menatap jengah ke arah para sahabatnya, "Kuberi waktu satu menit untuk menghabiskan anggur di gelas kalian. Sebelum pihak keamanan menyeret paksa kalian keluar."

"Woah, Zee. Kau terlalu kejam kepada kami." Timpal Jaxon dengan tampang tersakiti.

Greyson menyuarakan penolakannya dengan kedua tangan bersedekap dada dan kaki yang disilangkan, "Kami akan tetap di sini, sampai Eleon dan Adair memberi intruksi untuk segera datang ke markas Blade Armor."

Strict DoctorWhere stories live. Discover now