Cukup

24 19 5
                                    

Pagi ini aku datang lebih awal, seuri anak itu baru aja dateng. Dia melihatku dengan tatapan sinis dan duduk di kursinya kemudian berbaring tidur dengan wajah yang tidak menghadapku.

Aku ingin minta maaf padanya, masalah kemarin. Aku tidak sengaja karena tiba-tiba aku juga emosi tanpa sebab tapi gak enak banguninnya.

"Permisi seuri.. ayo kerjakan tugas seni bersama" kata temanku dia laki-laki, mencoba membangunkan seuri.

"Yak kim minho" seuri bangun dan melihat kearah minho itu. Si minho terlihat seperti takut padanya.

"Kau kerjakan lebih dulu. Kalo udah selesai baru berikan padaku nanti akan kulanjutkan. Jangan menganggu tidurku, kau tau aku lelah bermain game semalaman"

"Oh baiklah seuri-ssi. Aku permisi" ucap laki-laki itu kemudian meninggalkan tempat seuri.

"Wah, anak itu benar-benar takut padamu" ucapku spontan yang mendapat lirikkan dari seuri.

Seuri lantas bangun dari duduknya dan ingin keluar kelas. Namun upayanya ku tahan karena aku mengikuti dan memanggilnya.

"Lee seuri!" yang punya namanya pun menoleh padaku setelah berjalan terus-menerus.

"Aku minta maaf soal kemarin. Maksud aku bukan begitu, aku tidak marah padamu. Hanya saja ada masalah yang membuat kepalaku selalu ingin pecah"

"Ke podium lapangan" dia masih terus berjalan yang aku ikuti dari belakang.

Seuri dan aku kemudian duduk ditengah-tengah.
Aku duduk sambil menahan pinggangku biar gak sakit.

"Apa yang mereka lakukan?" seuri sepertinya tau kalo aku habis dipermainkan oleh mereka lagi.

"Mereka tidak melakukan ap-"

"Jangan bohong, kau selalu menutupnya dariku. Hanya yeorin terus yang selalu kau jadikan teman" katanya seperti itu tiba-tiba.

"Enggak seuri-ssi. Kau juga temanku"

"Terus kenapa?"

"Iya kemarin aku dan yeorin ketahuan pergi bersama. Kemudian kita dibawa oleh gyuri dan saerom ke tempat mereka. Disitu banyak sekali temannya yang sudah kembali-"

"Ada jaehyun pasti"

"Eumm. kemudian jiho bertingkah lagi dan akhirnya jiho melepuhkan pinggangku dengan rokoknya itu karena aku ketauan memberikan susu dan membuang rokok jaehyun"

"Anjing orang gila. Terus jaehyun temen lo itu diem aja? gak ngelakuin apa-apa?" seuri berdiri terlihat emosi diraut wajahnya.

"Kan dia belum tau aku siapa ri. Terus yeorin hampir keceplosan namaku ke jaehyun tapi aku tahan untuk jangan teriak nama asliku. Jaehyun juga keliatan bingung juga sih"

"Goblok banget si lo chaeyeon!"

"Yak seuri pelan-pelan kumohon" aku memegang lengannya itu

"Enggak, habisnya gue kesel juga liat lo. Biarin aja ke spill nama lo. Biar jaehyun tau siapa lo sebenernya"

"Aku gak mau ri"

"Kenapa gak mau si? sumpah ya gue udah gatahan sama anak bajingan itu. Gue kasih pelajaran juga sekarang" seuri udah mau turun podium tapi aku tahan.

"Udah ri gak usah"

"Lama-lama nyawa lo sekarat tau ga ditangan temen lo"

"Nanti aku yang kasih tau jaehyun sendiri. Aku yang ngomong tapi belum sekarang" mataku berkaca-kaca.

Seuri tau apa yang aku minta kemudian dia berusaha menenangkan emosinya itu dan kembali duduk disampingku.

"Coba ku liat lukamu" pintanya kemudian aku membuka pelan-pelan baju seragamku.

Finally, I meet U Again... [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang