Chapter 6

14K 618 5
                                    

Las Vegas - Nevada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Las Vegas - Nevada

Aely sudah siap dengan setelan baju berwarna hijau yang senada dengan warna matanya, gadis itu berencana untuk pergi ke toko buku yang berada di pusat kota dengan Shacy dan juga Amery. Sudah tiga puluh menit berlalu dari jam janjian mereka, dan Aely tak kunjung melihat mobil milik Shacy yang akan mereka naiki.

Tenang saja, bukan Shacy yang mengendarainya melainkan supir gadis itu, jadi mereka tidak melanggar aturan lalu lintas. Jemari Aely merapikan rambutnya yang terbawa angin, jika mereka tidak sampai dalam sepuluh menit maka Aely akan berangkat sendirian menggunakan taksi!

Ting!

Suara notifikasi dari ponselnya membuat perhatian Aely dari jalan teralihkan, dia membuka ponselnya dan melihat siapa yang mengirimnya pesan. Ternyata pesan itu dari Amery, dan sahabatnya itu mengatakan jika Shacy tidak bisa pergi hari ini begitu pun dia. Dengan perasaan kesal Aely membuka aplikasi untuk memesan taksi secara online lalu menekannya dengan asal.

"Sial!" umpat Aely.

Ini hari pertama dia datang bulan dan baru pukul setengah sembilan pagi, tapi Amery justru mengirim pesan yang membuat emosinya meledak-ledak.

Aely berjalan menuju bangku yang berada di samping jalan, dia duduk dengan tenang sambil memainkan ponselnya, tanpa tahu jika ada seseorang yang memperhatikannya dari kejauhan.

Netra hijau itu terus fokus pada layar ponsel hingga suara klakson mobil mengejutkannya, tatapan Aely kini tertuju ke depan, melihat apakah itu adalah taksi yang dia pesan.

"Aely, sedang apa kamu duduk di sini sendirian?" tanya Luciano.

Dia tidak sengaja lewat di area depan perumahan Aely, dan melihat gadis itu sedang duduk sendirian. Aely tersenyum kikuk pada Luciano, dia terlalu sering berpapasan dengan Luciano ketika mereka berada di luar sekolah, dan itu cukup mengganggu Aely.

Keberadaan Luciano di dekatnya membuat Aely secara tak sadar teringat pada sang penguntitnya, mereka memiliki perawakan serta suara yang sama tapi, netra mereka berbeda. Rasanya Aely akan kehilangan akal sehat jika dia terlalu sering memikirkan tentang penguntitnya.

"Saya sedang menunggu taksi, sir. Anda sendiri?" jawab Aely dengan senyum manisnya.

Meskipun dia merasa curiga dan waspada tapi tetap saja laki-laki itu merupakan gurunya, mau tak mau dia harus merespon dan menanggapi laki-laki itu.

"Saya akan ke toko buku, kalian akan mulai bab baru jadi saya mau mencari referensi materinya terlebih dahulu." Luciano melihat jam tangan yang bertengger di tangan kanannya.

Pria matang itu mengenakan baju berwarna hijau tua dan celana hitam, entah kenapa sekarang Aely merasa jika mereka seperti mengenakan baju couple.

STALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang