18

120 12 3
                                    

Selamat membaca...

Mr. Na || For the last

~
.
.
.
.
.
Hana menatap Jaemin dengan penuh kecemasan.
"Wangjanim"

Jaemin tersenyum
"Wae??"
Nada bicara nya sangat lembut.

"Mianata. Kita tak bisa seperti ini terus."

Senyum Jaemin tiba tiba saja memudar.

"Aku tak bisa menjalani hubungan seperti ini."
Hana menunduk.

"Aku sudah punya pacar. Jadi, tak baik kalo main belakang seperti ini."
Ucapan Hana terbata.

Jaemin hanya menyimak nya.

"Aku sudah lebih dulu memilih Jisung. Jadi aku tak bisa menyakitinya."

Hati Jaemin terasa diremat.

"Aku tak mau menyakitinya."

Jaemin mendecih. Tatapan nya berubar nanar.
"Tapi kau menyakitiku."

Hana menatap Jaemin.
"Mianhae. Cheongmal. Mianhae."

Jaemin tersenyum getir.
"Setelah apa yang kita lakukan. Aku dicampakkan?"

Tak bisa bohong. Jaemin sangat sakit. Dia tak menyangka Hana akan meninggalkan diri nya seperti ini.

Hana berdiri. Membungkuk sebentar.
"Saya minta maaf. Saya rasa cukup sampai disini. Saya harap anda bisa mengerti."
Hana berbalik dengan air mata yang menggenang.

"Hana. Mau aku ceritakan sesuatu?"
Gadis itu menoleh pada Jaemin.
.
.
.
.
Hana terdiam duduk dikamar mandi. Ia memikirkan pembincaraan Jaemin tadi.
"Jadi. Yena itu aku??"

"Aku adalah kekasih wangjanim?"
Hana terus bertanya pada dirinya sendiri.

Tess....tess...tess

Lagi lagi Hana mimisan. Kali ini lebih banyak dari kemarin.
Entah karena setres atau apa tapi Hana merasa akhir akhir ini kepala nya selalu pusing.

"Sayang...."
Jisung masuk ke dalam kamar mandi karena pintu nya setengah terbuka.

"Kamu kenapa??? Kok berdarah??"
Jisung terlihat panik karena hidung Hanaa mengeluarkan banyak darah.

Belum sempat gadis itu bicara. Dia lebih dulu kehilangan kesadaran nya.

"Noona!!!"
Pekik Jisung.

Pemuda itu akhirnya membawa Hana ke rumah sakit. Harap harap cemas ia menunggu para dokter sedang menangani nya. Hampir setengah Jam belum satu pun dokter yang keluar.

"Noona..."
Gumam nya saat meremas jemarinya sendiri.

Akhirnya dokter keluar.
"Keluarga pasien."

Jisung mendekat.
"Saya dokter."

"Mimisan nya sudah reda. Kira kira sudah berapa kali pasien mengalami ini?"

"Saya baru mengetahui nya hari ini."

"Dokter mengangguk. Kita akan periksa pasien lebih lanjut. CTscan juga. Semoga memang tak ada yang serius. Pasien akan dipindahlan dulu ke ruang perawatan."
Ucap dokter.

Jisung hanya mengangguk setuju. Apapun itu asal keselamatan Hana akan Jisung lakukan.

Hana kini telah berada diruang rawat inap. Gadis itu masih tertidur. Bisa saja ia masih lemas.

"Noona...."
Gumam Jisung saat menggenggam jemari Hana.

Tak lama Jisung meneriman telpon. Dari ayah nya di luar negeri.

2. Mr. Na || For The Last 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang