Petualangan Sampah Dan Rombongannya [3]

Bab 476 : Tidak, Sudah Kubilang Itu Kesalahan! (3)

Beri Penghargaan Kepada Penerjemah Dengan Klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih.

Kastil Cahaya, salah satu dari Tiga Area Terlarang di Benua Timur.

Kastil Putih di gurun putih.

Kastil yang ditinggalkan Raja Sheritt untuk anak-anaknya sekarang ditutupi mana hitam Raon dan ditempatkan di Hutan Kegelapan.

Sebelum Cale dapat menyapa Raja Sheritt yang menyambut mereka…

Pow!

"Uh!"

Dia melihat Naga hitam yang menabrak bahunya dan terbang keluar seperti anak panah.

<Manusia! Maaf!>

Naga hitam yang memberikan permintaan maaf singkat dan terbang…

“Raon.”

Seketika berhenti saat Sheritt dengan lembut tersenyum dan memanggil namanya. Satu meter. Raon yang berhenti tepat satu meter darinya menatap langit-langit aula karena dia tidak bisa memandangnya.

"…Aku kembali!"

Dia berteriak sambil tetap melihat ke langit-langit dan perlahan terbang kembali dan mendarat di punggung Cale.

"Meeeeeow!"

"Kami kembali!"

Sebaliknya, On dan Hong berjalan ke sisi Sheritt. On mengintip ke belakang dan tersenyum ke arah Raon yang melihat mereka dari punggung Cale dan memberi isyarat agar dia datang ke sini dengan cakarnya.

“Ehem, hem! Aku pergi karena dia memanggilku!”

Raon perlahan mulai bergerak setelah melihat gerakan On dan meremas dirinya di antara On dan Hong.
Raja Sheritt memperhatikan mereka dengan ekspresi hangat yang tak terlukiskan.

Cale berpaling dari pemandangan yang menyentuh itu dan melihat ke arah setengah darah Naga.

"Ha."

Dia hanya bisa menghela nafas.

Setengah darah Naga yang mengintip Raon sekarang menatap Raja Sheritt. Dia sepertinya keluar dari itu.
Setengah darah Naga dan Cale melakukan kontak mata pada saat itu.

Setengah darah Naga dengan cepat mengalihkan pandangannya. Dia kemudian mulai mengamati bagian dalam kastil hitam dengan pupil yang bergetar.

"Kau membuatku gila."

"Tuan Cale, ada apa?"

Cale menggelengkan kepalanya atas pertanyaan Choi Han.

Dia memiliki banyak hal untuk dikatakan tetapi dia tidak bisa mengatakannya dengan lantang.

Sebaliknya, dia berjalan ke Raja Sheritt.

“Raja Sheritt. Di mana Lock?”

Anak laki-laki Serigala Biru Lock. Dia saat ini sedang mempelajari Seni Perisai dan banyak hal lainnya dari Raja Sheritt.

"Ah."

Raja Sheritt memiliki senyum tipis di wajahnya.

Senyum di wajahnya yang berbintik-bintik membuatnya tampak nakal. Suara lembutnya mengalir keluar dari bawah senyumnya.

"Dia sedang berlatih."

"Pelatihan? Seni Perisai?"

"Mm......"

Raja Sheritt berdebat sejenak sebelum menjawab dengan ceria seolah dia menemukan kata yang tepat untuk itu.

“Dia saat ini sedang melakukan rezim pelatihan dari neraka.”