17. Bunda kangen

97 32 53
                                    

"Gagal untuk melupakan, hanya karena singkatnya pembicaraan."

---

Flashback On,

1 minggu yang lalu...

Ilham yang baru pulang dari kampusnya jam setengah 10 malam itu mengernyitkan dahinya ketika matanya menatap seorang pemuda yang tengah berdiri di depan gerbang rumahnya.

"Dia siapa deh?" Monolognya, sebelum akhirnya menepikan motornya tepat di depan pemuda itu.

Ilham membuka helmnya, lalu turun untuk bertanya pada pemuda itu.

"Sorry, lo nyari siapa?" tanya Ilham.

"Lo siapa?" Bukannya menjawab, pemuda itu malah kembali bertanya.

"Gue salah satu penghuni rumah ini."

"Kakaknya Shelila ya Bang?" tanya pemuda itu membuat Ilham mengangguk.

"Lo siapa?" tanya Ilham.

"Gue Reiki,"

"Temen Shelila? Atau..."

"Temen, Bang."

Ilham mengangguk, "Temen tapi mesra?" tanyanya menggoda.

"Temen aja, Bang."

Ilham terkekeh, "Soalnya, setau gue temen cowok Shelila cuma Fariz bocah tengil itu, sisanya, Aleena." ucapnya.

"Gue baru temenan sama dia, Bang."

Ilham mengangguk, "Terus kenapa nggak masuk? Atau hubungin Shelila, kenapa diem disini kaya mau maling lo?"

"Gue lagi marahan sama dia, gue cuma mau tau kondisi dia."

"Temen apaan gitu, lo suka sama adik gue ya?" tanya Ilham penasaran.

Reiki hanya diam, ia juga tak tau harus membalas apa.

"Marahan kenapa? Cerita sama gue, ayo duduk disana." ucap Ilham seraya tangan yang menunjuk bangku yang ada di teras rumahnya.

Reiki diam sejenak, kemudian mengangguk dan melangkahkan kakinya mengikuti Ilham untuk duduk disana.

"Di sekolah, Shelila lagi kena masalah." ucapnya.

"Masalah apaan?"

"Ada orang yang nyebarin berita kalo Shelila jalan sama om-om." ucap Reiki.

"Hah?"

"Gue kesini mau tau keadaan dia. Gue juga mau tau dimana tempat dia belanja kemarin, biar gue bisa cek CCTV-nya. Biar dapat bukti, kalo berita itu nggak bener."

Reiki bercerita seraya memberikan berita tadi siang yang sudah Reiki foto.

"Kayanya ini di minimarket depan gang sebelah deh," jawab Ilham.

"Beneran, Bang?"

Ilham mengangguk yakin, "Iya, nanti kesana sama gue ya?" ucapnya.

Reiki mengangguk, lalu tersenyum. "Makasih, Bang."

Ilham terkekeh, "Gue yang harusnya makasih. Makasih udah nggak percaya sama berita bodoh itu." ucapnya.

Flashback Off.

Shelila membuka matanya ketika Ibunya sudah mulai memanggil-manggil namanya. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali untuk menghilangkan silaunya terik matahari yang masuk ke kamarnya dari jendela kamar.

HE IS KETUA MPK ( SELESAI✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang