4

357 14 2
                                    

Selamat membaca...

Mr. Na || For the last
~
.
.
.
.
21+
Hati hati dengan usia. Ada adegan dewasa.
Tolong yang belum cukup umur diskip yaa....
.
.
.
.
.
Jisung berjalan menyusuri koridor kampus menuju kelas nya. Tak sepi namun juga tak ramai. Para mahasiswa berlalu lalang berjalan menuju tujuan mereka masing masing.

"Jisung oppa!."

Terdengar teriakan seseorang dibelakang Jisung. Namun dia enggan untuk menoleh. Jisung sudah tau siapa pemilik suara itu.

Jisung terus berjalan. Walau berkali kali gadis itu memanggilnya.

"ihh. Oppa. Kau tak mendengarku ya?"
Gadis itu menarik lengan Jisung.

Jelas Jisung tak senang. Ia memutar bola mata nya malas melihat gadis yang selalu membuntuti nya itu.

"Oppa. Kau mendengarku bukan?"

"Wae?"
Tanya Jisung dingin.

Gadis itu bergelayut manja dilengan kekar Jisung.

"Lepas."
Titah Jisung.

"Oppaaa..."
Rengeknya.

"Menjauhlah."
Titah Jisung dengan tatapan dinginnya.

Namun gadis bernama Lami itu tak menghiraukan. Ia tetap memperlihatkan senyum manja pada pemuda tinggi itu.

"Aku akan selalu mendekatimu. Sampai hatimu terbuka untukku."

Jisung memutar bola mata nya.
"Dihatiku sudah ada orang lain. Jadi menyerahlah. Jangan membuang waktu mu."

"Andwe! Aku tak percaya. Kau tak pernah terlihat bersama perempuan. Jadi aku tak akan percaya."

Jisung mendecih.
"Begitukah? Jadi kau ingin bukti?"

"Eung. Jika kau membuktikan nya maka aku akan berhenti mendekatimu."

"Baiklah. Akan ku bawa kekasihku ke hadapanmu."
Ucap Jisung dengan wajah yang sangat meyakinkan.

Wajah ceria Lami tiba tiba hilang. Namun ia tetap terlihat tenang.
"Akan ku tunggu."

Jisung pergi begitu saja dengan senyuman smirk diwajahnya.

Ia telah sampai dikamar sekarang. Jisung kalang kabut karena membuat janji yang belum tentu akan dia tepati.

"Aish. Jinjja. Bagaimana ini. Dasar gadis sialan."
Jisung prustasi dengan ucapan nya didepan Lamk tadi.

"Aku harus menghubungi Noona lebih dulu."

Jisung merogoh ponsel di saku celana nya. Segera menghubungi Yena.

Jaemin memperdalam ciuman nya. Meraba punggung Yena dengan sentuhan halus tangannya.

Perlahan Jaemin menaikan pakaian yang Yena kenakan.

Triinggg.

Ponsel Yena berbunyi. Seketika membuat kegiatan nya bersama Jaemin yang baru di mulai itu berhenti.

Jaemin menahan Yena untuk tetap diam. Tapi Yena memberika  kode agar Jaemin membiarkan melepas sebentar.

"Yoboseyohh.."
Suara Yena sedikit ngosngosan.

"Apa aku mengganggu?"

"A-ani." ucap Yena saat melirik Jaemin yang masih duduk dikursi.
"Ada apa?"

"Aku ingin bicara tapi tidak ditelpon."

Yena masih menatap Jaemin yang sepertinya tampak kesal.
"Eung. Baiklah nanti kita bertemu. Kirim alamat tempatnya."

2. Mr. Na || For The Last 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang