Epilog

147 12 0
                                    

"Sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sayang... aku ada rapat hari ini dan tak bisa diwakilkan."
Ucap Jaemin saat keluar dari kamar mandi sambil mengusap rambut dengan handuk nya.

Yena menghampiri Jaemin meraih handuk lantas menggantikan Jaemin untuk mengeringkan rambut nya.

Yena menarik Jaemin untuk duduk di kursi menghadap cermin di meja rias. Tangan kanan Yena meraih hairdryer dan mulai menyapu rambut Jaemin.

"Sesekali kau juga pergi bertemu dengan teman teman mu. Jangan dirumah terus."
Ujar Yena.

"Waeyo?? Apa kau bosan melihat ku dirumah terus."
Ketus Jaemin.

Yena terkekeh.
"Aniya... tapi kau juga perlu waktu untuk diri mu sendiri."

Jaemin menggeleng.
"Aku lebih baik dirumah bersama mu dan anak anak. Kau saja yang pergi jalan jalan. Nanti biar aku jaga anak anak."

Yena tertawa.
"Aku sudah sering melakukan nya, sayang. Apa kau tak suntuk dirumah terus?"

Jaemin menarik tangan Yena yang sedang menatap rambut nya. Ia berbalik hingga tubuh Yena duduk dipangkuan nya.

"Bersamamu setiap hari. Adalah obat suntuk ku."

Yena dan Jaemin tersenyum. Lelaki itu menekan tengkuk Yena hendak mencium nya.

"Appaa...!"

Seketika Jaemin melengos saat sang anak masuk mengagetkan ke dua nya. Yena pun tak luput terkejut ia sontak berdiri.

"Nee. Ada apa princess nya appa?"
Jaemin mendekari putri nya yang berdiri diambang pintu.

Jena melirik ibu nya. Memberikan tatapan tajam.
"Eomma,,, jangan dekat dekat appa."

Mata Yena membulat.
"Waeeee???"

"Appa naekeo-ya."
Ucap Jena meraih bahu ayah nya.

Jaemin hanya tersenyum melihat tingkah posesif sang putri pada nya.

"Wahhh... aku telah menciptakan saingan ku sendiri rupa nya."
Gumam Yena.

"Appa..."

"Eung??"

"Ayo kita bermain. Hanya kita berdua. Ayooo..."
Jena mengulurkan tangan nya ingin digendong.

Alhasil Jaemin mengikuti kemauan anak sulung nya itu. Saat pergi, Jena lebih lebih dulu menjulurkan lidah nya pada Yena.

"Wah.. wahh... mirip siapa sih..."
Yena menggerutu lagi.
.
.
.
.
.
"Lihat...."
Jimin menyodorkan sebuah kotak pada Yena.

"Ige mwoya??"
Yena meraih kotak itu lantas membuka nya.

"MWO????"
Mata nya membulat.
"Kau hamil??? Waahhh... chukae..."
Ucap Yena senang lantas memeluk sahabat nya itu.

"Gomawoo..."

Yena mengernyit. Menatap kembali hasil USG yang dibawa Jimin.
"Camkaman. Kenapa ada dua?? Seolma!! Ini kembar??"

Jimin menggangguk dengan senyuman bahagia.

"Waahhh waahhh... si Jeno gacoorr jugaa... langsung dapat dua."

Jimin hanya tertawa.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mampir yaa guys.... 🙏😚

2. Mr. Na || For The Last 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang