Sang suami lagi BAB di kamar mandi sedangkan Si Istri lagi mandi. Tiba-tiba ada suara orang yang mengetuk pintu. Si Istri buru-buru memakai handuk untuk menutupi tubuhnya. Kemudian berjalan menuju ke arah depan dan segera membukakan pintu rumahnya. Dari balik pintu ternyata ada sesosok pria tetangganya yang bernama Si Otong.
Si Otong tertegun menatap wanita yang masih dalam keadaan basah dan hanya mengenakan handuk saja. Kemudian dia berkata, "Lepaskan handuknya nanti aku akan kasih kamu uang dua juta." Si Otong mengeluarkan segepok uang seratus ribuan.Melihat uang di tangan Si Otong, tanpa berpikir panjang wanita berparas ayu ini langsung melorotkan handuknya dan memamerkan kemolekan tubuhnya di depan Si Otong.
Sambil senyum Si Otong memperhatikan keindahan alam di depan matanya. Pegunungan kembar yang sekal dan padat. Lekukan lembah yang dihiasi rerumputan. Benar-benar membuat jantung Si Otong berdebar-debar lebih kencang.
Setelah puas menyaksikan pahatan poslen yang menawan Si Otong memberikan uang dua juta kepada wanita itu. Kemudian dia pergi dengan wajah sumringah.
Setelah kepergian Si Otong. Wanita itu tersenyum penuh kemenangan. Dia berpikir alangkah mudahnya mendapatkan uang sebanyak dua juta hanya dalam hitungan detik.
Sejurus kemudian Sang suami berteriak dari dalam kamar mandi. "Siapa yang datang?" ujarnya.
"Itu Bang Si Otong tetangga kita!" jawab Si Istri.
"O ... Si Otong. Dia mau bayar hutang dua juta tuh kepadaku." ungkap Sang suami.
Mendengar ucapan Sang suami, Si Istri jadi langsung berubah mimik mukanya.
"KURANG AJAR!" makinya dalam hati.
"BANGSAT!!"
Wajah Si Istri merah membara menahan geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Sang Perantau
Short StoryCatatan ringan seorang pria yang hidup di Jakarta.