Aely's room - Las Vegas
ciano membuka pintu kamar Aely dengan pelan, netra abu-abunya menatap lekat pada Aely yang sedang terlelap. Laki-laki itu melangkah mendekat pada Aely lalu mengelus rambut gadis itu, tak ada respon dari Aely membuat Luciano menghela nafas kasar.
Sebenarnya hari ini dia sudah menyiapkan hadiah untuk Aely karena sudah berani berciuman dengan pria lain, dan Luciano benci itu. Aely hanya miliknya seorang, dia tak rela berbagi dengan orang lain terlebih lagi jika itu tentang gadis kecilnya ini.
Tangannya menyingkap pelan selimut yang membungkus tubuh Aely, lalu membenarkan posisi tidur Aely yang semula miring, dia duduk di samping Aely dan menyentuh bibir gadis itu yang sedikit terbuka.
Hasratnya kembali menggebu-gebu, tak pernah sehari pun Aely hilang dari pikirannya. Luciano tak masalah menunggu lebih lama agar gadis itu benar-benar tahu jika dia sangat mencintainya.
"Wake up, my Aely please wake up. I'm here," bisik Luciano sambil menyingkap piama yang Aely pakai hingga dada.
Tangannya bergerak bebas diperut gadis itu dan semakin turun, tapi belum sempat Luciano menurunkan underwear Aely, tangan gadis itu terlebih dahulu menahannya.
Netra hijau itu terbuka perlahan dan langsung menatap tajam padanya, bukannya takut Luciano justru semakin ingin mencium gadis itu dengan kasar.
"Mesum! Cabul! Penguntit sialan!" umpat Aely padanya.
Suara serak khas bangun tidur gadis itu semakin membuat fantasi liarnya tak terkendali, Luciano dengan cepat menindih Aely dan mengunci kedua tangan Aely agar tidak bisa memberontak.
Wajah panik Aely mengundang tawa Luciano. "Hahaha, you're so cute!" Luciano menggigit bibirnya kuat-kuat, tak tahan melihat mata bulat itu melotot menakutinya.
"Aku takut padamu Aely, jadi jangan menatapku dengan tatapan mematikan itu lagi." ucapnya.
Bibirnya terus tersenyum lebar meskipun Aely menatap tak suka padanya, Luciano tak mengerti kenapa Aely sangat membencinya. Padahal dia sangat mencintai gadis itu.
Dia kembali teringat saat Metvey memohon padanya agar membantu pria itu untuk menutup kasus korupsi yang dia lakukan di perusahaannya. Dan Luciano mengajukan syarat pada Metvey untuk memiliki Aely saat gadis itu berusia dua puluh tahun.
Metvey yang pada awalnya menolak mentah-mentah persyaratan darinya lambat laun mulai kewalahan karena terus didesak untuk mengganti rugi uang yang dia ambil, dan pada saat itu Geny sedang hamil besar jadi tentu saja Metvey juga memerlukan uang untuk biaya melahirkan Geny.
Karena tak ada cara lain yang bisa Metvey lakukan pada saat itu, Luciano berhasil mengikat Aely dengannya seumur hidup lewat perjanjiannya dengan Metvey, Aely atau siapa pun itu tak akan bisa membatalkan perjanjian itu karena Metvey juga menawarkan nyawanya sendiri padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER
Storie d'amore(17+) [PRE-ORDER 26 FEBRUARI - 17 MARET] (WARNING!!! CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN, PEMBUNUHAN, AGE GAP, CHILD GROOMING, MANIPULASI, KATA-KATA KASAR DAN SEBAGAINYA. JIKA KALIAN MERASA CERITA SEMACAM INI TIDAK BERBOBOT, TIDAK USAH DIBACA) ***...