19

186 16 1
                                    

Selamat membaca...

Mr. Na || For the last

~
.
.
.
.
.
Jaemin duduk tak jauh dari wanita itu.
"Ini putri mu?"

Wanita itu mengangguk.

Jaemin tersenyum getir.
'Ternyata dia sudah sejauh ini.' Batinnya.

"Kalian hanya berdua?"
Tanya Jaemin lagi.

Yena menggeleng.
"Kami bertiga."

Jaemin mengangguk. Dia mengerti. Itu berarti wanita ini datang bersama pasangan nya.

Jaemin hendak beranjak. Dan Yena pun tak bergeming. Dia menjadi canggung sekarang.

"Selamat bersenang senang yah."
Ucap lelaki itu saat melangkah.

"Na Jenaaaa....!!"
Pekik Jimin saat melihat Yena dan putri nya berada tak jauh dari tempatnya piknik.

Jaemin sontak berhenti melangkah saat mendengar teriakan Jimin.
'Na jena?' Pikirnya.

"Aigooo..... kau semakin cantik saja... hei sudah bertemu dengan ayah mu?? Dia tampan tidak??"
Goda Jimin pada Jena dipangkuan nya.

Yena mencubit perut Jimin agar memelankan suara nya.

Jaemin menoleh. Tatapan nya penuh tanya.

"Sudah imo duga. Dia tak mengenalimu ya?"
Jimin dengan sengaja bicara dengan bayi yang baru berusia setahun itu.

"Na Jena???"
Jaemin bertanya.

Jimin mendelik.
"Lihat?? Dia tak mengenalimu. Ayah mu payah."
Sindir Jimin.

"Jimin-ah. Berhentilah."
Bisik Yena.

Jaemin lantas melangkah mendekati mereka. Tatapan nya penuh tanya. Ia menatap sekilas bayi kecil itu lalu menatap ibu nya.

"Yena. Bilang dong. Anak nya nyariin bapak nya. Malah diem ajah."
Sindir Jimin.

"Apasih Jimin. Diem dong."
Bisik Yena.

Jaemin mengernyit.
"Yena???"

Perempuan itu menoleh. Tersenyum samar menutupi kecanggungan nya.

"Kau Yena?"
Jaemin memastikan.

Mereka saling bertatapan. Terlihat dari pupil mata nya bergetar. Jaemin menunggu wanita itu menjawab.

Yena mengangguk pelan.
"Nee. Jaemin."

Benar. Itu Yena. Dia Park Yena. Dia kembali.
Jaemin refleks memeluk Yena. Mendekap perempuan itu. Namun, ia melepaskan pelukan nya setelah nya.
"Mian. Aku tak bisa mengontrol diriku."
Ucap Jaemin canggung.

"Uuhhh...."
Jimin meledek.

"Appa appa. Ini aku tak kau peluk."
Suara Jimin menyerupai anak kecil tengah bicara dengan merentangkab tangan kecil Jena.

Jaemin masih bingung.
Ia menatap Yena dan bayi dipangkuan Jimin secara bergantian.
"Nih. Gendong."
Jimin menyodorkan bayi itu.

Jaemin menatap dalam manik anak itu. Entah apa yang berada dibenak Jaemin. Hati nya menghangat saat melihat anak itu.

Jaemin menyodorkan satu jari nya untuk menyentuh bayi itu. Dan, jermari kecil itu menggenggam erat telunjuk Jaemin.
Bulir air mata tiba tiba jatuh diujung mata Jaemin.

Yena pun tak dapat menahan nya. Bulir bulir genangan jatuh membasahi pipi. Sebisa mungkin Yena mengusap nya.

Jaemin mencoba menggendong nya. Meraih putri kecil itu dari pangkuan Jimin.

2. Mr. Na || For The Last 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang