(17+)
(WARNING!!! CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN, PEMBUNUHAN, AGE GAP, CHILD GROOMING, MANIPULASI, KATA-KATA KASAR DAN SEBAGAINYA. JIKA KALIAN MERASA CERITA SEMACAM INI TIDAK BERBOBOT, TIDAK USAH DIBACA)
***
Dia pikir dia bisa lepas dariku?
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Las Vegas, Nevada
Weekend sudah berakhir, Aely harus kembali sekolah dan berkutat dengan semua tugas-tugas yang gurunya berikan. Gadis itu sudah siap dengan seragam berwarna cokelat khas sekolahnya, dia keluar dari kamarnya dan berjalan santai menuju meja makan
Tidak ada siapa pun di bawah, bahkan pembantu mereka saja entah ke mana dan Aely bingung karena tidak ada yang menyiapkan makanan. Padahal biasanya meskipun pembantu dan orang tuanya tidak ada, mereka pasti meninggalkan makanan untuk Aely.
Gadis itu berlalu dari meja makan dan berjalan menuju dapur, nihil. Aely bahkan tidak dapat menemukan sepotong roti yang biasanya tersusun rapi di rak atas. Gadis itu menghela nafas dan melangkahkan kakinya keluar dari rumah.
Dia memegang perutnya yang keroncongan meminta untuk diisi. "Aku lapar," gumamnya dengan cemberut.
Satu mobil berhenti di depanya, dan Aely tebak mobil itu yang akan menghantarkan Aely menuju sekolah seperti biasa. Jika ayahnya tidak berada di rumah, maka pria itu akan memerintahkan bawahannya untuk mengantar Aely.
Tidak ada supir di kediaman mereka dan Aely tidak tahu alasannya, padahal mereka bisa saja menggaji beberapa supir untuk Aely. Gadis itu tidak sadar jika orang yang ayahnya suruh saat ini bukanlah bawahan ayahnya seperti biasa.
"Cepatlah Aely, saya tidak ingin terlambat hanya karena gadis sepertimu." ucapnya dengan pedas.
Mendengar suara yang familiar ditelinganya membuat Aely menatap tak percaya pada laki-laki yang duduk di kursi kemudi mobil itu, Aely dapat melihat Luciano yang sedang menatap malas padanya.
Sialan, Aely mencebik pelan saat melihat wajah tegas gurunya itu, untung saja dia akan lulus dari sekolahnya. Jadi dia tidak perlu bertemu guru menjengkelkan seperti Luciano lagi.
Gadis itu membuka pintu belakang mobil Luciano. Belum sempat masuk ke dalam mobil, kalimat yang Luciano katakan membuat Aely mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam mobil.
"Saya bukan supirmu Aely, duduklah di depan." ucapnya.
Dengan berat hati Aely kembali menutup pintu belakang mobil yang sempat dia buka lalu membuka pintu depan, dia duduk tepat di samping Luciano yang sedang menatapnya.
"Sorry sir, apa ada yang aneh di wajah saya?" tanya Aely karena Luciano tak kunjung berhenti menatapnya.
"Tidak ada, hanya saja seragam itu terlihat sangat kecil untukmu." Komentar Luciano.
Aely menatap tak percaya pada Luciano, gadis itu memeriksa kembali seragam yang dia kenakan dan sialnya Luciano benar."Ah, benar. Sorry sir, apa anda mau menunggu saya mengganti seragam sebentar?" tanya Aely.
Satu alis Luciano naik ketas. "Kita akan terlambat jika kamu mengganti seragam, Aely. Jangan membuang-buang waktu saya," jawabnya.
Mobil Luciano melaju, tanpa menunggu balasan dari Aely yang masih bingung dengan seragam yang dia kenakan. Gadis itu terus menarik ke bawah rok yang sangat pendek itu, kenapa dia baru sadar setelah Luciano mengatakannya?!