2. Mr. Na || For The Last 🔞

13

Selamat membaca...

Mr. Na || For the last
~
.
.
.
.
.
Beberapa bulan berlalu.
Jaemin melamun sepanjang hari dikantor nya.
Hampir setiap hari dia seperti itu. Bagaikan mayat hidup. Dia hanya datang untuk bekerja. Lalu pulang setelah selesai.

Tak ada kegiatan apapun yang Jaemin lakukan beberapa bulan terakhir.

Dia sudah dapat kabar kalau oprasi Yena berjalan baik. Bahkan gadis itu kini telah memiliki ginjal baru.

Jaemin yakin hidup Yena akan lebih baik sekarang.

Setelah kepulangan nya dari China waktu itu. Dia merasakan kehampaan. Kini, dia harus menerima kenyataan bahwa Yena pasti telah melupakan nya.

Jaemin juga harus menerima kenyataan bahwa hanya dirinyalah kini yang hidup dengan bayangan memori kebersamaan Yena dan dirinya.

Itu sungguh menyakitkan. Dia tersiksa dengan semua kenangan kenangan itu.

Ponsel Jaemin tiba tiba saja berdering. Dengan malas lelaki itu menjawab sebuah telpon.
"Wae?"

"Jaemin. Kau tau?? Yena kembali ke Korea hari ini."

Jaemin berdiri dari duduk nya. Wajah nya langsung berubah.
"Benarkah?"

"Eung. Nanti malam dia tiba. Coba kau temui dia."

Jaemin berubah sendu.
"Tidak. Dia tak akan mengingatku."

"Kau bahkan belum mencoba nya."

"Ani. Aku akan menemuinya nanti. Dengan caraku. Aku akan mulai dari awal."
Ucap Jaemin dengan wajah nya yang sangat menyedihkan.

"Kau yakin??"

"Hemm."

"Baiklah. Semoga berjalan baik."

Tuuuttt.

Panggilan dari Jimin berakhir.

Perasaan Jaemin campur aduk. Di satu sisi dia senang karena Yena telah kembali. Tapi disisi lain, kenyataan terburuk harus dia hadapi. Yena tak akan pernah mengingatnya.

Seminggu setelah Yena sadar Jisung membawa nya bertemu dengan orangtua nya.

Itu Jisung lakukan karena dia sangat sedih melihat Yena seperti orang lain. Dia tak mengingat dirinya.

Walau hukumannya adalah dia harus kembali ke korea tanpa membawa Yena disamping nya karena melanggar perjanjian nya untuk diam saja tentang keberadaan gadis itu.

Jeon Wonwoo berencana mengubah identitas Yena. Tapi Jisung tak mengindahkan rencana ayah nya. Dia tak ingin Yena hidup dengan kebohongan.

Alhasil Yena kembali pada keluarga Park.
Jisung akan datang lagi nanti. Jika kuliah nya sudah selesai.
.
.
.
.
.
"Jisung. Apa benar Yena hilang ingatan??"
Tanya Chenle saat duduk disamping Jisung di kursi taman.

"Kata siapa??"
Jisung bereaksi datar.

"Ahh. Ituuu...."
Chenle cukup peka dengan reaksi Jisung barusan.
"Renjun bilang padaku. Dia kemarin bertemu dengan Yena di China tapi, Renjun bilang Yena tak mengenalnya."

Jisung menghela napas cukup dalam. Ia menoleh menatap sahabat nya. Pemuda itu tersenyum kecut.

Chenle menyadari bahwa Jisung sedih. Pantas saja akhir akhir ini anak itu sering melamun. Ia menepuk punggung Jisung untuk sekedar menenangkan nya.

"Tapi, apakah dia mengalami kecelakaan? Kenapa tiba tiba hilang ingatan?"
Chenle merasa aneh.

"Cerita nya panjang. Akan ku ceritakan lain kali. Sekarang aku belum ada tenaga untuk menceritakannya."
Ucap Jisung lesu.