21+
Perhatikan usia ya.
.
Setiap cerita tak semua akan berakhir dengan baik. Namun pasti selalu ada hal baik dibaliknya.
Segala hal yang akan menyakiti kita pasti akan membekas. Namun itu akan menjadi kekuatan saat kita menghadapi hal menyakitkan la...
Jisung berjalan tergesa gesa. Wajah nya menyiratkan kemarahan. Beberapa saat lalu seseorang menghubungi kalau ibu Hyojoo masuk rumah sakit, dan Yena menghilang. Dia tau siapa dalang nya.
Braakk!!!
Pintu ruang kerja ayah nya dia buka paksa. Itu villa yang ayah nya sewa. Padahal Jisung telah menyewa hotel dimana dia akan menginap. Tapi dia tak tau kalau ayah nya ikut ke China dan semalam menyuruhnya untuk pulang.
"Apa anda merencanakan semua ini?" Jisung menatap tajam ayah kandung nya.
Menatap penuh kebencian. Dan dengan santai nya lelaki itu hanya tersenyum sesaat setelah menoleh pada putra nya.
"Jadi aku juga bagian dari sandiwara anda??" Jisung bertubi tubi memberikan pertanyaan pada ayah nya.
"Kau hanya umpan. Itu saja."
Jisung tak habis pikir. "Mwo??"
Jeon Wonwoo beranjak bangun dari sofa dimana ia baru saja duduk menyeruput kopi panas nya. "Aku sudah mengirim seseorang sebelum nya, tapi ada gangguan lain. Jadi, aku buat rencana ku sendiri."
Jisung mengepalkan tangan. Ia mencoba mencerna segala ucapan sang ayah.
"Jadi, ini bayaran anda saat mengijinkanku pergi ke China??"
Wonwoo tersenyum. "Semua nya sepadan."
"Bagaimanaa anda bisaa menemukanku?"
Wonwoo kini tertawa. Menertawakan pertanyaan bocah ingusan itu.
Ia menatap layar ponsel milik nya. Dan menekan sesuatu. Tak berapa lama ponsel Jisung berbunyi dengan suara bahkan tidak ia kenali.
Jisung terkejut bukan main. Saat ia melihat ponsel nya. Terlihat sebuah notifikasi dimana Jisung berada sekarang.
"Anda meretas ponsel ku?"
"Tidak. Tadinya hanya untuk memantau kemana kau pergi. Ya walaupun sudah pasti kau hanya pergi ke kampus dan mengunjungi teman mu itu. Tapi, kali ini alat itu bisa berguna."
Tak habis pikir ternyata lelaki tua itu sangat berbahaya. Dia bisa melakukan apa saja diluar kendali Jisung.
Jisung melempar ponsel nya hingga hancur.
Wonwoo hanya tertawa melihat tingkah putra nya.
"Dimana Park Yena??" Mata Jisung masih memancarkan kemarahan. Namun disisi lain dia kecewa dengan dirinya sendiri. Kalau bukan karena dia, ayah nya pasti tak akan menemukan keberadaan Yena.
Kebodohan nya kini menjadi petaka bagi banyak orang.
"Hei. Dia akan baik baik saja. Percayalah."
Bagaimana bisa Jisung percaya pada lelaki itu tua itu.
"Kau menyukainya bukan?? Aku akan membawa nya kepadamu. Tenang saja."
Jisung mengernyit. Apa yang dimaksud oleh ayah nya itu.
Wonwoo mendekati Jisung. Berdiri tepat dihadapan anak lelakinya itu. "Aku hanya meminjam nya sebentar. Setelah itu aku akan memberikan nya padamu."
Dengan enteng nya Wonwoo berbicara. Dia seakan menganggap bahwa Yena itu barang yang bisa dipinjam dan dikembalikan begitu saja.
"Apa maksud anda?" Jisung menatap tajam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
