Chapter 20

5.6K 267 4
                                    

Aely's House - Las Vegas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aely's House - Las Vegas

Aely masih berbaring di tempat tidurnya, meskipun ini hari minggu tapi tampaknya gadis itu tak memiliki rencana untuk keluar rumah sedikit pun. 

Netra gadis itu masih fokus membaca setiap kata yang terangkai dalam novel, terhanyut dalam cerita yang penulis ciptakan.

Bibir kecil itu bahkan ikut terangkat ke atas saat dia membaca adegan manis dalam novel. Ketenangan yang dia dapatkan saat ini sangat langkah, dan ketenangan yang dia dapatkan saat siang hari benar-benar membuatnya tenang karena dia dapat menikmati waktunya.

Penguntit itu masih saja mengganggu dirinya, sudah hampir dua tahun dia benar-benar diikuti dan diawasi oleh pria tak dikenal. 

Meskipun Aely merasa jika dia sudah muak, tapi saat ini dia tak bisa berbuat apa pun kecuali melawan jika penguntit itu melakukan sesuatu yang melewati batas.

"Damn!"

Gadis itu mengumpat kala membaca adegan di mana sang protagonis dicelakai oleh antagonis, ekspresi gadis itu benar-benar lucu. Dengan mata membulat dan bibir yang terbuka seakan tak percaya pada apa yang baru saja dia baca.

Tangan gadis itu dengan cepat meletakkan novel lalu berlari memutari kamarnya hingga kekesalannya mereda. Sial, Aely sudah berharap jika ending dari novel itu akan bahagia. Namun apa yang bisa dia lakukan jika penulis menginginkan akhir yang sedih?

Setelah merasa sedikit tenang Aely kembali naik ke atas tempat tidurnya dan membaca ulang adegan dalam novel itu namun tak ada yang berubah. Akhir dari cerita itu sangat membuat perasaannya campur aduk, antara kesal, senang dan sedih.

"AAAAAA!" teriak Aely frustrasi.

Dia membanting novel itu pada lantai lalu masuk ke dalam selimut. Kakinya menendang-nendang selimut, menyalurkan perasaan kesal dan sedih.

"Aku tak suka ending novel ituuu!"

Lelah memikirkan akhir novel yang dia baca gadis itu akhirnya memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar perumahannya. Siapa tahu dia akan menemukan sesuatu yang menarik.

Padahal awalnya Aely membaca novel untuk menghibur dirinya sebelum melaksanakan ujian kelulusan satu minggu lagi. Gadis itu menatap langit dengan senyum manisnya, padahal Aely merasa baru kemarin dia pindah dari Rusia dan bertemu dengan kedua sahabatnya.

Tapi waktu seakan berjalan dengan sangat cepat, hingga dia tak sadar jika sebentar lagi dia akan kuliah. Hembusan angin yang sedikit kuat membuat Aely merapatkan jaketnya, helaian rambut berwarna pirangnya terbang mengikuti angin.

Aely tak sadar jika dari tempatnya berjalan tak jauh dari dirinya seorang pria berdiri menatap tajam pada gadis itu bagaikan predator.

Saat gadis itu berjongkok untuk membenarkan tali sepatunya pria itu berjalan mendekat tanpa suara, dia mengulurkan tangannya pada Aely saat gadis itu selesai mengikat kembali sepatunya, netra keduanya bertemu membuat mata Aely membulat sempurna dan disusul dengan tubuhnya yang gemetar.

STALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang