My Home

32 15 2
                                    

Pesawat aku udah landing, dan aku juga udah keluar dari pesawat ke depan terminal bandara. Aku tiba di korea malem, pas itu ada kendala sama pesawat ku jadi ya kita ditahan dulu dibandara- ah aku lupa namanya, lama. Dan ya akhirnya tiba disini malem.

Korea, yea aku beneran kesini lagi. Aku nginjak rumah ku lagi semenjak 10 tahun aku di kanada.

Korea lagi dingin malem ini, bukan karena salju tapi kayaknya mau hujan, mendung soalnya.

Aku lagi nungguin Ahjussi Park, bukan keluarga tapi ini bawahan papa yang udah kami anggep keluarga juga. Dia emang baik sih sama keluarga kita di korea, lama banget gak ketemu.

Tin!

Fokus ku teralihkan dari hp ku, melihat mobil warna hitam yang tidak besar berhenti di depanku.

Orang itu membuka kaca mobil.

"Oh, Ahjussi!" ucap ku girang. Ahjussi itu langsung keluar menghampiri ku.

Tuan Park membantu mengangkat koper ku dan menaruh di bagasi.

Setelah itu kami masuk kembali ke mobil dan meninggalkan bandara.

"Terimakasih Ahjussi!" kata ku bungkuk disamping duduknya.

Tuan Park tersenyum, "Kau beneran sendiri disini, nona?" katanya.

"Hm, aku enggak terlalu yakin sendiri disini tapi aku mau coba mandiri" balas ku.

"Berkunjunglah kerumah, bibi pasti akan senang melihatmu lagi sekarang"

"Pasti Ahjussi!" ucapku antusias.

Terminal bandara Icheon ke Seoul lumayan lama ternyata 1 jam perjalanan.

Tuan Park dan aku pun akhirnya diam setelah mengobrol panjang selama di perjalanan karena notifikasi telepon layar dari mobil berbunyi.

Tuan park mengangkat telepon itu yang tertera namanya Hwejangnim

Si papa biasa.

"Ne Hwejangnim" sapa Tuan Park terlebih dulu setelah mengangkat video call papa.

"Mana Chaeyeon? udah sampe kah anak itu?"

Aku tadinya geser sampai gak terlihat di camera.

"Annyeong appaaa!" selirku dengan tertawa.

"Oh, anak papa udah sampe disana?"

"Udah pah, ini lagi di jalan mau ke apartemen" jawabku.

"Nyampe malem kak?"

"Iya, pesawat aku tadi ada kendala terus penumpang disuruh turun dulu di bandara yang chaeyeon gak tau negara mana"

"Oh yaudah gak papa, yang penting anak papa gak kenapa-napa"

"Iya pah"

"Udah tau kan kamar nya yang berapa jangan lupa, makan yang teratur disana, kalau ada apa-apa kabarin, telepon papa, mama atau ahjussi park. Berteman baik ya disana kak, belajar yang rajin, universitas nomor satu kamu udah SMA, jangan pac-"

"Iya pah, yampun papa bawelnya gak kaya mama. Tuh liat mama sampe terdiem liat papa" potong ku, emang papa sebegitu perhatiannya sama aku.

"Emang papahmu sebucin itu sama kamu chae" cibir mama disamping papa.

Aku cuma ketawa. "Ya lagian punya anak betina pertama kadang keras kepala, beda banget sama adeknya padahal papa nya aja galak, tanya aja Tuan Park" bela papa.

Ahjussi cuma senyum aja, aku mencibir.

"Mama kakinya sering-sering diayunin ya biar gak kaku, inget kata dokter kemarin pas check up"

Finally, I meet U Again... [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang