Selamat membaca...
Mr. Na || For the last
~
.
.
.
.
.
"Ibu. Aku datang."
Ucap Jaemin saat mengusap batu nisan dengan Foto yang masih terpampang disana."Anyeonghaseyo. Ibu."
Yena memberi hormat."Bu. Aku datang bersama istri dan anakku. Aku sudah bahagia sekarang, Bu. Berkat doa mu dari sana."
Air mata menggenangi pelupuk mata Jaemin.Yena berjongkok disamping Jaemin.
"Ibu. Masih ingat aku? Hana. Kita sering menghabiskan waktu bersama. Kita bertemu di cafe baca setiap akhir pekan. Hoby kita sama.
Kini, aku menyandang status menantu mu. Aku senang bisa bersama putra mu."
Jaemin tersenyum saat mendengar Yena berbicara.
"Bu, terimakasih sudah melahirkan putra seperti Jaemin. Dia sangat menyayangi ku. Dia sangan mencintaiku. Walau segala badai datang kami bisa menghadapi nya.
Bu, kami akan bahagia mulai sekarang. Agar kau bisa tersenyun disana."
Jaemin merangkul Yena. Mengecup sejenak kening nya."Kami pamit. Sesekali kami akan datang lagi. Doa kan juga calon bayi didalam kandungan istriku sehat ya, Bu."
Ucap Jaemin sesaat sebelum beranjak pergi."Pegal tidak?"
Tanya Jaemin pada istri nya yang sedang menggendong Jena dipangkuan nya saat berjalan."Eoh. Pundak ku sakit."
Rengek Yena.
Sesekali tingkah Hana yang manja masih ada disisi Yena."Sini. Aku saja yang gendong."
Jaemin meraih putri nya itu yang masih terlelap."Kaki ku juga pegal."
Yena memijat mijat nya sebentar."Sayang... aku tak mungkin menggendong mu juga kan?"
Yena terkekeh melihat ekspresi lucu Jaemin yang memelas itu.
"Hehehe.""Ayo kita makan setelah ini."
"Yeaayy..."
Teriak Yena.Mereka pergi ke restoran. Kali ini Yena ingin sekali makan iga bakar. Sejak semalam dia merengek pada Jaemin.
"Selamat makan."
Ucap Yena riang."Sini. Jena makan dulu."
Ucap Yena."Sudah. Biar aku yang suapi Jena. Kamu makan saja yah."
Sergah Jaemin."Beneran??"
Jaemin mengangguk.
"Gomawo chagiya..."
Yena tersenyum dengan lebar."Eoh?? Yena??"
Tiba tiba seorang laki laki menyapa Yena.Mata Yena membulat.
"Renjun-ahh"
Tanpa sadar Yena memeluk Renjun dihadapan Jaemin.Lelaki itu menatap Yena malas.
'Kebiasaan nih bocah. Tingkah centil Hana masih aja ada'
Batin Jaemin."Omo!"
Renjun terkejut karena dia tak menyangka Yena akan memeluknya."Yak! Kau ini. Itu suami mu. Aku bisa dibunuh nya. Tiba tiba main peluk peluk ajah."
Renjun melepas pelukan Yena dan berbisik pada nya dengan tatapan takut pada suami Yena."Hihi. Mian. Aku terlalu senang bertemu dengan mu."
Renjun sedikit membungkuk pada suami Yena yang menatap pada mereka berdua.
"Sayang... kau kenal kan dia? Teman kuliah ku."
Tanya Yena.Jaemin mengangguk pelan.
"Yak! Saat di China kau tak menyapaku."
Yena berpikir ulang. Ohh pasti saat itu dia sedang menjadi Hana.
"Mianhae."
Yena terkekeh."Maaf aku tak hadir kepernikahan mu. Aku sedang di Hongkong untuk membuka gerai iga bakar baru waktu itu."
Jelas Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Mr. Na || For The Last 🔞
Romance21+ Perhatikan usia ya. . Setiap cerita tak semua akan berakhir dengan baik. Namun pasti selalu ada hal baik dibaliknya. Segala hal yang akan menyakiti kita pasti akan membekas. Namun itu akan menjadi kekuatan saat kita menghadapi hal menyakitkan la...