2. Jaehyun house : mabuk

30 17 3
                                    

Kelanjutannyaaaa, happy reading.

...

Kita sampai dipekarangan rumah jaehyun, aku lihat juga ada satu mobil sedan kecil terparkir didepan rumahnya. Sepertinya memang sedang banyak teman jaehyun disini.

Jiho turun terlebih dulu, satu kata yang jaehyun ucapkan padaku sebelum dia turun juga dari mobilnya. "Turun" gitu aja sih.

Aku menutup kembali pintu mobilnya menggengam tali tas belanjaanku dengan kuat. Berat tapi gak seberapa dibanding rasa takutku hari ini.

Memang meskipun banyak barang yang kosong dirumah tapi ini benar-benar cukup satu tas, akupun juga bingung.

Didepan ini aku sangat mengamati rumah jaehyun, masih sama gak terlihat kusam ataupun tua sama sekali meskipun lama, masih megah dengan cat putihnya, benar-benar harta dan kenangan jaehyun kecil yang benar-benar dijaga oleh om dan tante meskipun temen-temennya semua udah gak di residence ini.

"Mwoya, jiho-ya lo ngajak ini?" itu chaeyoung dia kedepan dan mendapatiku yang hanya berdiri didepan rumah jaehyun.

"Suruh masuk aja" teriak jiho dari dalam.

"Masuk lo, jangan didepan aja kayak pengemis rumah jaehyun gak bisa masuk pengemis" ucapnya kemudian meninggalkanku kedalam lagi.

"Sini vloraa!" jiho menepukuntuk duduk di sofa panjang yang masih kosong disampingnya.

Aku mengambil tempat disampingnya. Pasang mata melihatku terkecuali jaehyun tidak berkumpul di ruang tamunya.

Sepertinya dia sedang ditaman kecil belakang rumahnya.

Udah 10 tahun tidak lagi menginjak rumah jaehyun. Benar-benar masih sama suasananya hanya menjadi lebih sepi, benar-benar sepi. Apa hanya jaehyun tinggal disini? karena yang kulihat jaehyun terus membawa kelima temannya kesini, lantas bagaimana kabar om dan tante sekarang? apakah mereka baik-baik saja?

Winwin anak itu selalu melihat kearahku, dengan wajah yang aku gak ngerti seperti terlihat khawatir?

"Yeoldera, lihat" jiho mengambil lagi tas belanjaanku dengan tidak sopan kedua kalinya. dan menaruhnya diatas meja kemudian dia memgambil ketiga daging milikku dan ramyeon.

"Wah daebak!" timpal saerom, dua temannya huga tidak kalah terkejut.

"And then" dia juga membuka tas belanjaan yang dia beli "Sepuluh botol soju, empat daging babi, serta selada"

Bahkan kita masih anak sekolah, gak sepatutnya komsumsi minuman keras, batinku.

"Yeah daebak!" saerom rame sendiri lagi.

"Lets party my girls!" teriak jiho.

"Huuuuh party tonight!" timpal ketiga temannya itu.

"Sumpah untungnya ada dua daging sapi. Gomawo vlora!" ucap gyuri didepanku.

"Kenyang banyak gue hari ini"

"Chaeyoung beli chicken dulu sana bareng saerom" suruh jiho.

"Chicken lagi?"

"Iyalah hambar banget lo party gak ada yang makanan wajib itu. Nih pake atm gue aja lo jalan sana terserah mau beli apa lagi"

"Jinjja?? assaa hari ini full ditraktir suami istri nih" ledek chaeyoung, jiho kesaltingan "Gomawo bub, manni saranghaeyo!" setelahnya mereka berdua pergi.

"Win, sana bantuinlah temen lo sono biar cepet" winwin tanpa penolakan langsung berdiri dan meninggalkan kita bertiga disini.

Bener, aku gak salah nyimpulin winwin seperti khawatir. Khawatir pada siapa?padaku? wae?

Finally, I meet U Again... [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang